Hyperballad

3K 29 10
                                    

"Hoekkkkk...Hoekkkk..."

Suara mual dari perempuan muda menggema di ruangan toilet nan luas itu. Hari ini ,ia terlihat anggun dengan memakai dress krem dengan jahitan bunga persik. Ia sedang membersihkan mukanya dengan air wastafel toilet dimana penuh dengan marmer putih. Ruangan toilet terlihat kosong dan tampak luas dengan cerminnya memanjang dengan banyak wastafel. Wanita mematung melihat wajahnya sendiri. Ia mengeluarkan lipstik merahnya dan mengoleskannya ke bibir tipisnya. Name tag tergantung di kantong kanannya dengan tulisan kapital hitam yang terpampang jelas nama mandarin 陈紫薇 atau orang-orang mengenalnya,Tan Zi Hui Celine.

Celine menghelas napas,sudah kedua kalinya ia merasa mual dan tersadar ia sudah terlambat haid hampir sebulan lebih. Cincin pernikahannya permata berwarna ungu sperti namanya melingkar di jari manisnya. Pernikahannya dengan Dosia baru seumur jagung dan sudah terdaftar oleh catatan sipil Malaysia,negara ia berasal karena permintaan khusus Celine agar neneknya bisa melihatnya menikah. Celine dan Dosia hanya merayakan pernikahannnya sederhana di Malaysia namun pihak keluarga suaminya ingin ada resepsi besar di Indonesia.Mereka sudah bertemu dengan Ariel yang dipercaya Celine untuk mengurusi WO mengenai konsep resepsi pernikahan mereka yang akan dilangsungkan di Bali.

Sampai sekarang,Celine tidak mengerti kenapa ia bisa menikahi Dosia.Ibunya pun sempat tidak suka dengan suaminya sendiri. Namun,sikap Dosia yang selalu pantang menyerah mengejar dia walaupun sikap playboynya masih melekat. Apalagi mendengar permintaan terakhir neneknya yang sudah renta,Celine ingin membahagiakan ibunya dan juga neneknya walaupun ia berada di keluarga broken home. 

Bagi Dosia,Celine adalah wanita yang paling setia dan paling mengerti dirinya walaupun ia sudah terlalu banyak menyakiti hatinya. Sifat playboynya masih ada dalam wataknya apalagi beberapa waktu lalu banyak rumor ia jalan bersama Sinka dan Natalia. Celine menyadari hal tersebut bagi dia,selain keluarga Dosia yang sangat terpandang,tugas dia sebagai istri adalah membuat suaminya untuk pribadi lebih baik. Tantangan hidup yang hampir sama ketika ia 'diremehkan' saat ia baru memulai karir idolnya dulu dimana ia sering dibully saat ia memulai karirnya.

Ia mencuci tangan dan mengusap wajahnya dengan air di wastafel itu. Hanya suara tetes air cuma menemaninya di ruangan itu. Sembari mengelus perutnya dan Celine bercermin diri sembari bergumam " Kalaupun kamu beneran ada disana ya nak,kamu harus kuat seperti mamah ya..."

Tiba-tiba handphonenya berbunyi. Tidak biasanya suaminya menelpon saat ia kerja,pikirnya.

"Halo..."Ia mengangkat telefon itu dengan Iphone terbaru warna ungu.

"Halo..Mah..Lagi dimana?"Suara Dosia terdengar serius. 

"Sedang ada coffee break. Tumben banget deh,telpon jam segini..kok panik gitu?"Suara lembut Celine membuat Dosia menjadi lebih kalem.
"Gak tau sih..lagi firasat aja kalau kamu kenapa-kenapa.."

Celine tersenyum,mungkin firasat kalau dirinya hamil dari tanda suaminya ini. "Gapapa kok,ini aku lagi di toilet,sepi banget padahal luas ruangannya. Kamu dimana pah?

"Habis lari pagi,lumayan dapet 23 km.Aku di BSD ini,apart yang kita beli kemaren loh."

"oh...barang-barang Ikea kemaren udah datang semua kan?"
"Udah..oh ya ada tuh meja namanya aneh kemaren pas kita lihat bareng..kayak penyanyi dangdut.."

"Apaan sih......"Celine tertawa.Perbincangan  mereka berlanjut ke pembahasan rumah dan lainnya. Tawa dan suara manja Celine terdengar kencang karena pembicaraan mereka. Dosia punya karakter keras,namun hanya Celine yang bisa membuatnya suaranya menjadi kalem dan tenang.

Celine beranjak pergi kembali ke acara seminarnya yang berada Coex Convention & Exhibition Center,Seoul. Selisih 2 jam tidak menjadi masalah bagi kedua pasangan muda tersebut untuk  saling mengabarkan.

AmortentiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang