Vengeance?

263 25 2
                                    










1 hari setelah itu



Hari ini mereka akan melakukan kegiatan olahraga sesuai dengan mata pelajaran yang terjadwal. Sebenarnya sekarang pelajarannya sudah selesai tetapi masih ada waktu yang bisa dipakai sebelum berpindah ke jam istirahat.

Karina dan teman sekelasnya yang lain memutuskan untuk ganti baju lebih dulu. Sedangkan yang laki-laki masih ingin bermain basket. Rencananya ia akan mengganti bajunya dulu lalu pergi ke kantin membelikan Jeno air mineral dan jajanan untuk dimakan saat menonton kekasihnya itu bermain basket.

Tetapi rencananya gagal seketika karena baju seragamnya yang hilang. Sebelumnya ia yakin sudah meletakkannya kembali di lokernya, tetapi sekarang menghilang tanpa jejak.

"Kenapa, rin?" tanya Lia teman satu kelas Karina.

"Emm, lo liat seragam gue ga?"

"Bukannya tadi udah lo masukin, rin," katanya.

"Iya sih, tapi sekarang enggak ada," jelas Karina dengan raut muka panik.

"Gimana kalo kita cari di kamar mandi lagi, siapa tau ketinggalan tadi," kata Lia menenangkan Karina. Lalu ia mengangguk dan mereka pergi bersama.




Tidak disangka, seragamnya memang ada di sana, tetapi kondisinya sangat mengejutkan. Seragam Karina basah kuyup sekarang karena terendam di air pel. Bisa terlihat bajunya menjadi sangat kotor karena noda hitam yang menempel. Karina langsung mengakat seragamnya dan memerasnya di wastafel. Ia menggosok bajunya agar bersih.

"Duh rin, gimana dong?"

"Gapapa gue bersihin aja," kata Karina tanpa berbalik.

"Lo pake apa nanti, atau gue tanya ke ruang guru ada seragam cadangan engga ya?" tanya Lia. Setelah diangguki oleh Karina, Lia segera berlari dan meminta bantuan kepada para guru yang berkaitan dengan itu.

Karina sangat marah dan sedih sekarang, siapakah yang merendam bajunya di ember bekas untuk pel. Ia segera memeras bajunya agar air bersih itu terkuras dan bajunya bisa segera dibersihkan dibagian lainnya. Mengingat hal kemarin ia menebak seseorang yang mungkin melakukan semua ini.

Tiba-tiba air matanya menggenang dan tak lama turun. Ia yang sebelumnya sedang membersihkan bajunya itu lama-lama terjongkok dan menangis di bawah wastafel dengan air yang masih mengalir. Ia terisak lalu menangis tersedu-sedu sampai Lia datang menenangkannya. Lia yang baru saja datang itu sepertinya paham akan situasi Karina sekarang. Lalu ia mendekapnya dan membelai rambutnya sambil memberikan kata kata penyemangat agar sedihnya cepat mereda.





••••••••••





Karina sendari tadi masih merenung dan tidak berbicara kepada siapapun. Itu membuat Jeno yang ada di sebelahnya khawatir dengan kekasihnya itu.

"Rin," panggilnya. Karina menengok dengan tatapan kosong dan mata yang sembab.
"Gausah sedih lagi ya," katanya sambil menangkup wajah Karina. Karina hanya mengangguk dengan lemas tampak seperti tidak meng-iyakan Jeno.

"Mau aku cariin siapa orangnya ngga?" merespon itu Karina menggeleng.

"Aku kayaknya udah tau," katanya sambil kembali menatap kedua tangannya yang ada di meja. Jeno menyerit heran.

"Siapa?" tanyanya yang hanya dibalas oleh tengokan Karina dan pandangan yang mengisyaratkan sesuatu. Jeno yang sadar itu membulatkan matanya lalu berdiri dan keluar dari sana.

Karina tidak tahu Jeno akan sadar dan mengetahui siapa yang ia maksud. Ia mengejar Jeno yang sudah berlari menuju ke kelas sebelah. Belum sempat ia menahan Jeno, lelaki itu sudah menarik paksa tangan Xiyeon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Angel | Karina JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang