Saint seakan di bawa ke dimensi waktu yang berbeda.
Seorang Wanita memergoki seorang pria yang membunuh seseorang. Kemudian Saint di perlihatkan wanita itu di seret oleh banyak orang, mereka seperti warga desa.
“Aku tidak melakukan hal buruk, kalian harus percaya padaku”. Ucap seorang wanita di keliling banyak orang yang membawa obor sebagai penerang.
“Aku memang cenayang , tapi aku tidak pernah mencelakai siapa pun”.
Ada pria yang berteriak jika wanita itu pembunuh. Lalu dengan cepat berlari meraih tangan pria paruh baya yang memegang sebilah senjata tajam tidak begitu panjang. Perut wanita itu tertusuk, mulutnya mengeluarkan darah.
“TIDAK AKAN AKU BIARKAN KETURUNAN KALIAN HIDUP BAHAGIA”. Lirihnya sebelum benar-benar menutup mata.
Seorang wanita yang sedang hamil besar menangis histeris. Darah segar dari si wanita cenayang melumuri wajah dan perut besarnya.
Saint terseret lagi ke dalam di mensi yang lain. Suasananya berbeda, jika sebelumnya ia di bawa ke tempat yang terlihat sangat kuno, kini Saint berada di tempat yang sudah terlihat lebih modern
“Aarrhhh”. Seorang gadis di seret masuk kedalam sumur. Saint melihat anak perempuan terperosok masuk ke dalam sumur, wajah gadis itu akhirnya terlihat jelas.
Deg
Wajah anak perempuan itu seperti Bibi Nira, Ibu dari Perth. Saint pernah melihat foto Ibu Perth dan saudara kembarnya semasa kecil saat berada di rumah Kakek. Saint melihat Saudara kembar Nari yang di rantai di dalam sumur.
“Roh jahat itu menahan roh ku di dalam sumur”.
Woossss
Angin kencang dan Saint kembali tersadar ke dalam dunianya.
Hantu Nari kecil menghilang, ini seperti jawaban atas segalanya. Roh jahat itu dendam karena di tuduh melakukan pembunuhan dan saudara kembar Ibu Perth roh nya tertahan di dalam sumur. Jadi Nari berusaha memberitahu Perth melalui mimpi karena Perth tidak bisa berkomunikasi dengan hantu.
Nafas Saint memburu, keringat mengucur di pelipisnya. Energi dan tenaganya seakan terkuras habis.
“Saint kau baik-baik saja?”. Si hantu gadis Sasy muncul.
“Sepertinya tidak”. Jawab Saint dengan cengiran.
“Kau ke mana saja? Aku merindukan mu”. Rengek Sasy, kelakuan hantu ini cukup menghibur Saint.
“Kau pasti hanya ingin sesuatu dari ku “. Saint beranjak dari lantai berjalan menuju wastafel.
“Aku tahu apa yang akan kau lakukan “. Saint menatap Sasy, gadis itu memberengut.
“Setelah aku tidak ada, kau harus segera bereinkarnasi “. Saint sudah tahu Sasy membuntutinya.
“Apa kau harus melakukan itu?”. Sasy mengikuti langkah Saint.
“Ya~ aku harus melakukan itu”.
“Tapi kenapa?”. Saint duduk di barat kecil miliknya sambil meminum segelas air putih.
“Aku sudah bosan hidup sebatang kara”. Saint masih bisa terkekeh membuat Sasy bertambah kesal.
Sasy memang sering berperilaku seperti anak kecil dan manja pada Saint. Ya Saint seperti memiliki adik kecil.
“ Phi Saint~~”. Ucap Sasy lagi, ini adalah pertama kalinya hantu usul ini memanggil Saint dengan sebutan Phi. Saint tersentuh mendengarnya, karena pernah Saint memaksa Sasy untuk memanggilnya Phi, tapi hantu usil itu menolak.

KAMU SEDANG MEMBACA
the curse of roses (END)
HorrorAku bukan orang gila, aku yakin mimpi yang selalu muncul, pasti memiliki arti. Ada sesuatu yang keluarga ku sembunyikan, dan apapun itu aku harus mencari tahu jika mawar merah simbol besarnya rasa cinta, lalu bagaimana dengan mawar hitam..??