T:FYT'7.

1.9K 142 2
                                    

Haloo🙋 jangan lupa vote ya (☆) dipojok bawah sebelah kiri.

Happy reading📖

============

Istirahat adalah Waktu yang ditunggu-tunggu semua pelajar, waktu yang membuat mata mereka melek walau tadinya ngantuk saat dikelas.

Melangkah menuju tempat favoritnya para pelajar aku, Uri, dan Zora berjalan beriringan dengan celoteh Zora dan aku.

Memang yang paling cerewet diantara kami adalah Zora, dia paling polos, dan paling ceria, paling semangat, paling bisa mencairkan suasana, dan paling bisa membuat ku gedek dengannya seperti saat ini.

"Rere waktu ketemu malaikat maut serem gak?"tanyanya.

"Trus malaikat mautnya ganteng gak, baik gak?"celotehanya.

"Ra udah yah, kalo kamu mau ketemu malaikat maut ya udah ketemu sendiri aja,"ucapku jengah dan berdecak, terkadang Izora itu bener-bener polos, lemot, dia juga korban gosting temen kakak ku. Yah kalian tau siapa itu.

"Katanya malaikat mautnya serem ya Re, kata jamal kalo waktu Rere ditanya dan gak bisa jawab nanti dicambuk ya." Ahhh benar-benar!!.

"Udah jangan bicara lagi,"ucap Uri, tangkyu Uri kau paling tau saat aku dalam kesusahan kau sahabat terbaik.

Karna ucapan Uri barusan, kami tidak saling bicara lagi sampai tujuan kami.

Melangkah mendekati meja yang berada dipojok, duduk disana dan memesan makanan kami.

"Mau apa kalian?"tanya Uri.

Aku melihat stan-stan menu yang dijual dikantin, soto ayam, mie ayam, bakso mercon, soto daging, nasi goreng dan-ahh sudahlah pilihanya banyak sekali bahkan ada makanan luar negri juga.

"Zora mau ramen aja yah Uri, sama minumnya pokoknya yang rasa coklat." Oh bayangin makan ramen dan minumnya rasa coklat. selain cokelat jangan lupa gadis polos itu juga sangat menyukai berry apa pun bentuknya akan dia makan asalkan itu berry, dan jika nanti menemuka coklat ada dilemari es ku maka itu punya Izora seorang.

Waktu itu, aku ingat saat menerima memori dari pemilik tubuh, mereka bertiga, Aku, Gauri dan Izora bela-belain untuk kekampung halaman Izora yang berada pulau jawa, kesana hanya untuk memamerkan bahwa kampung halaman Izora itu ada salah satu berry yang tumbuh gratis dan banyak di lahan terbuka.

Di pamer sesaat setelah dia menonton vlog salah satu selebgram Indonesia yang banyak sensasinya, yang kalo ngomong pelo sama cempreng.

Karna gara-gara itu dia dengan sombongnya bilang.
'Rere sama Uri tau gak? kalo dikampung Zora ada buah yang enak banget,'katanya waktu itu.

Dengan kepo aku bertanya'apa'.

Lantas dia jawab'namanya goldenberry enak loh, gratis pula, kan jarang-jarang ni yang berbentukan gold itu gratis, nah dikampung Zora ada buah namanya goldenberry,'ucapnya.

Waktu itu Uri yang kepalang kepo dan si pemilik tubuh yang juga baru tau ada berry yang namanya seperti itu meng'iyakan untuk mengikuti Zora pulang kerumah ah kampung halamanya.

Dan, juga dengan maksud untuk bertemu orang tua Zora yang berada dikampung, gadis polos itu merantau sendirian di ibu kota, ahhh gimana jika Zora yang polos itu diculik om-om.

Lantas hari libur waktu itu kita berangkat kerumah Zora selama 3 hari, sesampainya disana kita disambut baik oleh kedua orang tua Zora dan kakak Zora.

Dengan tidak sabar aku menagih berry yang Zora katakan waktu itu.

Zora membawa kami kesuatu tempat yang katanya tempat tumbuhnya goldenberry itu, tapi setealah sampai yang kita lihat hanya ada hijaunya rumput membentang dan kombet yang sedang bekerja, ya alias sawah.

Zora dengan sibuk mencari sedangkan aku emm pemilik tubuh dan Uri melihat dari kejauhan. Zora tersenyum saat itu setelah menemukan apa yang kita cari dengan semangat dia membawanya kehadapan kami.

Dengan senyuman kami melihatnya dan hanya ada sebuah buah yang tak terlihat seperti buah, kata Zora buah itu berada didalamnya.

Lantas aku em pemilik tubuh yang aku tempati membukanya dan wahhhh aku tertawa saat melihat memori itu, sebuah Ciplukan yang Zora namakan golden berry, dan dengan bodohnya mereka percaya ya memang sih rasanya enak tapi-

Lamunanku saat mengingat ingatan itu buyar, saat suara ribut terdengar di indra pendengaran ku.

Ku tolehkan kepala ku keasal yang membuat mereka ribut, seketika aku meradang apa yang aku lihat saat ini, Zora yang terduduk ditengah-tengah kantin dengan baju basah dan menunduk menangis, dimana Uri?.

Aku berdiri dan mendekat ke kerumunan itu, seketika mereka menyingkir saat aku berjalan kearah mereka yang menonton.
Sebelum itu aku menghubungi seseorang.

"Lo kalo jalan lihat-lihat dong basah nih baju mahal gue,"ucap gadis yang memakai pakaian ketat dan bermake up menor.

"Miskin aja blagu, gak cocok lo sekolah disini, pulang sono kekampung,"lanjut gadis satunya lagi, aku mengingat mereka.

Mereka adalah kumpulan gadis-gadis yang nakal, pakaian mereka selalu seperti itu ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya, suka membuli siswa lain terutama Izora yang selalu menjadi bulan-bulanan mereka, saat jauh dari pandangan ku dan Uri.

PLAKK

Suara tamparan yang kulayangkan kearah gadis itu membuat seluruh kantin terkejut, mereka melihat aku yang telah menampar salah satu gadis yang di takuti mereka.

"Upss, sorry gue kira badut mampang,"ucapku yang membuat seluruh kantin tertawa.

"LO!!-" ucapnya dan menuding ku dengan telunjuknya.

"Gak usah tunjuk-tunjuk, kapan lo taubat! Udah gue peringatin lo gak usah buli Zora lagi, tapi peringatan gue gak lo gubris ternyata,"ucapku tajam, kulihat tubuh gadis itu menegang.

"Mau gue bongkar klakuan lo disini, kalo mau gue bongkar sekarang,"ucapku dan membantu Zora berdiri.

Memakaikan jaket yang bang Afzal berikan kepadaku, sebelum aku memlangkah kekerumunan tadi aku sudah menelepon bang Afzal membawakan ku jaket dan sekarang Zora sudah di papah bang Afzal dan Uri.

"Sekali lagi gue lihat lo masih tetep buli Zora, gue gak segan-segan bongkar semuanya, rahasia lo!"ucapku dan berbisik di akhir kalimat.

"Dan berapa si harga baju lo, semua sama kali lo pake seragam dan semua pake seragam, mau gue buat robek tu baju."

Melangkah meningalkan kerumunan itu dan berjalan menuju Uks yang sudah berada Zora disana.

Queensha Nazifa Widjaya, nama yang bagus tapi tak sebagus sifatnya, suka membuli, ratunya Queen buli di Sma Nusantara. Selain itu ada sesuatu yang besar yang aku ketahui dari salah satu tokoh itu, hal yang bisa membuat hidupnya hancur secepat angin ku yakin itu.

Bersama antek-anteknya Ranya Andriani, gadis yang sama seperti Queensha tapi dia lebih berbahaya dari pada Queensha, entah kenapa aku berfikir seperti itu.

Dan Regina Listiani, dia gadis yang tak tau apa apa hidupnya hanya mengikuti, apa pun yang dilakukan Queensha ia akan ikut.

Ranya, Ranya gumamku di perjalanan, siapa lo gue lupa lo sebagai apa.

=======

Info singkat: kombet/kombi adalah alat yang digunakan para petani untuk memanen padi, bentuknya kaya mesin gak tau ahh njelasinya intinya gede bangett.

Transmigrasi :figuran Yang Tersakiti (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang