O.O1

4.9K 286 32
                                    

Pria manis berpipi gembil itu mengernyitkan dahinya saat merasakan silaunya sinar matahari yang menembus jendela kamarnya. Tapi dia merasa kalau dia belum sama sekali membuka hordeng jendelanya.

"Good morning sunshine, nyenyak tidurnya?"


Ah suara itu. Suara Junghwan.

Doyoung berdecih pelan, merasa kesal saat tidurnya di ganggu.

"Serius So Junghwan? Nggak sopan banget masuk kamar orang tanpa izin!"

Yang di panggil So Junghwan itu cuma bisa tertawa pelan, lalu berjalan mendekati si manis yang sedang menyender di kepala ranjang.

"Bukannya udah biasa? Jangan sok kaget begitu dong, hahaha."

"Berisik. Dari jam berapa disini?"

Junghwan melirik jam dinding yang berada di kamar Doyoung, lalu kembali menatap si manis yang masih menunggu jawabannya.

"Sekitar jam 5 pagi."

Doyoung hanya mengangguk lalu berdiri dan berjalan menuju dapur.

"Ah sialan punggung aku sakit banget...," Lirih si manis yang berjalan sedikit membungkuk.

Setelah sampai di dapur dia langsung membuka lemari makanan untuk mengambil sereal yang dia stok banyak disana. Juga mengambil beberapa cemilan asin, dia sangat menyukainya.

"Hari ini lo ada jadwal apa?"

Doyoung menoleh sekilas. "Gw ada jadwal untuk ketemu sama fotografer baru yang Jeongwoo bilang kemarin." Jawab Doyoung, lalu kembali pada kegiatannya yang tertunda.

Junghwan mengangguk paham. Lalu menghampiri Doyoung dan memeluk pinggang ramping itu dari belakang hingga membuat Doyoung sedikit kaget.

"Kalau gitu gw duluan ya? Nanti kalau ada kendala apa-apa jangan lupa hubungin gw, oke?"

"Dih, nggak usah repot-repot. Memang lo siapa juga." Sarkas Doyoung tanpa memperdulikan ekspresi Junghwan yang sekarang sudah mulai kesal.

"Kim Doyoung."

"Iya ah bawel! Udah sono pergi, nanti lo telat syuting!" Tangan putih mulus si manis mendorong badan Junghwan agar segera pergi menuju tempat kerjanya. Dia juga ingin sarapan dengan tenang tanpa di ganggu oleh adik tirinya ini.

Sementara Junghwan sendiri hanya bisa mendengus kesal lalu mencuri kecupan di pipi kanan si manis, masa bodo mendengar teriakan kesal yang keluar dari mulut Doyoung.

"Gw duluan ya."

"Hm."

Dahi Junghwan mengernyit tidak suka. "Doyoung, gw mau pergi loh ini."

Doyoung menghela nafasnya lelah. "Yaudah pergi sono! Kan udah daritadi di iyain."

"Lo liat kearah gw dulu dong, nggak sopan jawab dari belakang begitu."

Akhirnya dengan perasaan yang ogah-ogahan Doyoung memutar badannya agar bisa melihat wajah Junghwan.

Lihat muka adiknya itu. Tampan.

Toxic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang