Setelah terdiam beberapa saat, Viori seperti ditarik kembali ke kenyataan. "Mikhail akan datang!', ia segera membalikan badan dan memanggil Rena.
"Ada apa, Duchess?" Rena tidak pernah melihat Viori berjalan secepat itu, ia terlihat terburu-buru sampai menangkat gaunnya sedikit naik.
"Persiapkan Istana Altair, Mikhail -bukan, maksudku Pangeran Kerajaan Vennia akan datang!" Viori merasa seharusnya ia yang lebih panik dari Lucius, sudah kaget dengan fakta bahwa Lucius mengundang Mikhail, ditambah dengan Mikhail yang akan datang tidak sampai beberapa jam lagi.
Istana Altair dasarnya sudah sangat indah dan megah, dengan warna biru pucat dan aksen emas, Istana Altair didapuk sebagai salah satu istana paling indah di kontinen ini. Langit-langitnya sangat tinggi dan berhiaskan lukisan-lukisan tentang masa penyatuan kontinen dan masa perang, lambang keluarga Nerva di sulam di seluruh kain yang membalut bantal, tirai dan sapu tangan yang disediakan, lantainya berwarnakan marmer putih pucat dengan corak kecoklatan. Walaupun sudah cukup sempurna untuk menyambut kedatangan pangeran dari kerajaan tetangga, tetapi standar disini memang berbeda. Piring-piring baru digunakan untuk menyajikan hidangan, saking mengilapnya piring itu Viori merasa tidak nyaman setiap kali menengok kebawah karena pantulannya terlihat di piring. Peralatan makan yang sama mengilapnya juga dikeluarkan, semua harus berbahan dasar silver untuk membantu mendeteksi racun untuk berjaga-jaga.
Rena tidak hanya mempersiapkan istana tetapi juga dengan sigap mengeluarkan sederet gaun baru yang ternyata dipesan Lucius selama Viori jatuh sakit. Deretan gaun itu memenuhi kamar Viori seperti labirin tidak berujung.
"Sejak kapan aku punya gaun sebanyak ini?" Viori merasa tidak pernah memanggil penjahit ke istana, bahkan berbelanja gaun yang sudah jadi pun tidak pernah dilakukannya.
"Ini merupakan hadiah dari Duke... dan dari Pangeran Mikhail." Di ujung labirin gaun nan mewah itu terdapat beberapa gaun sehari-hari yang bernuansa biru dan putih, banyak motif bunga dan renda-renda cantik. Saat dihadapkan dengan gaun dari pemberian dua orang, Viori merasa harus pikir panjang.
"Kalau aku menggunakan gaun dari Lucius, kurasa Mikhail akan kecewa karena ia telah jauh-jauh datang berkunjung untuk menemuiku. Tapi kalau aku menggunakan gaun dari Mikhail, rasanya kurang sopan karena aku masih Duchess disini."
Rena dan beberapa dayang sudah berdiri siap menunggu gaun mana yang akan dipilih Viori. Mereka berdiri dengan memegang kotak-kotak kayu besar berisikan pita, renda dan perhiasan yang cocok untuk setiap gaunnya. Dengan penuh antisipasi mereka siap bergerak dan bergeser tiap kali Viori mengalihkan pandangannya ke gaun lain.
Jari telunjuk Viori menunjuk satu gaun yang ditaruh di belakang gaun-gaun gemerlap lainnya, di samping gaun itu tidak ada dayang dengan kotak perhiasan. Gaun itu bahkan berdiri sendirian di pojok kamar Viori.
"Yang ini Duchess?" Rena pikir yang ditunjuk Viori adalah gaun merah muda yang ada didepannya, tapi Viori menggeleng dan memberikannya gesture untuk melangkah mundur.
".... yang ini?" Rena dengan ragu-ragu menarik manekin yang menggantung gaun itu sedikit maju. Matanya melihat ke arah dayang-dayang lainnya dengan sedikit tidak percaya, dan dayang-dayang itu mulai menengok ke kotak kayu yang dipegangnya, otak mereka mulai berpikir untuk mencocokan perhiasan dan renda-renda untuk gaun tersebut.
Gaun itu warna ungu pucat sederhana, dibanding gaun-gaun lain yang memiliki busa pinggul dan korset kencang yang membentuk badan, gaun ini jatuh lurus sampai ke mata kaki. Dibanding gaun formal, gaun ini lebih terlihat seperti sundress yang biasa dipakai untuk piknik. Tapi bagian lengannya sedikit mengembang dan menjuntai lembut dengan motif bunga yang saru. Kerahnya penuh dengan renda kecil dan korset nya berwarna putih, berbeda dengan gaun lain yg korsetnya berwarna sama dengan gaunnya.
"Aku akan memakai yang ini." Viori akhirnya bisa menjamah gaun itu setelah gaun-gaun didepannya disingkirkan dan ke pinggir ruangan.
"Tapi gaun ini sudah ketinggalan jaman Duchess." Rena memberikan lirikan kepada dayang lain berusaha mencari dukungan.
"Benar, Duchess. Saya tidak pernah melihat gaya gaun seperti ini sejak jaman ibu saya" timbal satu dayang yang memegang kotak penuh renda warna merah.
Rena menangguk kencang, "Gaun ini bukan hanya gaun musim lalu, tapi sepertinya gaun dari generasi lalu!"
"Jaman sekarang semua menggunakan busa pinggang untuk gaun formal." Dayang yang lain ikut menambahi.
"Lalu bagaimana gaun ini bisa ada disini? Aku tidak ingat pernah membelinya?" Viori mulai heran, gaun yang ia bawa dari kediamannya yang dulu sangatlah umum dan hanya dibeli untuk memenuhi kebutuhan formal pertemuan bangsawan kelas atas, ia juga tidak pernah melihat gaun ini sebelumnya.
Para dayang saling melihat ke arah satu sama lain, berharap salah satu dari mereka menjawab pertanyaan Viori.
"Sepertinya tidak ada dari kami yang tahu asal gaun ini Duchess, apakah anda yakin ingin memakai gaun ini?"
Viori mempertimbangkan kembali pilihannya, mengenakan gaun yang tidak diberikan oleh siapa-siapa terasa netral dan lebih tepat, ia tidak akan mengecewakan siapapun.
"Aku akan mengenakannya. Siapkan perhiasan emas yang sederhana, lalu kepang rambutku dengan pita renda warna ungu pucat."
Langkah kaki para dayang yang bergerak bersamaan terdengar seperti suara mesin jahit yang berputar kencang, mereka menyingkirkan gaun yang tidak dipakai, menyusun kembali kotak-kotak kayu didalam lemari pakaian dan segera membantu Viori mengganti bajunya.
Gaun itu seperti dibuat khusus untuk Viori, renda-renda kecil itu menutupi tubuh Viori yang sedikit makin kurus karena sakitnya, warnanya yang teduh juga cocok dengan warna kulit Viori yang pucat dan warna rambutnya yang kontras gelap. Rambutnya dikepang longgar dengan pita warna sama dan perhiasan emas sederhana.
Persiapan itu ternyata makan waktu lumayan banyak sehingga Viori tidak sempat menyambut kedatangan Mikhail didepan gerbang istana. Sebagai gantinya ia menyambur Mikhail di ruang makan tempat Lucius menjamu Mikhail dengan makan siang.
"Duchess telah tiba!" Salah satu pengawal membukakan pintu ruang makan sambil mengumumkan kedatangan Viori.
Walaupun hanya untuk sesaat tapi Viori bisa merasakan aura percakapan Lucius dan Mikhail yang kurang bersahabat, ditambah lagi Reinhard yang menyunggingkan senyum kikuk seperti tidak tau harus berbuat apa. Mereka semua menengok ke arah Viori dan seketika berhenti berbicara.
Mikhail terlihat menggumamkan kata 'woah' dan Lucius benar-benar diam mematung.
Reaksi Reinhard justru aneh karena ia terlihat sedikit panik dan bolak-balik melihat reaksi Lucius dan gaun Viori.
"Gaun itu.." Reinhard seperti menunggu Lucius bicara.
Lucius berdiri menyambut tangan Viori dan menarikan sebuah kursi untuknya. "Gaun yang dibuat ibuku. Cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need to Escape from The Duke!
RomanceSaat terbangun dari mimpi yang menyesakan, Celestine terbangun di ruangan yang familiar, tapi ruangan ini seharusnya tidak ada di dunia nyata. Gawat! Ternyata ia masuk ke dunia webtoon yang pernah dibacanya dulu, masalahnya ia menjadi karakter yang...