🦋CHAPTER 9✨

12 2 0
                                    

Saat sudah dirumah sakit keadaan yesin semakin parah, taehyun berinisiatif untuk menelepon jihyo, daniel hanya bisa pasrah dan menangis, tuan taecyeon baru saja kehilangan istrinya, dia tidak ingin kehilangan putrinya juga, dihari yang sama.

Daniel menyesali semuanya dia menangis sejadinya saat melihat darah yang semakin banyak keluar dari tubuh yesin

"Andwaeee"

"Dokter bagaimana ini, detak nadi pasien tidak ditemukan,"

"Detang jantung pasien juga semakin melemah dok"

"Pasian sulit bernafas dok"

Daniel yang mendengar hal itu pun semakin khawatir dengan keadaan yesin,

Dia melihat luka robekan yang berada di pergelangan tangan kiri adiknya, dia tidak sanggup menghadapi ini,

"YESIINNAAAAA". jihyo yang baru datang menangis histeris karena dikabari taehyun tentang kejadian yesin

jihyo menangis sejadinya, dia tidak menggubris daniel yang sedari tadi berada disampingnya,

"Tolong semua keluar dari ruangan ini, biar kami yang menangani pasien"

Kata salah satu suster

Di ruang tunggu jihyo tidak bisa berhenti, sesekali dia sesenggukan dia tidak terima ini terjadi pada yesin, baginya yesin sudah seperti adiknya bahkan anaknya, dia tidak percaya karena perempuan itu semuanya menjadi hancur berantakan,

Daniel mendatanginya dan duduk disampingnya

Seketika ingatan ingatan nya tentang sae yi dan daniel bermunculan kembali seperti hewan yang pulang sehabis di gembalakan

"Sudah kubilang niel..."

"Jangan dekati aku lagi, aku malas menghadapimu"

Daniel melihat mata jihyo sudah bengkak hingga double eyelid nya tidak terlihat, ini semua tidak akan terjadi kalau bukan karena sae yi, sepatutnya daniel berterimakasih kepada sae yi karena telah membuat keluarganya hancur berantakan

Applause untuk sae yi

Daniel menarih dendam dengan sae yi, dia pergi daei rumah sakit untuk menemui saeyi, kali ini dengan alasan lain, bukan untuk berkunjung dan minum teh atau kopi dirumah saeyi

Ataupun untuk menanyakan "bagaimana keadaan kakimu!!", Dia marah karena dia baru menyadari bahwa dia dibodohi, si licik itu harus di beri pelajaran

***

Di lain sisi sae yi sedang bersenandung sembari membersihkan kukunya

Dia mendengar deru mobil daniel, namun kali ini sangat berbeda suaranya sangat keras, sae yi beranjak membukakkan pintu untuk daniel.

Dan daniel pun masuk sebelum sae yi mempersilahkan

"Niell!! Mengapa kau kemari!!, Apakah barangmu tertinggal?!"

"Aku hiks tidak menyangka hiks bahwa jihyo meenganggapku seperti itu hiks"

"Ssst sst sst, saeyiii sudahlah tidak perlu menangisi nya lagi"

"Kau membelaku niel?"

"Aaa.. maksudku... Tidak usah berpura pura lagi!!!"

Sae yi terkejut dengan perkataan daniel

"Maksudnmu apa niel hiks, aku tidak tau hiks"

Daniel lantas merobek kain yang membalut kaki sae yi, dan kakinya bersih, tak ada celah, tak ada luka yang semakin memarah, yang ada adalah luka lecet kecil yang telah lama mengering

🦋HE✨{kang daniel}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang