Badai. ( #3 )

449 52 6
                                    

Hai ! Terimakasih sudah dukung cerita ini.
Saya harap anda menyukai chapter kali ini, sebbelum itu saya mau kasih warning dulu ya!

- Ignore typo
- drakey atau lebih
Tepatnya drakemma (spoiler)
- bl
-alcohol
-trauma
-toxic (hashword)
-angst

OKEYY SELAMAT MEMBACA !!
__________________________________________

Mikey POV ::


"aku kembali, lagi.."

Badai masih lewat. Sudah 30 menit berjalan, mereka masih mengobrol dan tak menghiraukan aku.

Kadang draken hanya memandangku sekilas, kemudian pandangan nya berubah lagi menuju ke Emma.

Aku menyalahkan hujan badai.

Berisik. Langit bergemuruh. Dingin.
Ini tidak akan terjadi kalau hujan badai tidak datang.

Mereka terlihat hangat.

"Ah, maaf Chibi-chan. Aku lagi ngobrol sama adikmu.. Hm? Aku ngga sadar kamu nteduh teh? Kamu kemana aja tadi? Maafin aku ya, aku janji ga gini lagi.." ucap draken sambil mengelus kepalaku.

Sekilas terasa hangat, tapi aku sadar bahwa ini semua..

Kebohongan.
Janji?

Mikey POV end.
__________________________________________

"Beri aku ciuman."

Tanpa sadar Mikey mengatakan itu, sontak draken terkejut. Jarang sekali kekasihnya meminta ciuman.

Apa dia butuh perhatian?
Sepertinya iya.

"Tumben, sini"

Mikey tersenyum, mendekat ke draken dan memeluknya. Kemudian menciumnya.

Draken membalas ciuman tersebut, Mikey dengan mata terpejam hanya diam.

"Aku mencintaimu, kenchin.."

"Begitupun aku."

Mikey dan draken berpelukan sekilas. Apa mereka sadar bahwa adik perempuan Mikey ada didepan nya.

"Ternyata gini ya nasib jomblo? Hadeh.. aku mau balik ke kamar dulu, permisi.."

Emma berdiri, berbalik badan dan berjalan menuju tangga untuk kembali ke kamarnya.

Tapi tidak disangka..

"Tunggu."

Suara siapa itu? Draken?..
Draken menarik tangan Emma, mengisyaratkan emma untuk jangan pergi.

"Kak? Kenapa?"
Tanya emma kebingungan, draken mulai melepas tangan nya. Tapi menyuruh Emma untuk tetap disini dulu.

"Aah maaf.. jangan pergi dulu. Ha.. habisin martabak yang Kakak bawa dulu dong! Hehe.."

"Hadeh daritadi kek, Abang-"

Emma berbalik badan melihat 'Abangnya' sudah pergi entah kemana.

"Gapapa, aku bakaln bicara dengan nya. Ayo duduk sini habisin dulu."

Emma terpaksa mengangguk dan mereka mulai mengobrol, suasana berubah menjadi hangat antara draken dan Emma.

SEMENTARA SANG SANO MANJIRO

"badai.. hujan.. walaupun ini buruk, agak menenangkan rasanya.."

Dia sedang duduk di kamarnya. Memeluk guling nya, dan terlihat sedih.

Menangis? Tidak. Mikey adalah seorang yang kuat. Sudah berkali-kali ia tersakiti, walau tidak sesakit ini.

Memang dari awal, sepertinya Mikey mempunyai kekurangan. Tidak mempunyai rasa kesedihan mendalam.

Mikey mengambil segelas teh yang ada didekatnya, sedikit meminumnya dan kembali lagi melihat Layar ponselnya.

Ini menyakitkan. Tapi tidak terlalu buruk.

__________________________________________

"Baiklah. Sudah selesai, makasih waktunya Emma. Aku senang, sampaikan maaf ku kepada kakak mu. Pergi dulu ya, dadah Emma!"

"Hm, iya. Dadah kak draken."


Bukan maksud Emma untuk seperti ini, setelah semuanya berlalu Emma langsung pergi menuju kamar sang kakak.

"Bang, maaf! Tadi kak draken maksa aku-"

Sebelum menyelesaikan kalimat nya, Emma melihat kakak nya berbaring di kasur. Meringkuk kedinginan. Selimut menyeliputi dirinya, apa yang dia lakukan?

"Bang? Maaf, Abang takut ya sama badainya.. aku tadi lupa, maaf banget.. huhu"

Ucap Emma sambil memeluk kakaknya lembut. Itu bukan salahnya.

Mikey takut kepada petir, kecuali ditemani oleh sang adik. Tapi sang adik malah bercanda tawa bersama kekasihnya.

"Euhmm heumm... Emma..? Jam berapa ini ? Kamu ngapain disini ? Kenchin sudah pulang ? Aku belum buat makanan.. laper gak? Maaf ya.."

Sambil mengusap kepala Emma, Emma tersenyum. Dia senang dikhawatirkan.

"Emma gapapa. Siapa bilang Emma mudah kelaparan? Nggak kok. Tadi Emma makan sisa makanan yang dibawa kak draken. Abang kalau ngantuk tidur dulu, Emma mau kasih gelas ke dapur. Nanti Emma temenin.. maaf ya bang."

Mikey tersenyum. Dia berterimakasih kepada Emma yang selama ini selalu berada disampingnya.

"Makasih, Abang ngga apa apa.. biarin aja gelasnya, nanti Abang balikin sendiri. Badainya masih ada? Heumm.."

"Iyaudah deh. Makasih bang, Emma mau ke dapur dulu, muah! Selamat istirahat bang"

__________________________________________

TO BE CONTINUED
Maaf kalau gaje dll :D I'm happy about this kalau ad yang baca ini. Makasih semuanya~
Anyway ini kaya ga cocok drakey gasih? Tapi ini ad unsur drakey nya kok Krena kebanyakan drakey, oya kalian suka happy ending atau sad ending? Atau netral ending?

Okey, makasih udah baca! Dadaahh!!

. ˚ 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐈𝐄𝐑◞♡  : drakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang