a day (with him)

245 37 13
                                    











Pagi ini Karina bangun lebih awal dan sudah siap untuk berangkat ke sekolahnya. Karena sekarang musim dingin ia harus memakai seragam yang berlapis. Pertama ia memakai kemeja sekolahnya lalu tidak lupa memakai dasinya. Lalu yang kedua, ia memakai vest seragam sekolahnya dan yang terakhir adalah jas dengan logo sekolah dan tak lupa name tag nya.

Kini ia hanya perlu memakai make up yang sangat amat tipis agar tidak terlalu terlihat dan ia tampak sempurna saat di sekolah nanti. Ia menyiapkan semua barang barang bawaannya lalu segera turun untuk berangkat ke sekolah.

Ia biasanya menaiki bus untuk berangkat karena itulah ia bangun lebih awal. Karina menunggu bus sambil mendengarkan alunan musik lewat AirPod yang ia sambungkan dengan ponselnya. Saat bus datang ia menaikinya dan mencari tempat duduk yang kosong. Lalu bus yang ia naiki pun segera melaju.


Setelah gadis itu sampai di sekolah, ia segera berkumpul dengan teman temannya. Walaupun mereka berbeda kelas, tetapi mereka selalu berkumpul bersama sebelum kelas pertama dimulai. Karina dan teman temannya itu sudah dekat sejak kelas 9. Mereka satu sekolah lagi saat SMA, jadi terkadang mereka berkumpul bersama.

"Rinaaaa," panggil Yeji lalu memeluknya.

"Kamu kenapa?" tanya Karina.

"Pake lo gue aja rin, canggung banget masih pake aku kamu," kata Ryujin.

"Hehe, ya maaf."
"Ini si Yeji kenapa?"

"Gue juga ga tau, baru aja dateng udah kaya gitu juga," jawab Ryujin.

"Gue galau gara gara drakor semalem," kata Yeji yang sudah melepas pelukannya dari Karina.

"Ah elah, lo mah gue kira kenapa," kata Ryujin sambil memukul Yeji pelan.

"Xiyeon belom dateng?" tanya Karina.

"Belom," jawab Ryujin sambil menggeleng. Tidak lama Ryujin melihat Xiyeon jalan berdampingan dengan Jeno.

"Eh itu tuh," serunya.
"Yaelah masi pagi udah nempel aja," omel Ryujin. Karina melihat bahwa Xiyeon memang benar benar jalan berdampingan dengan Jeno. Mereka terlihat sedang membahas sesuatu. Ia menghela nafasnya karena merasa sedikit kesal mereka, tetapi ia berusaha untuk tidak peduli.

Xiyeon mengakhiri obrolannya dengan Jeno dan menghampiri teman temannya.

"Jiakh, yang pdkt pagi pagi," kata Ryujin mengompori.

"Apasi Ryu," kata Xiyeon.

"Apasi apasi, gausah ngelak kali yeon," kata Ryujin.
"Gimana kemaren lo katanya jalan sama dia?"

"Gua seneng banget gilaaaa," kata Xiyeon.
"Mana dia cakep banget lagi, huhu."

"Iyain aja dah," kata Ryujin. Lalu mereka melanjutkan obrolannya membahas tentang Jeno yang katanya mengajak Xiyeon pergi berdua.






"Rin, kok lo diem aja si, ngomong apa gitu kek," pinta Ryujin.

Karina yang sendari tadi hanya diam sedikit tersentak, "Eh, g-gue emang diem soalnya ga tau mau ngomong apa," jawabnya sambil tersenyum manis.

"Kalo gitu gue balik aja ya, dahh," kata Karina sambil melambaikan tangannya. Ia tidak mau kalau temannya menyanyakan pertanyaan aneh kepadanya.

Setelah sampai dikelas duduk di meja yang ada di pinggir dekat dengan jendela kelasnya. Ia memang menyukai pemandangan luar karena menghadap kearah lapangan sekolah yang sangat luas dikelilingi dengan pepohonan dan juga pemandangan langit yang sangat indah. Itulah kenapa ia memilih untuk duduk di dekat jendela.

My Angel | Karina JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang