Chapter 12 (END)

1.1K 92 12
                                    

Happy reading

---

Suara monitor yang berada di ruangan bernuansa putih dan biru muda itu berbunyi dengan nyaring di ruangan itu.

2 orang sedang menunggu, bahkan hampir menutup matanya karena mengantuk. Sudah sejak 8 jam yang lalu, setelah aksi tembak yang Jimin lakukan.

Kini, manusia itulah yang akhirnya terbaring di ranjang pesakitan nya, lagi.

"Hyung, makanlah.." ucap Jungkook.

"Aku tidak mood." Tolak Kim Seokjin.

Jungkook duduk di samping kursi Seokjin yang terus menggenggam tangan Jimin yang bebas dari infus.

"Ini bukan salah mu, Hyung." Liruh Jungkook.

"Seharusnya dia, menembak ku." Balas Seokjin dengan mata bengkak nya itu.

Ya, seharusnya Jimin menembak Seokjin. Namun, pada saat suara pistol itu keluar. Justru Seokjin sangat terkejut karena tidak merasakan apapun.

"Tidak mungkin jika seorang Jimin Hyung menyakiti orang yang ia sayangi." Jelas Jungkook.

"Dia pantas di sebut sebagai Malaikat." Seokjin tersenyum.

"Melihatnya terbaring di ranjang ini, membuat aku teringat pada kejadian dulu. Aku tidak berada di sisinya pada saat dia kesakitan. Bahkan aku malah meremehkan penyakitnya itu. Masih pantas kah aku di sebut sebagai 'hyung'?" Ucap Seokjin.

"Kau pantas Hyung...."

Bukan Jungkook.

Itu, Park Jimin. Ya, dia Jimin yang membalas ucapan Seokjin. Mata Seokjin berbinar, ia berdiri dan mengecek Jimin yang ternyata sudah tersadar sedari tadi.

Jungkook menekan tombol yang ada di sisi ranjang Jimin untuk memanggil dokter.

"Puji Tuhan. Terimakasih... terimakasih, hiks..." Tangis Seokjin pecah dengan tangan yang terus menggenggam tangan Jimin.

Dokter masuk dengan satu suster yang mengikuti nya. Jimin segera di ambil alih dan Seokjin di suruh menunggu di luar.

"Hubungi yang lain, Jungkook- ah." Ucap antusias Seokjin.

Jungkook mengangguk dan menjauh dari Seokjin untuk menghubungi sahabatnya yang lain.

...

Ceklek...

"Jimin- ah!!"

"Hah, syukurlah kau tidak kenapa-kenapa." Ucap lega Namjoon di sisi ranjang Jimin.

"Seharusnya kau menembak ku di kepala, Hyung."cemberut Jimin.

"Jika itu terjadi, mungkin aku saat ini akan berada di alam lain." Lanjut Yoongi.

Flashback..

"Jika kalian semua mendekat. Maka Hyung tertua kalian ini akan ku tembuskan peluru di jantung nya." Ancam Jimin.

DISEASE'S 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang