Daniel menuju kerumah dengan mengendarai mobilnya, hujan turun saat dia sudah sepertiga perjalanan
Hujan turun semakin derasnya, daniel melajukan kendaraanya karena jalan licin dan buram, suara ponsel berdering, saat ia akan meraih ponselnya ponselnya malah terjatuh disebelahnya
Karena dia tak fokus dia hampir menabrak seseorang, wanita itu terjatuh karena terkejut, daniel lalu menghampirinya
"Apakah kau tidak apa apa nona?"
"Maafkan aku tidak sengaja tadi"Daniel membantu wanita itu untuk bangkit, wanita itu menatap daniel
"Terimakasih" kata wanita itu
"Apa kau tidak apa apa"
"Euung, tidak hanya sedikit lecet saja"
"Ngomong ngomong siapa namamu nona, dan dimana rumahmu biar aku yang mengantarkanmu Ke rumahmu"
"Aku sae yi" wanita itu mengulum senyum dan mengulurkan tangannya
"Aku kang daniel"
*Sudah kuduga dia adalah putra tuan kang, kakak kang yesin* monolog sae yi
Akhirnya daniel mengantarkan sae yi le rumahnya
***
"Apakah kau tinggal dirumah ini sendirian sae yi?"
"Iya, orangtuaku tinggal di kota lain, aku disini untuk berkuliah"
"Ooh"
"Kau ingin minum apa?"
"Eeeung, tidak usah sae yi, aku akan puoang segera karena adikku menungguku"
"Tidak, jangan pulang dulu, aku akan membuatkanmu kopi ok!"
"Baiklah"
"Ini kopimu daniel"
Sae yi hampir terjatuh tetapi daniel menatapnya mata mereka terpaut, saeyi mengaduh kesakitan, tetapi akhirnya daniel meletakan saeyi di sofa.
"Aku minta maaf"
"Tidak apa apa kakimu sakit karena kutabrak tadi"
"Ini hubungi aku jika kakimu sakit lagi"
Daniel menyerahkan kartu namanya
"Aku pergi dulu, rawat kakimu sae yi"
"Baiklah daniel, hati hati dijalanya"
saeyi sengaja menjatuhkan dirinya di depan daniel
Sae yi memang sengaja merencanakan ini, dia adalah wanita yang licik, dia tepat sasaran.
Dia merencanakan untuk hampir ditabrak daniel, dia menduga daniel akan melewati jalan itu, saat daniel lengah dia berjalan ketengah dan berpura pura terjatuh karena ditabrak daniel, ini rencana picik sae yi.
karena dia tahu bahwa kang daniel kaya dia, dia gila harta bahkan dia tahu jika daniel sudah memiliki kekasih yaitu park jihyo, tetapi saeyi tetap saja menargetkannya, juga karena dia merasa dipermalukan oleh ye sin
***
Suara deru mesin mobil masuk di bagasi rumah keluarga kang, jihyo yang sedari tadi menunggu daniel sambil terkantuk membukakan pintu untuk daniel
"Danielll, kau dari mana saja? Hah?"
"Ooh, aku tadi menabrak seseorang, dan aku mengantarkannya pulang"
"Apa?? Apakah kau tidak apa apa?, Daniel?"
"Tidak, aku tidak apa apa, tapi wanita itu lecet kakinya, jadi aku memberi kartu namaku agar dia bisa menghubungi aku jika kakinya sakit lagi"
Entah mengapa namun perasaan jihyo tidak enak, dia merasa seperti akan ada bencana yang akan ada diantara hubungannya dengan daniel
"Dimana yesin?, Apa dia sudah tidur?"
"Hmm sudah, dia susah sekali untuk makan, bahkan aku sampai membuka mulutnya agar dia makan walaupun sedikit saja"
Daniel tertawa, dia mengusap rambut kekasihnya "kau sendiri?, Sudah makan?"
"Hmm belum.. aku menunggumu pulang"
"Aku juga belum makan malam, kalau begitu ayo kita keluar untuk mencari makan malam"
"Tapi ini hujan daniel, apakah ada resto atau kafe yang buka?"
"Hujannya hampir berhenti, lagipula banyak kafetaria dan resto yang masih buka"
"Hmmm baiklah, lagipula aku sudah lama tidak makan malam dengan pacarku"
"Yaampun jihyooo baru kemarin lusa kita makan malam bersama dan kau merindukan makan malam bersamaku?"
"Apakah kau tidak merindukanya niel"
"Aku juga merindukannya maka dari itu aku mengajakmu sekarang ayo, aku ganti baju dulu ok"
"Cepatlah aku sudah lapar niel"
Akhirnya mereka makan malam disebuah kafe
***
Yesin membuka matanya karena sinar surya menerangi kamarnya, disebelahnya jihyo, sedang terlelap yeisn sudah mengikhlaskan jiyoon sepenuhnya dan dia harus menjalani hidupnya seperti sebelum dia mengenal jiyoon yesin kami sudah kembali menjadi yesin yang lama
Sementara itu daniel mendapatkan telephone dari sae yi karena mengeluh kakinya semakin sakit, daniel bergulat dengan pikiranya sejenak dia sadar, dia sudah memiliki jihyo, tak baik jika dia menemui wanita yang tinggal sendirian, dia menjadi merasa bersalah dengan jihyo
Daniel keluar dari kamarnya dia mendapati yesin menyeruput coklat panas di ruang tamu dia terlihat gembira karena adiknya sudah melakukan aktifitasnya seperti sedia kala
"Yesinnaaa"
"Niel, udah bangun ya?"
"Aku senang, aku senang"
" Ke kenapa niel?!!"
"Tolong jangan menyendiri lagi, aku lebih suka jika kau mau berbagi penderitaanmu denganku atau dengan jihyo"
"Penderitaanku hanyalah milikku, tapi semua itu sudah tidak berguna lagi niel, aku tidak peduli dengan dia lagi, aku juga membuang semua tentangnya ke tempat sampah, seperti itukan cara menyikapi sampah?"
"Bagus, kakak suka caramu menyikapi dia"
Daniel melihat jihyo menuruni tangga, sepertinya kekasihnya kelelahan karena mereka keluar malam kemarin
Tetapi dia harus mengajak jihyo kerumah sae yi
Dia mendekati jihyo
"Sayaaaaang selamat pagiii"
"Emmh".
"Aku akan mengajakmu ke suatu tempat"
"Kemana?"
"Kau ingatkan kemarin aku menabrak seorang gadis"
"Kakak nabrak orang?" Yesin yang mendengar perkataan daniel tersentak sehingga membuat percikan coklat panasnya mengenai pakaiannya
"Eeng iya, aku tidak sengaja menabrak orang kemarin, jadi aku mengantar dia pulang"
"Kakak seharusnya lebih hati hati,
apa sebenarnya yang kakak pikirkan""Aku mendapat panggilan tadi"
*Dan aku memikirkan kau dan jihyo yesin*"Baiklah niel aku sudah siap!!"
"Ayo!!"
|
|
|
|
|
|
|
|
___________________
Segitu dulu readers-nim,
Jangan jadi siders
Voment juseyoo
Readers-nim☺️❤️✨
KAMU SEDANG MEMBACA
🦋HE✨{kang daniel}
Romanceaku tidak merasakan sesuatu yang spesial tentang kita, kecuali hubungan kita yang jelas dimata orang orang Hubungan sedarah Hubungan kakak-beradik Itu saja, tidak ada yang lain Kau kakakku dan aku adikmu, sesimpel itu menurutku. ...