Xiyeon

135 20 1
                                    














PLAK







"XIYEON!"






Karina yang sebelumnya berdiri di depan Xiyeon kini tersungkur karena satu tamparan yang ia dapatkan dari temannya itu. Sontak Jeno terkejut dan berteriak. Lalu Jeno menarik Xiyeon menjauh dari Karina guna melindunginya.

"Lo apa apaan, yeon?" tanya Jeno dengan rahang mengeras.

"Kok lo mau sih sama pelakor kaya dia?"
"Sadar gasih Jen, dia tuh yang ngerebut lo dari gue," katanya menjelekkan Karina.

"Gue tau lo pasti awalnya suka sama gue, tapi karena dia ngedeketin lo, lo jadi suka kan sama dia?"
"Lo pasti cuma mau sama gue kan? Setuju ga sih?" Xiyeon sempat sempatnya tersenyum disaat seperti ini.










"Siapa yang bilang gue suka sama lo?" pertanyaan ini membuat Xiyeon cukup terkejut.

"Apa? Lo bilang apa barusan?"

"Siapa. Yang. Bilang. Gue. Suka. Sama. Lo?" tanyanya kembali sambil berjalan mendekati Xiyeon.

Xiyeon menghela nafas kasar, "Bukannya lo duluan yang deketin gue?"

"Enggak, bukan gue," jawabnya tegas.
"Tapi itu lo," sambungnya sambil menunjuk ke arah Xiyeon.







"Dari awal juga lo yang ngedeketin gue bukan gue yang ngedeketin lo, gue kasih lo tumpangan bukan berarti gue suka sama lo, tapi lo adalah temen gue jadi gue berbaik hati, paham?"

Kali ini Xiyeon benar benar merasa sangat marah sekaligus malu karena telah menjadi pusat perhatian. Lalu ia memutuskan untuk keluar dan pergi dari sekolah karena malu yang ia rasakan itu berlebihan.

Setelah Xiyeon pergi, Jeno menghampiri Karina yang terjatuh di lantai itu. Ryujin dan Yeji yang sendari tadi ada di pintu kelas mereka juga ikut membantu Jeno membawa Karina ke UKS.



••••••••••




"Lo ga ada sakit apa apakan selain di pipi lo sama di tangan?" tanya Yeji khawatir.

Sekarang Karina sedang di obati di UKS walaupun pipinya tidak begitu lebam, tetapi tangannya terluka karena terbentur lantai dan juga loker yang ada di belakang kelas.

Karina mengangguk guna menjawab pertanyaan Yeji.

Yeji menghela nafas, "Syukurlah kalo gitu," kata Yeji. Lalu Karina beralih ke pacarnya yang sendari tadi menatapnya iba. Ia memegang tangan Jeno dan hanya mengangguk meyakinkan Jeno bahwa ia baik baik saja.

"Gue ga expect Xiyeon semarah ini," kata Ryujin sambil memijat pelipisnya.

"Sama gue juga, lagian yang nyebarin rumornya siapa sih?" tanya Yeji.

"Ya kita gatau lah ege, di situ ketulisnya anonim," balas Ryujin.
"Kecuali si admin, pasti tahu sih akunnya yang ngirim," sambungnya.

"Iya juga ya, mau gue tanyain ke tetangga gue ga dia yang ngurusin kaya gitu gitu soalnya?" tanya Yeji sambil siap mengetik sesuatu di ponselnya.

"Udah biarin aja ji, nanti masalahnya tambah besar," kata Karina yang di setujui oleh Ryujin.

"Iya, mending kita cari cara buat nenangin Xiyeon dulu deh," katanya.

"Tapi gimana ryu? Xiyeon semarah itu," kata Karina khawatir.

"Kita coba tunggu sampe dia tenang dulu aja gimana?" saran Yeji.

"Iya kayaknya gitu aja deh," balas Ryujin.

"Yaudah kalo gitu sekarang balik ke kelas dulu ya, kita bicarain nanti lagi," kata Karina yang sudah siap untuk keluar dari UKS.

My Angel | Karina JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang