O.O7

1.2K 144 11
                                    

memiliki proporsi tubuh yang tinggi, bahu yang tegap serta wajahnya yang sangat tampan itu membuat So Junghwan memiliki banyak penggemar. mau di kalangan termuda hingga tertua, jadi tidak heran juga jika sangat banyak job yang jatuh padanya.

seperti sekarang ini, dirinya sedang bersiap untuk pemotretan majalah bulan ini. dia juga mendapat kabar jika fotografer yang biasanya melakukan kerja sama dengannya kali ini akan di ganti dengan yang lain. mungkin tidak masalah, namun dirinya lebih suka hasil potretan fotografer sebelumnya walaupun dia belum melihat hasil fotografer yang baru ini.

"Junghwan." namanya terpanggil oleh Chaehyun— sepupu tirinya. dia adalah pemilik studio besar ini.

Junghwan membungkuk sopan pada Chaehyun, lalu matanya melirik sekilas pemuda tinggi yang sedang berdiri tepat di belakang tubuh Chaehyun.

Chaehyun melirik keduanya sekilas lalu berdeham pelan saat menyadari suasana yang tiba-tiba senyap. "Junghwan, ini Haruto dan Haruto, ini Junghwan. aku harap kalian bisa bekerjasama dengan baik!" ujar Chaehyun penuh semangat.


keduanya hanya bisa mengangguk lalu setelahnya Chaehyun pergi meninggalkan mereka berdua dalam suasana yang amat canggung. Haruto melirik kearah Junghwan lalu berjalan mendekat, tangannya terulur, "Baju yang bagus, tapi gue ada saran lebih baik bagian ini dia buka aja." dengan lancangnya dia membuka dua kancing atas kemeja Junghwan tanpa memperdulikan raut wajah Junghwan yang menatapnya aneh.


"Begini lebih pantes, kalau majalah ini keluar pasti semuanya bakal suka karena gaya yang terbuka ini. terlebih lagi dia juga mungkin bakal lebih suka di antara suka lainnya." lanjut Haruto dengan senyuman kecilnya.







-



Job seperti ini sudah menjadi makanan So Junghwan setiap bulannya, jadi tidak heran jika pose yang dia buat tidak pernah gagal. di tambah dengan tema sekarang yang cukup membangkitkan gairah yang sangat panas.

kemeja putih transparan dengan peluhan kringat yang berjatuhan dan jangan lupakan segelas wine yang menenangkan tenggorokan juga pikiran. sangat panas dan bergairah bukan? jangan lupakan parasnya yang sangat tampan! oh sangat tampan!



tangan putih mulus milik model perempuan itu menggantung dengan lihai dan mesra di bahu kokoh Junghwan, menatapnya dengan tatapan sensual jangan lupakan tangan sebelah milik si tampan juga yang bertengger apik di pinggang ramping itu. seperti pasangan mesra yang dengan melaksanakan poto prewedding yang panas.



"Nassy, lu bisa lebih berdempetan lagi sama Junghwan?" ujar Haruto mengarahkan. dan yang di panggil Nassy itu mengangguk patuh lalu semakin mendempetkan tubuhnya pada Junghwan.



"let's kiss."



"who did you tell?" tanya Junghwan dengan raut wajah yang kebingungan.


Haruto melirik sekilas. "Lu, cium leher Nassy."

Perkataan serta nada yang di keluarkan oleh Haruto seakan-akan adalah perintah yang tidak bisa di ganggu gugat. tapi jika boleh jujur, kehadiran Haruto ini cukup membuat Junghwan tidak nyaman ditambah lagi tatapan Haruto padanga seolah sedang menantangnya untuk mendapatkan sesuatu yang berharga.

Junghwan merasa harga dirinya terinjak.


Tapi dia tidak ingin membuat kegaduhan karena menentang apa yang menurut sang fotografer suruh jadi dia hanya menuruti semuanya dan bersabar hingga sesi pemotretan ini berakhir.





-




Doyoung berjengit kaget saat pintu kamarnya dibuka secara paksa oleh Sunoo, tanpa memiliki raut wajah bersalah, Sunoo langsung menghampiri Doyoung lalu meletakkan beberapa cemilan yang baru saja dia beli di minimarket.

Toxic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang