"Beralih kepada berita selanjutnya terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia yang cukup menggemparkan dalam satu minggu terakhir. Pengakuan dari seorang peneliti -yang tidak ingin disebutkan namanya telah mengungkap adanya sekelompok dokter tidak berlisensi yang diduga melakukan sebuah eksperimen kloning kepada manusia. Menurut penuturannya, para dokter ilegal tersebut menggunakan manusia hidup sebagai bahan penelitiannya."
Di dalam sebuah rumah sakit tua -yang berada di pedalaman hutan dan jauh dari perkotaan, duduk seorang laki-laki berseragam hijau panjang -yang biasa digunakan untuk melakukan kegiatan operasi bedah. Di balik seragam operasinya, laki-laki itu menggunakan kaos berlengan panjang dan celana operasi berwarna putih senada. Sarung tangan medis dan sepatu putih pun melengkapi penampilan laki-laki tersebut. Sesuai dengan latar tempatnya, seluruh bagian dari pakaian laki-laki itu tidak lepas dari noda. Beberapa warna coklat -bekas tanah basah menghiasi warna hijau dan putih pada pakaian laki-laki tersebut. Selain ketiga warna yang melekat pada tubuhnya, warna merah kehitaman pun tidak tertinggal untuk melengkapi pakaian laki-laki itu.
"Setelah ramai menjadi perbincangan mengenai laporan dari beberapa orang yang kehilangan anggota keluarganya, peneliti tersebut berkata dengan yakin bahwa semua hal yang terjadi ini pasti ada hubungannya dengan sekelompok dokter ilegal tersebut yang menculik mereka untuk dijadikan bahan percobaan tidak masuk akal ini."
Di sebuah ruangan dengan cahaya yang redup, laki-laki berseragam operasi itu menatap datar ke arah televisi yang menyiarkan berita terbaru setiap minggunya. Beberapa 'semut' menemani layar televisi tua tersebut. Dengan tangan kanannya, laki-laki itu mengambil segelas kopi hitam yang sudah dingin dari atas meja di samping sofa tua yang dia duduki. Tanpa melepaskan pandangan dari layar televisi, laki-laki itu meminum perlahan kopi dalam genggamannya.
"Sampai saat ini, pihak private investigator dari beberapa kepolisian daerah masih berusaha untuk mengungkap kebenaran dari pengakuan seorang peneliti tersebut. Tidak ingin menyebutkan lokasi jelas terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia tersebut, peneliti hanya mengatakan bahwa sekelompok dokter ilegal itu melakukan eksperimen mereka di sebuah rumah sakit tua yang sudah bertahun lamanya tidak beroperasi."
Laki-laki berseragam hijau itu meregangkan tubuhnya perlahan. Satu per satu bagian rangka tubuhnya berbunyi. Tak lupa juga laki-laki itu memutar lehernya yang terasa pegal. Suara gemeretak tulang leher laki-laki itu sedikit bergema di dalam ruangan kotor yang cukup lembab. Sejak laki-laki itu menyalakan televisi tua di dalam ruangan tersebut, tak sedikit pun wajahnya mencetak sebuah ekspresi. Tatapan kosong dan wajah datarnya tak berubah sedikit pun.
"Sebelum meninggalkan reporter, peneliti tersebut memberi tahu bahwa semua kejadian ini didalangi oleh seseorang berinisial Z dengan dukungan dari beberapa rekannya -yang juga ikut andil dalam eksperimen ini. Diharapkan untuk seluruh masyarakat tidak keluar sendiri saat malam hari, terutama di daerah yang jauh dari perkotaan."
Kriiing...
Laki-laki itu melirik sekilas smartphone yang tergeletak di atas meja. Tanpa melepas sarung tangan medis kotor yang digunakannya, laki-laki itu menjawab panggilan masuk dengan tatapan datar ke arah televisi.
"Mari kita mulai." Ucap datar laki-laki itu setelah seseorang diujung telepon mengatakan sebuah kalimat.
Detik selanjutnya, laki-laki berseragam hijau itu menekan tombol merah pada layar smartphone dan menaruhnya kembali di atas meja. Bercak noda yang semula hanya mengotori sarung tangan medis laki-laki tersebut, kini ikut meninggalkan jejak di beberapa bagian smartphone.
Perlahan, laki-laki tersebut berdiri dari duduknya pada sofa tua dan berjalan ke arah sebuah lemari besi di sudut ruangan. Suara gaduh yang tercipta saat laki-laki itu membuka pintu lemari besi cukup menggema dalam ruangan. Setelah pintu lemari terbuka sepenuhnya, terlihat sebuah topeng medis berwarna putih kecoklatan dan kemerahan. Laki-laki berseragam hijau itu mengambil topeng bersebut dan langsung menggunakannya, seluruh bagian kepalanya tertutupi dan hanya meninggalkan bagian mata untuk melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLON1NG || UN1TY [END]
Mystery / ThrillerDi tengah maraknya berita kehilangan orang yang cukup menggemparkan, tiba-tiba seorang peneliti muncul dengan membawa sebuah pernyataan yang jauh lebih mengejutkan masyarakat. Ketika delapan pemuda terperangkap dalam sebuah eksperimen gila dari beb...