O.O8

1.3K 142 16
                                    

warn!
bahasa kasar!
kalo ada typo tolong kasih tau ya.















Doyoung memasuki kamar milik Junghwan, kakinya melangkah pelan lalu meletakkan paper bag yang berisikan beberapa berkas yang dia bawa.

"Junghwan?" suara lembut itu sedikit berteriak agar seseorang yang dipanggilnya menyauti panggilannya.

Namun tidak ada sautan apapun yang dia dapatkan, tetapi dia bisa mendengar suara germicik air bathup yang sedang terisi. tanpa berlama-lama lagi tungkainya melangkah untuk masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamar Junghwan.

ini apartemen milik Junghwan. bukan Doyoung.


"Oy Junghwan! gue manggil lu daritadi nggak dengar?" nadanya tengah mengomel dengan raut wajah yang sedikit kesal. tetapi dia tetap berjalan menghampiri Junghwan.


"Bagian mana yang luka?" Tanya Doyoung saat melihat Junghwan yang masih asik berendam di bathtub.


"Sejak kapan lu kenal Haruto?" Suara itu terdengar dengan intonasi yang tidak ingin dibantah juga mendesaknya untuk berkata jujur.

Walaupun Doyoung sedikit bingung kenapa Junghwan tiba-tiba menanyakan perihal Haruto. "Gua kenal dia udah sedikit lama dan kita juga teman, why are you suddenly asking about him?"

Junghwan menarik tangan Doyoung hingga Doyoung harus terjatuh di kerasnya lantai kamar mandi milik So Junghwan.

"Malam dimana lu bilang kalau lu ketemu kam Chaehyun, lu lagi sama dia kan? menghabiskan malam yang panas sama dia?"

Junghwan tersenyum remeh saat melihat wajah terkejut Doyoung, lalu dengan cepat dia mencengkeram kedua pipi berisi milik si manis hingga empunya meringis sakit.

"Enak ya? enak lu di jejelin punya orang lain selain punya gua? kurang puas sama yang gua makanya lu minta di jejelin sama Haruto? you really are like a bitch!"

Cengkraman itu dia lepaskan dengan kasar, lalu tangannya dengan kurang ajar memaksa untuk membuat sweater yang sedang digunakan oleh Doyoung.

Tapi buru-buru juga Doyoung melawan dan menghempaskan telapak tangannya pada pipi mulus Junghwan.

Nafasnya memburu dengan mata yang memerah menahan tangis, dia tidak suka di pojokan seperti ini apalagi dipaksa seperti ini. dia mengakui dia salah disini, tapi dia tidak suka di perlakukan seperti hewan.



"Bahkan lu udah berani nampar pipi gua, lu—"

"— Shut the fuck up!"

Doyoung berdiri lalu meraih bahu telanjang milik Junghwan untuk dia cengkram dengan kuat.

"Sebelum lu menghina gua layaknya hewan, lu harus ngaca sama diri lu sendiri dan mikir siapa posisi lu yang sebenarnya disini!"


cengkramannya semakin dia kuatkan, "Lu selalu melarang gua untuk berdekatan dengan orang lain. tapi lu nggak mikirin gimana perasaan gua yang menahan semuanya! LU NGGAK BEDA JAUH SAMA GUA ANJING! LU NGACA SO JUNGHWAN!"



BRAK!




Tubuh Doyoung dia dorong hingga menghempit tembok, lalu membalas Doyoung dengan cengkraman yang tak kalah kuatnya.


tenang saja, dia masih memakai celana tidurnya dan hanya telanjang dibagian dada.



"Disini gua mau buat lu sadar, kenapa jadi lu yang bertindak disini seolah gua yang salah?"


Toxic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang