O.O9

1K 109 15
                                    

Doyoung memegang kedua pipi berisinya yang terasa panas saat mendapat serangan cubitan gemas dari Sunoo, temannya itu walaupun terlihat polos dan gemas tapi tenaganya seperti Thanos.

"SAKIT! Kenapa sih?" protes Doyoung sembari menekuk alisnya.

Sementara Sunoo hanya menatap Doyoung dengan tatapan yang sedikit remeh, walaupun begitu Doyoung tidak sakit hati sama sekali karena mereka berdua sama saja.

beginilah nikmatnya mempunyai teman satu frekuensi!

"Bajingan, jawab. jangan asik sendiri!"

"Sabar dong bos?" Sunoo mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja, lalu membuka galerinya dan menunjukkan sebuah foto yang mampu membuat Doyoung terkejut. "Siapa nih? aduh, kalo gua share pasti lu udah jadi bahan gosip! belum lagi kalau Junghwan tau? HAHAHAHA."

Doyoung menggerakkan tangannya untuk merebut ponsel Sunoo tapi kalah cepat karena Sunoo mempunyai refleks yang bagus. "Kurang ajar! Nggak sopan ah Sunoo!"

Sunoo hanya memutar bola matanya malas. "Yaudah sih? sewot banget bos," ponselnya langsung dia masukan kedalam saku piyamanya agar Doyoung tidak bisa mengambil. "Gua becanda aja kok, nggak akan gua sebar!"

Walaupun agak tengil, tetapi Sunoo tidak setega itu membiarkan Doyoung menjadi bahan gosipan orang-orang. dia masih mempunyai hati.

"Kenapa bisa lu dapet begituan?!" Wajah Doyoung memerah menahan malu dan kesal sekaligus, rasanya ingin menjambak rambut temannya itu dengan ganas.

Sunoo hanya tertawa kecil, "Kemarin gua habis dari luar, terus nggak sengaja liat lu sama Haruto disana! jadi yaudah gua foto aja!" jawab Sunoo tanpa beban, dan mengabaikan muka sahabatnya yang sudah memerah menahan gejolak malu.

Demi menghempaskan rasa malunya, Doyoung memilih untuk menyibukkan dirinya dengan bermain game. tapi ketenangannya kembali di ganggu oleh Sunoo.

"Seharusnya gua udah nggak perlu kaget sih, tapi Junghwan tau kalau lu deket sama tuh orang?" tanya Sunoo sambil berjalan menuju dapur untuk mengambil cemilan.

"Tau," Doyoung tersenyum kecut saat ingatannya kembali mengingat pertengkarannya dengan Junghwan. "Itu bukan urusan dia. dia bisa bebas untuk hak-nya sesuka hati, dan gua juga bisa untuk dapet itu tanpa di rantai lagi sama dia."


Tuk!

Sunoo meletakkan ponselnya sedikit kasar. "Lu berantem?"

Seharusnya Sunoo paham kalau dua sejoli itu sering sekali meributkan masalah. dari yang terkecil hingga yang terbesar, tetapi dengan bodohnya mereka masih bisa akur kembali tanpa ada kejadian apapun. tapi perasaannya sekarang mengatakan jika pertengkaran ini berbeda dari sebelum-sebelumnya.
hawanya sangat tidak mengenakan.



"Gua bilang ke dia kalau hubungan antara gua sama dia harus berhenti, karena sejujurnya gua juga nggak mau kejebak terus-menerus. gua memang bandel nggak mau denger," Doyoung menetralkan degupan jantungnya yang entah kenapa tiba-tiba berdetak lebih cepat. "Tau, gua juga tau kalau dia masih berhubungan sama mantannya sampai sekarang. gua lampiaskan semuanya, sebisa mungkin gua nggak akan jatuh lagi ke dia, kecuali kalau dia sendiri mau hubungan kita nggak lebih dari sebatas kakak-adik."

Dahi si manis menekuk bingung sebab melihat sahabatnya itu bertepuk tangan dengan semangat di sertai oleh senyuman cerahnya.

"Asli, gua seneng dengernya. berarti lu udah berhasil lepas walaupun mungkin bakalan susah karena kita tau gimana Junghwan ke lu."


Mereka melanjutkan kembali obrolan lainnya, sampai dimana Sunoo teringat sesuatu.


"Kalau lu sering banget ketemu sama Travis, berarti lu pernah ketemu sama..., Alex?" tanya Sunoo dengan lirihan kecil saat mengucapkan nama Alex.


"Alex?"


Sunoo mengangguk, "Yap! Alex Park, si model yang katanya mundur karena alasan yang kurang jelas!"

Tentu pernah, Doyoung pernah bertemu sekali dengan Alex saat dirinya mampir ke rumah Haruto. mantan model yang memiliki wajah kecul cenderung ke cantik dan jangan lupakan pinggang rampingnya yang sedikit membuat Doyoung iri pada saat itu. dia tidak mau munafik juga, Alex sangat indah saat di lihat secara langsung.


"Lu udah tau cerita Alex sama Travis?"


Doyoung menggeleng, "Lu kenapa nanya begitu? gua memang sering ketemu Haruto tapi bukan berarti gua tau kisah dia sama orang lain ya!" desis Doyoung sinis.

Sahabatnya itu sangat aneh dan penuh dengan rasa penasaran yang banyak, dia benar-benar lelah saat Sunoo sudah mulai bawel menanyakan banyak hal yang malas dia jawab. Itu bukan tipe dia sekali, penuh dengan rasa penasaran.

"Kalau lu nggak tau, berarti lu belum tau Sarah juga."


Apa Doyoung harus menjilati air liurnya sendiri? sekarang dirinya sudah mulai sedikit penasaran saat Sunoo menyebut nama Sarah. padahal dia tidak tau siapa itu Sarah.


Gelak tawa Sunoo kembali terdengar saat matanya menangkap raut penasaran Doyoung, walaupun Doyoung tidak bertanya siapa itu Sarah, tetapi raut wajahnya itu sangat tercetak jelas.


"Mungkin kalau lu udah deket banget sama Travis, lu bakal tau siapa Sarah. dan apa hubungannya sama Alex!"






-


"Apa ini?" Junghwan bertanya pada pelayan rumahnya yang mengantar kotak berukuran sedang yang tidak dia tau apa isinya.

Pelayan itu menggeleng pelan. "Saya tidak tau Tuan, kotak itu di antar oleh jasa pengantar tadi siang dan khusus untuk anda."

Junghwan mengangguk kecil lalu mengucapkan terimakasih, setelahnya dia kembali masuk ke dalam kamarnya untuk membuka kotak itu. dia penasaran dengan isinya.

"What the fuck?!" Mulutnya mengeluarkan sumpah serapah saat mata tajam itu melihat isi dalam kotak tersebut.

Gambar dimana Haruto sedang bersama Doyoung yang berciuman di lobby apartemen tempat Doyoung tinggal, disana ada juga gambar saat kedua sejoli itu sedang tertawa dan pergi ke suatu tempat dengan perasaan yang sangat gembira.

Dan itu berhasil membuat api cemburu dalam diri Junghwan bergejolak.

Dengan cekatan tangan itu merobek gambar itu penuh amarah, wajahnya memerah ingin melampiaskan amarahnya pada sesuatu yang bisa dia pukuli hingga dia merasa tenang.

Dia tidak paham sama sekali kenapa ada orang yang mengirimnya gambar ini, oh atau dia perlu berterimakasih karena dia tau sekarang hubungan Doyoung juga Haruto? tetapi itu semakin membuatnya terbakar api cemburu!

So Junghwan tetaplah seseorang yang egois, dia tidak ingin berbagi siapapun yang sudah diklaim sebagai miliknya. Entah kerusuhan apa setelah ini yang akan dia perbuat nanti.








tbc.

hai~~
bagaimana kabarnya??

Toxic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang