sorry...

180 34 7
                                    













Hari minggu, hari dimana Karina bisa bebas melakukan sesuatu. Ia mengawali hari dengan membersihkan seluruh ruangan yang ada di apartmentnya sebelum ia malas. Setelah itu membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Hari ini ia tidak mempunyai jadwal untuk melakukan sesuatu di luar rumah jadi ia hanya ingin bersantai saja dirumahnya. Kini ia sedang memainkan ponselnya setelah menghabiskan sarapannya. Ditengah keasikan saat memainkan ponselnya ada sebuah notifikasi yang mengalihkan perhatiannya, tetapi ia tidak pernah bosan saat mendapat pesan dari pengirim tersebut. Ya.. siapa lagi kalau bukan Jeno?

Jeno
|pagi rin
|lo hari ini senggangkan?

You
Pagi juga Jen|
Senggang, emang kenapa?|

Jeno
|Gue jemput ya, jam 9
|Siap siap sana
|Pake baju yang adem
|Diluar dingin

Sontak Karina langsung terbangun dari kegiatan rebahannya karena terkejut. Ia segera memeriksa pukul berapakah sekarang. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 8 kurang 5 menit yang artinya dia hanya punya waktu 1 jam untuk bersiap. Dia segera berlari ke lemari bajunya dan mencari pakaian yang nyaman dan bisa ia pakai untuk keluar di cuaca dingin seperti saat ini, tetapi ia tidak bisa fokus dan mengambil apa saja yang menurutnya cocok untuk dipakai. Setelah itu ia dengan secepat mungkin berlari menuju ke kamar mandi dan segera membersihkan dirinya.

Saat ia sedang mandi ponselnya terus berbunyi. Itu adalah ulah Jeno yang sendari tadi menunggu jawaban dari Karina. Karena ponsel Karina terus menyala jadi pesan dari Jeno selalu terbaca dan itu membuat Jeno khawatir karena gadis itu tidak kunjung menjawabnya.

Setelah beberapa menit kemudian, Karina kembali dengan rambut yang basah dan kaos oversize yang hampir menutupi seluruh badannya ia segera memeriksa pesan dari Jeno.


Jeno
|Rin?
|Karina?
|Rin, kok cuma lo baca?
|Lo ga kenapa kenapa kan?
|Rin

10 missed call from Jeno

|Rin??
|Gue kesana sekarang

Pesan terakhir yang dikirimkan Jeno membuatnya semakin panik. Ia jadi terburu buru karena lelaki itu akan datang lebih cepat. Gadis itu segera mengganti bajunya dan merapikan rambutnya. Karena ia merasa tidak sempat untuk memakai make-upnya jadi ia hanya menggunakan base sunscreen lalu menimpanya dengan bedak tipis tipis dan memakai lip tint agar tidak terlihat pucat. Lalu ia segera memakai mantel musim dinginnya dan juga sepatunya. Lalu ia memeriksa pesan dari Jeno dan segera turun ke lobby apartmentnya.

Jeno
|Rin, gue udah sampe
|Gue tunggu di lobby ya


Kini ia sudah sampai di bawah dan sedang mencari Jeno yang menunggunya. Ternyata lelaki itu menunggunya di cafe yang ada di lobby apartmentnya. Ia melambaikan tangannya lalu menghampiri Jeno.

"Maaf Jen, tadi gue masih siap siap jadi ga sempet bales chat lo," kata Karina.

"Harusnya gue yang minta maaf, jadinya kan lo yang buru buru," balasnya. Lalu lelaki itu meminum creamy latte hangat yang baru saja ia pesan. Setelah ia meminumnya, ada cream yang masih menempel di atas bibirnya. Karina yang melihat itu langsung menyekanya dengan tissue. Jeno yang diperlakukan seperti itu langsung membeku dengan cangkir yang masih ada di tangannya. Lama kelamaan cangkir itu tidak seimbang dan akhirnya menumpahkan isinya. Alhasil itu mengenai Karina yang ada di depannya.

My Angel | Karina JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang