15~Zona teman

54 12 0
                                    

Jangan lupa vote dan comment-!^^
.
.
.
.
.

Terbitnya fajar membuat manusia mau tak mau kembali membuka mata mereka. Beberapa menyambut hari baru dengan ceria. Namun, tak sedikit pula yang berharap waktu di dunia berhenti berputar agar tak ada hari esok lagi.

Semua orang punya harapan, semua orang berhak berusaha mewujudkan harapan mereka, tetapi tidak dengan memaksakan. Setiap orang akan ditunjukan jalan menuju takdirnya sendiri.

Langkah kaki tanpa diperintah membawanya kini berdiri di depan pintu apartemen seseorang— Kim Doyeon menekan bel apartemen tersebut dengan perasaan ragu.

Ceklek.

Seseorang keluar dari apartemennya dengan penampilan rapi mengenakan jas. "Doyeon?"

Pemilik nama tersenyum lebar hingga deretan giginya nampak. "Hai," canggung rasanya. "Berangkat bareng?"

"Lo bukannya bulak-balik?"

"Gapapa, ini bagian rencana bikin Somi cemburu, hehe." Doyeon menggaruk tengkuknya, sembari bola matanya bergulir pada tangan Ong Seungwoo yang memegang dua bungkus roti coklat, kemudian dia mengambil salah satunya, "buat gue ya?"

Ong Seungwoo tersenyum tipis, lantas mengangguk. Lelaki itu kemudian mengeluarkan sesuatu dari tasnya— sebotol susu pisang, dia memberikannya pada Kim Doyeon, "biar gak keselek."

"Widih.. baik lo tumben? Tencu."

Keduanya berjalan menuju lift. Tidak ada pembicaraan, hanya Kim Doyeon yang sibuk memakan roti coklatnya.

Pagi ini cukup sepi ternyata, di dalam lift hanya terisi Ong Seungwoo dan Kim Doyeon dengan suasana sunyi di sekitar.

Kim Doyeon melangkah mundur kala Ong Seungwoo yang berdiri di belakang berbalik mengahadapnya dan mengambil langkah mendekat, lelaki itu mencondongkan tubuhnya mengikis jarak, berhasil membuat gadis yang terpojok membeku.

"Coklat."

"Huh?"

Tangan Seungwoo terangkat, jarinya bergerak menghapus sisa coklat di pinggir bibir Kim Doyeon.

"O‐oh.. ekhem, makasih."

"Warna lipstik baru?"

"Eh? Emmm.." gadis dengan bibir semerah cherry itu mengangguk sebagai jawaban.

"Cantik."

Ting.

Pintu lift terbuka.

"Seungwoo? Doyeon?"

"Good morning, Somi," Kim Doyeon tersenyum simpul, mengakat satu tangannya menyapa, berusaha memudarkan kegugupan padda dirinya sendiri.

"Doyeon tumben?" Kedua alisnya tertaut bingung, "kalian— "

"Ayo cepet masuk," Seungwoo menyela.

"Emm.. Duluan aja deh kalian, aku lupa Eunbi unnie ajak aku bareng ke halte," Somi tersenyum canggung, dalam hati merapalkan maaf karena telah berbohong, masalahnya dia tidak punya pilihan lain karena Jaehyun telah menunggunya di basement.

Me After You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang