T:FYT'11

969 100 0
                                    

Pagi, hari dimulainya sebuah kehidupan, saksi bisu dari hiruk piruknya kehidupan, macetnya jalanan, sibuknya mencari nafkah dan pelajar yang siap-siap memulai otaknya untuk bekerja keras mencapai kepintaran.

Aku terbangun dengan nafas tersengkal-sengkal, mimpi itu, mimpi yang selama ini aku takutkan menjadi kenyataan.

Didalam mimpi aku melihat Rhea benar-benar tak berdaya, tubuhnya yang mulus itu memiliki banyak luka dimimpi, berbaring dengan nafas lemah, wajahnya yang ayu putih pucat tak nampak rona, terbaring dengan kasur kayu yang aku yakini sangat sakit dibadan.

Mengingat mimpi itu lagi tak terasa tubuhku bergetar, ituuu itu adalah plot yang berada dinovel kurasa.

Benar-benar bajingan, menyiksa gadis yang lemah itu.

"Hahh hah hah hikss"isaku dengan nafas yang masih memburu.

Pintu terbuka menampilkan mami ayana dengan wajah kawatir.

"Kenapa sayang?"tanyanya dan mendekati ku, memeluku yang kubalas dengan pelukan erat, tangisku seketika pecah, aku benar-benar takut, takut jika nanti aku yang mengantikan Rhea novel itu aku.

"Rh-rhea mimpi buruk mi"suaraku terendam didada mami ayana karna aku masih dipeluk erat olehnya.

"Hsutttt itu cuma mimpi sayang, gak akan terjadi apa-apa tenang saja ya. Papi pasti jagain kita, kamu tau'kan papi gimana posesifnya sama kita"ucap mami menenangkan mengelus punggungku lembut.

"Rhea gak mau sekolah dulu"ucapku dan mami balas menggguk saat kulihat mendongak keatas.

"Iya, mami bakal temani Rhea"upanya lembut.

Aku melanjutkan tidurku, aku benar-benar tak mood melakukan apa-apa mami keluar katanya mau mengambilkan minuman untuk ku.

-T:FYT-

Didimensi yang berbeda seorang gadis cantik tengah menatap sebuah rumah yang terlihat sepi.

Dari pagi hingga malam ia menyetir menuju sebuah perkampungan, sendirian mencari sebuah alamat rumah yang dipastikan asli bukan kaya ayu ting-ting alamat palsu.

Sebuah desa kecil didalam kota kecil, mencari sampai memasuki sebuah jalan yang kecil tapi muat untuk sebuah mobil dan bertanya kebeberapa warga.

Alhasil dia menemukan alamat yang ia cari, rumah yang nampak sepi, gadis itu melangkah dan mengetuk pintu pelan.

Tok..

Tok..

Tokk..

"Permisi, Assalamualiakum"ucapnya.

Dari dalam ia mendengar jawaban dan pintu terbuka menampakan seoarang anak kecil yangl usianya mungkin sekitar 13 tahun.

"Cari siapa mba?"tanya gadis kecil itu.

"Bener ini rumahnya Rhea salsabila?"tanyanya, sang gadis kecil menganguk dan mempersilahkan gadis remaja itu masuk.

Rumah kecil yang terlihat sangat sejuk, hanya ada beberapa perambotan bahkan masih ada motor ketika ia duduk diruang tamu, ruang keluarga terlihat saat horden yang menyambungkan antara ruang tamu dan ruang keluarga tersibak.

Matanya melirik sana sini, menemukan sebuah pintu bercat coklat kayu dengan sebuah tulisan kecil menggantung'kamar incess,jangan dibuka' bisa dipastikan itu kamar Rhea.

Seorang wanita paruh baya datang dari belakang, gadis remaja itu berdiri dan mengulurkan tangannya guna untuk saliman.

Rasa dingin menjalar ditanganya, sepertinya wanita paruh baya ini habis mencuci karena tanganya yang basah dan ada bekas sabun dipakainya.

"Cari siapa dek?"tanya wanita paruh baya itu, sang gadis memeperkenalkan diri.

"Sebelumya saya minta maaf sudah menggu waktu ibu, saya datang kesini mau tanya apa benar ini rumah Rhea salsabila?"

Sang wanita paruh baya itu menjawab dengan anggukan.

"Kalo boleh tau Rhea'nya ada bu?"

Sang wanita paruh baya itu menunduk terlihat sangat sedih.

"Nak, sebelumnya ibu mau bilang jika Rhea ada salah sama kamu mohon diampure yah, cah wadon kae pancen nakal tapi asline apik ko"walau gadis remaja itu tak bisa berbahasa jawa tapi untuk mengartikan kalimat itu ia bisa tapi untuk berbicara ia agak kesusahan

"Emang Rheanya kemana bu?"tanyanya lagi.

"Rhea sampun meninggal seminggu kemarin, waktu ibu tinggal kesepupu ibu dikabarkan rhea tergeletak didepan pintu dapur udah gak bernyawa, ibu syok tau gitu ibu bawa rhea sama ibu aja"ucapnya wanita paruh baya itu menangis menceritakanya.

Sang gadis remaja menelan salivanya susah, jadi 'dia' sudah meninggal dan gak bisa kembali lagi

"Maaf, kalo boleh tau meninggal kenapa ya bu?"

"Ibu ndak tau nak, kata warga sebelum Rhea ditemukan ada suara gadis yang menjerit dan warga mendengarnya dari arah rumah ibu, warga yang sedang berjaga dipos mengeceknya dan warga lihat jendela rumah ibu terbuka, karena mereka kawatir mereka masuk dan menemukan seseorang yang memakai pakaian hitam mereka ada tiga, warga yang melihat langsung menangkapnya, salah satu warga mengecek keadaan rumah dan melihat Rhea tergeletak tak bernyawa dengan bersimbah darah dari kepalanya hikss, setelah itu mereka menelepon ibu, ibu--"

Gadis remaja itu mendekati wanita paruh baya itu dan memeluknya, menenangkanya.

"Jangan dilanjutin lagi bu, saya udah paham"katanya.

"Jadi hiks kalo Rhea punya salah ampura ngeh nok ayu"ucap wanita paruh baya itu dan si gadis remaja itu mengangguk.

Karena semua sudah beres dan mendapatkan apa yang dia mau sang gadis berpamit pulang tapi sebelum itu dia meberikan sesuatu kepada keluarga itu.

"Saya temanya Rhea bu, saya datang kesini karena waktu itu Rhea nitip ini kesaya"ucapnya dan menyerahkan amplop coklat kearahnya.

"Katanya sebelum tanggal ini saya harus menyerahkan amplop ini kedia, tapi setelah saya kesini Rheanya malah udah gak ada jadi sebagai mamahnya Rhea yang berhak"

"Kalo begitu saya pamit ya bu, ibu yang sabar yah, Rhea anak yang baik pasti disana ia akan baik-baik saja"ucapnya.

Mengantarnya sampai depan rumah gadis itu melambai dari dalam mobilnya.

"Mari bu"

"Iya, hati-hati yo ndok"

Mobil itu meninggalkan perkarangan rumah kecil itu, didalam gadis itu melamun sambil menyetir melintasi sawah dan sungai-sungai yang jernih.

"Jadi selamanya kamu bakal dinovel terus Rhe, aku harap kamu bahagia sama kehidupan baru kamu"monolog gadis itu.

===♡===

Setelah sekian lama saa update lagi nih..
Ada yang nungguin?

Saa juga mau bilang mungkin saa akan sangatttt jarang update kaya biasanya karena sekarang saa juga sudah kelas 12 ada banyak ujian menanti, ditambah saa Smk yang ujianya mungkin lebih banyak dari sma, ditambah sama latihan2 prakteknya.

Aisshh kepala saa udah jedag-jedug mengepul
Nanti kalo ada waktu dan gak lupa buka Wp saa akan update, masih ada 3 draf yang udah saa tulis dan revisi.

Babayyy🙋

See you all, saa sayang kalian para pembaca...

Transmigrasi :figuran Yang Tersakiti (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang