Big News

640 67 17
                                    

Seperti mimpi.... Pagi itu Rina bangun ketika matahari sudah naik. Ia harus segera berkemas untuk berangkat kerja. Pikirannya masih melayang entah ke mana, membuatnya tidak fokus. Semalam begitu Kakashi pamit dan ia masuk ke rumah, Hinata menyambutnya di ruang tengah.

Himawari sudah tidur duluan, sementara Boruto masih terjaga sambil bermain game di sofa. Hinata bertanya padanya soal buket yang ia bawa dan Rina menjawab dengan canggung. Sementara Boruto menggodanya dengan mengatakan kalau itu dari pacarnya. Rina menggeleng keras dan berkata bahwa ia memang habis pulang dari kencan, tapi.... tiba-tiba dirinya merasa bingung. Jadi barusan dia kencan dengan siapa sebenarnya?

Hinata hanya tersenyum geli melihat tingkahnya. Sejurus kemudian Rina merasakan pipinya panas begitu mengingat yang Kakashi katakan. Ia lalu meminta Hinata untuk mencubit lengannya, barangkali ini semua hanya mimpi. Namun, Hinata yang terkejut hanya melongo dan Rina terus menyuruhnya untuk menyakitinya dengan cara apapun.

Karena Hinata terus menolak, akhirnya Boruto yang maju. Dicubit lengannya keras sampai ia berteriak kesakitan, sejurus kemudian ia benar-benar marah. Akan tetapi, ia sadar kalau masih di sini dan yang barusan itu artinya..... Sontak ia berteriak lagi sambil berlari ke kamar dan menutup wajahnya karena malu.

Meski bangun siang, ia masih bisa mengejar keterlambatan dengan datang tepat waktu di toko. Ino menanyakan banyak hal soal kencannya kemarin. Rina hanya menjawab sekenanya, tak lama terdengar pintu dibuka dan Kakashi masuk. Sontak pipinya terasa panas lagi melihat laki-laki itu. Ino bertanya ada perlu apa kemari dan Kakashi mengatakan ada perlu dengan Rina.

Kakashi bilang kalau Naruto ingin bertemu dengannya hari ini. Ino pun memberi izin padanya dan segera pamit. Kakashi memintanya untuk pergi duluan sementara masih ada perlu dengan Ino. Begitu tiba di kantor hokage, Naruto mengatakan bahwa Rina sudah sah menjadi warga tetap, seluruh dokumen tentang dirinya sudah lengkap. Kini ia sudah tidak perlu khawatir mencari perlindungan lagi. Seketika Rina berseri-seri dan tak lupa mengucapkan terima kasih padanya. Tak lama Kakashi masuk ruangan, berniat untuk bicara.

“Ada satu hal yang ingin kusampaikan, Naruto,” ujar Kakashi.

Naruto menoleh padanya. “Soal apa, Sensei?”

“Dalam waktu dekat ini aku akan segera menikah. Kurasa harus segera menyelesaikan beberapa hal di sini sebelum akhirnya pergi untuk berbulan madu,” jelas Kakashi.

Sontak Naruto, Rina, dan Shikamaru membelalak tak percaya. “Me-menikah? Kau serius?” tanya Naruto, sementara Rina sudah berkeringat dingin di sampingnya.

“Wah, wah, siapa wanita yang beruntung itu? Dia pasti seorang yang sangat agresif, ya, hahaha,” kekeh Shikamaru. Rina semakin gemetar dibuatnya.

Kakashi mengerling padanya, wanita di sebelahnya terlihat sangat grogi. “Yang pasti aku ingin pernikahan kami tidak terlalu heboh. Cukup beberapa tamu penting yang hadir. Aku tidak ingin calon istriku jadi pusat perhatian orang banyak.”

“Tapi kami sama sekali belum bertemu calon istrimu, Sensei,” timpal Naruto penasaran. Ini benar-benar sebuah berita besar!

“Dia di depan matamu, Naruto. Sudah ya, aku pergi dulu. Kau bisa tanyakan banyak hal padanya, aku sudah minta Ino untuk membiarkannya cuti sampai bulan depan.” Selesai bilang begitu, sebelum pergi Kakashi berbisik padanya, “Kau bisa minta apapun rincian pestanya mau seperti apa, tapi pastikan itu bukan pesta yang heboh.” Kemudian melenggang pergi.

Rina masih diam di tempat, sementara Naruto dan Shikamaru saling berpandangan. Sejurus kemudian mereka menyadari sesuatu dan berseru padanya, “JADI ITU KAU?!”

Rina hanya bisa meringis. Sepertinya hari ini sampai bulan depan dia akan sangat sibuk.

Hanya dalam waktu sehari, gosip pernikahan sang mantan kage sudah menyebar ke seantero desa. Semua berawal dari satu orang, siapa lagi kalau bukan Ino. Media massa pun tidak ingin ketinggalan peran. Esok paginya beberapa wartawan mendatangi kediaman Naruto hendak meminta konfirmasi soal pernikahan tersebut. Akan tetapi, yang bersangkutan justru tidak ingin keluar dan meminta wartawan untuk segera pergi.

The Return and The End  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang