Bagian XXI : Breath

970 158 109
                                    

"pagi pak"

"Hmmm"

Hanya gumaman namun karyawan sangyeon sudah cukup paham

Bosnya akan selalu dalam mood yang jelek, entah apa yang terjadi dengan ceo mereka yang beberapa bulan ini sempat menebar senyum namun berubah kembali dingin tepat di hari itu

Dimana kerjasama itu berhasil namun tidak dengan senyuman sangyeon

Senyuman sangyeon tidak berhasil bertahan lama di bibirnya

Sangyeon membuka pintu kantor nya dan menemukan seungyeon yang duduk di sofa ruang kerjanya

Ia melengos membuat seungyeon maklum

"Gw gak bisa nerusin karena bapak lu ngehalangin tim gw"

Sangyeon hanya diam menyibukkan diri

"Gw tau lu denger yeon dan gw tau salah satu alesan lu diem begini karena bapak lu yang udah ngancem lu kan?"

Sangyeon mematung, menjeda kegiatannya lalu ia terduduk dan memegang kepalanya

Obrolan dengan sang ayah kembali merasuk ke dalam ingatannya

"Sangyeon apa yang kamu lakuin?" Tanya tuan lee

"Bukan urusan papa!"

"Itu jadi urusan papa, Sangyeon! Kim younghoon ngancem batalin kerjasama ini kalo kamu masih terus ngelakuin apa yang kamu lakuin ini!"

"Dan aku gak perduli pa!" Jawab sangyeon, ia ingin melarikan diri namun kata-kata yang keluar dari bibir sang ayah membuat sangyeon terdiam

"Choi chanhee, kalo kamu sayang sama dia biarkan dia pergi dulu atau kalo kamu gak sayang kamu bisa terusin nyari tapi jangan salahin papa kalo papa juga ikut turun tangan!" Kata sang ayah

Bagai di sambar petir, tubuh sangyeon melemas

"Seungyeon juga udah papa suruh berhenti, papa gak mau kamu berontak! Papa juga gak segan buat nyelakain chanhee"

"KENAPA PAPA NGELAKUIN ITU?" Amuk sangyeon menatap marah sang ayah

Tuan lee hanya diam, ia memegang bahu anaknya

"Sangyeon, papa terima kalo kamu belok tapi bisa gak kamu suka sama seseorang tanpa harus mempertaruhkan perusahaan yang papa bangun? Kamu jangan mengulang kesalahan untuk kedua kalinya!"

Sangyeon mencengkeram kerah tuan lee, namun lama-lama cengkraman itu melemah

Mata Sangyeon buram karena air mata yang tertahan

"Kamu harus jadi kuat Sangyeon, biarkan takdir yang mempertemukan kamu sama chanhee. Dan satu hal kamu harus mengakui kalo kamu cinta sama chanhee jangan ingkar sama hatimu sendiri!"

Tuan lee berjalan meninggalkan sangyeon

"Papa akan selalu berdoa buat kebahagiaan kamu"

Lalu tuan lee keluar dari ruangan Sangyeon

"Gimana bisa lu ngomong gitu ketika lu sendiri ngehalangin gw buat nyari kebahagiaan gw dengan alasan perusahaan brengsek ini?"

Sangyeon menghela nafas panjang, mengingat semuanya membuat ia sakit

Bukan berarti dia menyerah kepada chanhee namun ia hanya ingin chanhee selamat

Hidupnya selalu penuh ancaman, biarkan kali ini chanhee selamat

Sangyeon akan membawanya keluar membiarkan chanhee menghirup dunia luar

Healing PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang