T:FYT'1.

4.2K 277 15
                                    

Haii apa kabar?
Jangan lupa vote dan komen
Cerita ke dua saa

☆☆☆☆☆ Happy Reading ☆☆☆☆☆

Malam semakin larut tapi aku tetap mantengin Hp ku, menunggu notifikasi yang selalu ku tunggu. Yang suaranya bisa seketika menghilangkan rasa lelah ku.

Sambil mensecrol Hp, aku sesekali mengambil cemilan yang berada dibungkusnya, dengan merek singanet.

Buaya bilang jangan makan malam karena nanti membuat kamu gendut, bilang saja jika kau tak mau membelikan makanan, buaya kere tapi gaya selangit, apa lagi kalo chatingan dan nanya 'udah makan belum' giliran di jawab belum biar bisa keluar bareng cari makanan malah responya 'ya udah makan, nanti sakit' kan taek.

Ditanya pernah ngegosting orang atau gak jawabannya, ya pernah lah bro, selera gue tuh yang, yang lo tau sendirilah, yang kelas kelas. Padahal muka saja pas-pasan. Kalo kata mama omongane tok sing gede.

*ucapanya doang yang besar.

Aku terus menunggu, menselancari aplikasi satu kepalikasi lain, karna cemilanku mulia menipis aku berniat untuk mengambil cemilan lagi didapur.

Langkah ku terhenti didepan pintu saat mendengar notifikasi yang berasal dari Hp ku.

Dengan perasaan senang, aku cepat-cepat mengamil benda pipih itu di atas ranjang yang tadi aku duduki.

Aku tersenyum magambilnya, melihat sebuah notifikasi yang tertera dilayar Hp ku. Seketika senyumku hilang membaca kata demi kata yang tertulis di layar Hp ku.

'Sial aku kena tipu,' grutuku

Kalimat yang bertuliskan 'Kuota Sosmed dan Video BRONET 24 Jam spesial kota-mu hanya 20% lagi. Cek detail pemakaian kamu di aplikasi esek-esek atau telp *69*. Info: esek-esek.co.id/LC.

Surut sudah harapan ku, kuota yang di beli seminggu sekali dengan uang pas-pasan hanya 1 GB yang bertahan 5 hari harus habis hanya ku gunakan untuk mensecrol tiktak, yusuf, dan Istragkilogram.

Tak apa itu hanya gartisan kuota 1 GB masih ada setidaknya beberapa GB. Dengan malas aku melangkah menuju pintu, kali ini ku pastikan tak ada notifikasi yang memberi ku harapan palsu, macam buaya jantan.

Lagi, ketika kaki ku sudah melangkah mendekati pintu, yang berjarak 3 meter dari aku berdiri yang berdekatan dengan ranjang ku yang jaraknya kurang dari setengah meter. Notifikasi dari Hp ku berbunyi.

Huff dengan malas ku raih Hp ku yang tergeletak diranjang saat aku melemparnya tadi.

Tapi kali ini senyum menghiasi wajahku lagi saat membaca notifikasi yang bertuliskan 'New story update! My love peterpan' cepat-cepat ku buka dan bersiap berseluncur dalam dunia halu ku.

Sambil membaca, aku sesekali berdumel dengan menyumpah serapahi sang penulis.

"Kasihan banget Rhea,"ucapku mengasihani salah satu tokoh yang ku jagoani.

Entah kenapa dari awal aku membaca, aku sudah tertarik dengan tokoh ini, apa mungkin nama kita sama Rhea Salsabilla itu nama ku. Sedangkan di novel Rhea Salsabilla Adison nama tokoh sacond lead itu.

Rhea, di dalam novel itu terlalu baik menurutku, kenapa? Ia akan melakukan apa pun yang terbaik untuk Natan, tokoh utama laki-laki agar laki-laki itu bahagia dengan sang tokoh utama perempuan Elvina.

Di ibaratkan kata, Rhea itu tingkerbell nya Nathan, dan Nathan adalah Peterpan sedangkan Elvina merupakan Wendy untuk Nathan.

Kisah cinta klise yang menceritakan gadis antisosial takut dunia luar dan tiba-tiba sang pangeran kesiangan datang mengajaknya menuju ketempat yang membuatnya tidak takut dunia luar lagi.

Dengan si tokoh figuran bernama Rhea sebagai sahabat pemeran utama laki-laki yang selalu mendukung, mencintai dalam diam sambil tersenyum memperlihatkan topeng yang di sebut baik-baik saja.

"Aish, kenapa lo mati sih Rhe! Malang nasib mu isdet dengan membawa cinta bertepuk sebelah tangan." Benar-benar menyedihkan sekali kehidupan dia, hanya muncul beberpa part dan habis itu mati.

Jadi mengapa aku menyebutnya jagoan? Karna dia sekali muncul memberi kata-kata yang mutiara. Bahkan dia sekali muncul langsung menyelesaikan permasalahan dari kedua tokoh utama ini.

Tapi dia harus mati karna menyelamatkan sang tokoh utama dari penculikan musuh pemeran utama laki-laki.

Dia ditemukan sesaat sang protagonis perempuan ditemukan di sebuah gubuk di tengah hutan. Berjarak 100 meter dari tempat tersebut. Nathan dan teman-temannya menemukan Rhea dengan keadaan mengenaskan. Tanpa pakaian dan salah satu tangannya hilang, bahkan memar di mana mana.

Dokter mengatakan bahwa ia diperkosa lalu di bunuh kemudian. Astaga, kenapa gadis baik seperti dia harus mati. Ucapku dalam hati.

Ini adalah akhir dari novel sebagai penutup, Paterpan yang berhasil menemukan Wendy'nya dan Tingkerbell yang pergi membawa cinta dalam diamnya.

Dengan sesekali sesegukan aku mengusap ingus yang meler keluar. Selalu begini jika membaca novel yang sedih selalu kebawa dunia nyata sampai beberapa hari terus kepikiran.

Jam menunjukan pukul setengah 12 malam, dengan malas aku menaruh Hp ku dinakas meja samping tempat tidur ku, mengecesnya supaya besok dapat aku bawa kesekolah. Notifikasi masuk dari Hp ku, aku hahya melihat sekilas dan tertulis pengumuman tentang Sequel dari My Love Peterpan, tapi tak ku perduliakan nya karena sequel itu hanya menceritakan protagonis pria dan wanita menjalani hidup bahagia dengan anak mereka atau cerita dari anak-anaknya, entah lah tapi rasa yang benar-benar tak nyaman ini terus ku rasakan.

Sedari tadi aku tak merasa mulas saat membaca dan setelah tak melakukan apa-apa kenapa rasa mulas itu terasa, bangkit dari ranjang keluar guna kekamar mandi yang dapat membuat perut lega lagi, memang ya taek itu sekali datang suka tiba-tiba padahal untuk kekamar mandi malam-malam aku sedikit takut, suasananya loh itu horor apa lagi dengan pikiran otak kecil ku yang kadang memikirkan makhluk putih yang berada di belakang tubuh ketika aku berjongkok.

Melangkah menyusuri ruang tamu yang gelap karna kamar ku di depan ruang tamu dan dapur berada di belakang, rumahku hanya rumah sederhana yang berlantai satu dan ruang tamu yang dipakai untuk menaruh motor juga, setidaknya aku masih bisa mempunyai rumah walau kecil. Harus di syukuri.

Tanpa aku sadari saat aku melewati ruang tamu ternyata salah satu jendela rumah ku terbuka yang menyebabkan hordenya tersingkap, entah hordenya yang terlalu ringan atau apa, ya seharusnya mama pesan saja hordenya kak Jill yang lagi viral. Sampai nyanyianya saja sudah aku hafal.

Dengan rasa mulas yang terus aku rasakan aku berjalan menuju dapur tapi, saat langkah ku tepat berada di pintu dapur aku melihat dua orang pria yang tengah berdiri membelakangi ku.

Tubuh ku gemeteran dengan hebat saat melihat tampilan mereka, mereka seperti maling. Bagaimana ini aku sendirian di rumah, ndoro gusti, papa dan adik aku sedang mengunjungi nenek di kampung yang lagi lahiran eh maksudnya cucunya ahh astaga anaknya, lantas mereka siapa.

Dengan takut-takut aku melangkah pelan-pelan menjauhi tempat itu, tapi saat aku akan berbelok tak sengaja tangan ku menyenggol sapu yang menyebabkan mereka langsung melihatku.

Demi apa aku benar-benar sangat takut mereka membawa parang, bahkan ada linggis yang aku yakini habis digunakan untuk mencongkel jendela depan yang terbuka.

Dengan seluruh tubuh gemeteran aku berbalik menghadap mereka, tapi sesaat aku melihat mereka aku melihat salah salah satu dari mereka yang membawa linggis melayangkan linggisnya kearahku.

Entah apa yang terjadi selanjutnya yang aku ingat seblum linggis itu mengenaiku aku menjerit dan tiba-tiba kepalaku dihantam dengan benda yang luar biasa menyakitkan saat mengenai kepalaku, lalu kegelapan meenghampiri ku.

Satu hal yang aku sesali aku belum membaca sequel dari novel my love paterpan bahkan novel itu baru saja tamat.

-Tbc-

Terimakasih sudah mau mampir dan menyempatkan membaca cerita gaje Saa, jangan lupa vote ya, biar enak owh ya follow juga akun saa ya.

Transmigrasi :figuran Yang Tersakiti (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang