08 : Masalalu

1.1K 32 1
                                    

Yuhuu aku update nih
Jangan lupa vote sebelum membaca

Tandai jika ada kata yang typo⚠️

Tandai jika ada kata yang typo⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08 : Masalalu

Vanya menyandarkan punggungnya di tembok rooftop sekolah. Setelah tadi bertengkar hebat di kantin kini gadis itu memilih untuk menenangkan dirinya di rooftop sekolah sambil mengatur emosinya agar stabil.

Beberapa menit kemudian teman teman Vanya memasuki area rooftop dan pandangan pertama yang mereka lihat adalah kondisi Vanya yang jauh dari kata baik, pakaian cewek itu berantakan, dan air mata yang terus mengalir tak henti hentinya membuat para anggota The Mechanic Squad memandang sahabat mereka tak tega. Lalu tampa basa basi mereka semua menghampiri Vanya untuk berusaha menguatkan cewek itu.

"Vanya" Panggil Lauren lembut.

Vanya yang tadinya menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya seketika langsung menoleh saat mendengar suara Lauren.

Lauren tersenyum "Masih mau nangis? Kalau masih, gapapa nangis aja jangan di tahan"

Hancur pertahanan Vanya lagi lagi hancur di depan semua sahabat sahabatnya. Cewek itu kembali menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Sahabat sahabat Vanya tak henti hentinya mengelus punggung Vanya dengan sangat lembut agar sahabat mereka merasa lebih tenang.

"Me-mereka hancurin kebahagiaan gu-gue"

Seluruh anggota The Mechanic Squad terdiam saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Vanya, mereka sama sekali tak tau harus merespon apa, sebab tak ada satupun yang tau tentang masalah yang sedang Vanya alami.

Chellyn yang berada di samping kiri Vanya langsung menarik Vanya ke dalam pelukannya, Chellyn tak tau harus berbuat apa selain mencoba menguatkan sahabatnya.

"Van gue dan yang lain gatau tentang masalah lo dengan Xian dan Jessy. Jadi kita semua gak bisa rasain apa yang lo rasain."

"Tapi kalau lo mau cerita tentang masalah lo, kita semua siap kok dengerin. Jangan biasain pendam masalahnya sendiri" Ucap Chellyn sambil mengelus punggung Vanya.

Zea yang tadinya berdiri di hadapan Vanya langsung berjongkok "Jangan ngerasa sendiri, kita semua ada di samping lo buat dengerin semua keluh kesah lo"

Vanya terdiam beberapa saat di dalam pelukan Chellyn, cewek itu terlihat sedang memikirkan sesuatu. Sedetik kemudian Vanya melepas pelukan Chellyn, mengusap pelan air matanya lalu memandang wajah sahabat sahabatnya.

The Mechanic Squad [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang