🦋CHAPTER 4✨

11 4 2
                                    

Yesin pov;

Dering ponsel membangunkanku di jam 5:53 ini, setelah kulihat siapa nama yang terpampang di ponsel, aku langsung beranjak dari petilasanku lalu mandi "nee, sebentar ya aku mandi dulu" setelah berpamitan dengan dia, aku masuk ke kamar mandi di kamarku

Aku sudah siap!, Semuanya, kecuali!, Kotaknya!!!, Aku hampir lupa membawanya saat aku sudah menuruni tangga, aku berlari lagi ke lantai atas untuk mencari kotak itu, jihyo yang yang tidur dikamarku terbangun karena kegaduhan yang aku ciptakan

"Apa yang kau lakukan sepagi ini yesinaaa.."aku menoleh saat jihyo mengatakanya tanpa membuka matanya dia hanya setengah tersadar, "aku mencari sesuatu, oh ya aku akan pergi kau sendiri dirumah bersama daniel"

"Apa! Kau akan meninggalkanku sendiri bersama daniel"

"Iya aku titip dia kak, aku ada urusan"

"Apa?"

"Itu, tentang ji yoon oppa"

"Oooh, semoga berhasil, lalu mengapa aku membawa kotak itu"

Jihyo menunjuk kotak yang aku bawa

"Ini eummm, aku hanya ingin sajamemberinya hadiah"

"Kalian ini baru saja dekat, seharusnya laki laki yang memberikan hadiah kepada kekasihnya, bukan sebaliknya!"

"Tidak apa lagipula aku ingin memberinya sesuatu"

"Baiklah, hati hati dijalan"

Aku keluar kamar diikuti jihyo yang membawa gelas kosong

Rupanya daniel sudah bangun
Dia kebingungan melihat aku yang sudah bangun sepagi ini

"Mau kemana kamu yesin?"

"Tanya hyo eonnie saja, aku tidak ada waktu meladenimu niel"

Jihyo hanya tertawa mendengar perkataanku, sedangkan daniel menampakkan muka masamnya

***





Yesin hampir sampai dia berlari kecil untuk menemui jiyoon kekasihnya, dia sangat bersemangat hingga menggenggam erat kotak yang dibawanya, dia sangat menyayangi jiyoon

Tetapi saat dia tiba di tempat jiyoon berada, dia disuguhkan pemandangan yang tidak mengenakkan

Dia melihat jiyoon dan seorang wanita berciuman hingga dua kancing dari kemeja yang dipakai jiyoon terbuka, yesin diam tak berkutik, nampaknya jiyoon tidak tau bahwa yesin berada disitu
Tetapi wanita itu semakin ganas mencumbu jiyoon

Yesin tak tinggal diam, dia tidak bisa!! Dia berlari mendekati kedua manusia itu, yesin menarik rambut wanita itu dia melihat lipstik yang di pakai wanita itu sudah tidak pada tempatnya

Dia menampar wanita itu, sontak jiyoon berdiri, wanita itu menangis

"Hiks hiks, jiyoon dia menamparku"
Wanita itu menghambur ke dada jiyoon, jiyoon menerimanya

"YESIN!! KENAPA KAU MENMPARNYA"

"Dia adalah jalang!!"

PLAKK

Jiyoon menampar yesin, yesin tidak menyangka jika kekasihnya melakukan ini padanya

"Kenapa jiyoon, kenapa???"

"Kau yang kenapa yesin"

"Dia adalah jalang, dia menggodamu, yang jelas jelas adalah kekasihku!!!, Semua orang tau itu"

"Aku mencintai sae yi"

"Apa?," Yesin tak kuasa menahan tangisanya dia tak peduli dengan pipinya yang memerah karena ditampar jiyoon

"Jiyoon, jiyoon, kau adalah kekasihku!!!"

Yesin memegang lengan jiyoon dengan kedua tangannya

Wanita itu tertawa di belakang jiyoon,

"Aku mencintai sae yi, dan dia adalah kekasihku sekarang, dan kau aku tidak ada hubungan lagi denganmu, kita akhiri saja hubungan ini"

"Jiyoonaaa"

Jiyoon dan saeyi meninggalkan yesin sendiri.

Yesin menangis dalam hujan,
Dia tidak menyangka akan mengalami ini kotak yang sedari tadi jatuh ditendangnya dia bangkit lalu pulang

***






Daniel dan jihyo sedang berada di ruang keluarga, menonton televisi, sepertinya kucing2 daniel lebih takluk dengan jihyo daripada daniel sendiri, jihyo yang sedang memakan keripik kentang memberikan beberapa keripik untuk peter dan rooney dan menyuapi mereka

"Kau ini bagaimana, aku ini kekasihmu, bukan peter dan rooney"

"Kau mau aku suapi juga"-jihyo

"Heuuuumhh" daniel menekuk bibirnya, sangat manja

"Baiklah"

Jijyo memberikan leripik bekas menyuapi peter dan menyuapkannya pada daniel

"Itukan bekas peter!"

Jihyo tertawa dan menyuapi daniel dengan beberapa keripik kentang

"Begitu saja marah!!"-jihyo

" Jelas aku ma-"

Sebelum daniel melanjutkan kata katanya, yesin masuk kedalam rumah dengan keadaan yang tidak baik, pakaian yang dikenakannya basah, mata yesin juga memerah karena terlalu banyak menangis, ditambah lagi daniel melihat bekas tamparan di pipi adiknya

Jihyo melarang daniel untuk bertanya kepada yesin apa yang terjadi

"Biar aku"-jihyo

"Baiklah, aku percayakan yesin padamu, tanyakan dia kenapa?"

Jihyo mengangguk


Sementara itu yesin masuk ke kamarnya lalu ke kamar mandi, dia tak henti hentinya menangis sesenggukan, jihyo mendengarnya merasa iba, tetapi dia juga tidak tau, apa yang terjadi pada yesin

Yesin sudah berganti pakaian, dia merebahkan dirinya di kasurnya

Jihyo mengetuk pintu yesin pelan

"Ini jihyo"

Yesin mengusap air matanya

"Ma.. masuk saja... Tidak dikunci"

"Yesin, apa yang terjadi padamu?"

"Yesin!, Kenapa pipimu memerah?"

"JIYOOON"

yesin menangis lagi sejari jadinya sembari memeluk jihyo, daniel mengitip dari balik pintu yesin

"ada apa?, Katakan ada apa dengan jiyoon, apa dia terluka?"

"Aku melihat dia bercumbu dengan wanita lain kak, dan aku menampar wanita itu tetapi jiyoon menamparku balik dan lebih memilih wanita itu eonnie .."

Jihyo berusaha menenangkan yesin, jihyo sendiri ikut bersedih karena dia sudah menganggap yesin seperti adiknya sendiri

"Baiklah, kau harus melupakanya dia tidak pantas bersamamu, kau terlaku baik yesin ada banyak lelaki yang baik di dunia ini"

Daniel yang mendengar percakapan mereka tidak terima dan mengepalkan tanganya

"Tunggu pembalasanku jiyoon"

___




"Can't you see me?"

Aku berada di sampingmu tapi kau tidak merasakanku karena aku sudah tidak dihatimu

🦋HE✨{kang daniel}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang