16 November 2019
Waktu itu acara ulang tahun sekolah yang dirayakan pertama kalinya.
Semua angkatan ada termasuk dia yang baru saja lulus.
Mengingat moment itu membuatku malu sendiri, aku tidak menyangka dia akan hadir dan menyanyikan sebuah lagu dari fiersa Besari yang berjudul celengan rindu. Dia berhasil membuatku semakin mengaguminya. Suaranya mengalun indah seakan menghipnotis siapapun yang menyaksikan termasuk aku. Meski putaran lagu kedua dia bernyanyi bersama perempuan, kakak kelas jurusanku dan aku mengenalnya. Meski merasa kesal aku tetap menikmati suaranya.
Sampai aku berpikir jika suatu saat yang akan berada di atas sana dengan dirinya adalah aku bukan dia lagi.
Setelah acara selesai aku masuk ke dalam kelas untuk tukar kado (acara jurusanku) aku dan dia memang beda jurusan.
Saat acara berlangsung aku malah sibuk dengan ponselku yang dipenuhi wajahnya. Beberapa video yang di ambil oleh temanku. Jujur sebenarnya rasanya malu harus menyuruh orang lain mengambil gambar dia. Tapi gimana lagi, aku ingin menyaksikan dia dengan jelas secara langsung, tidak mau melewati moment itu pokoknya.
Lalu tanpa malu aku mempostingnya, Bahkan aku mention nama dia. Tanpa caption apa-apa.
Aku kaget saat dia membalas story-nya dengan kata terimakasih. Entah keberanian dari mana aku bilang jika ingin foto berdua dengan dirinya. Hingga harus berlarian tanpa alas kaki bersama sahabatku menuju gerbang karena dia mengiyakan ajakanku. Namun memang waktunya dia pulang. Saat aku datang dia menunggu di dekat motornya terparkir dengan gitar di belakang punggungnya.
Teman dia yang memotret kami. Dia bilang "maafkan rambutku." Sambil membenarkan seolah rambut itu berantakan. Apa yang harus dimaafkan dari jambul dia yang justru selalu membuatku merasa jatuh cinta pikirku. Dia keren mau rambutnya acak-acakan sekalipun.
Sehari itu aku dua kali menyebut namanya dalam cerita Instagramku. Dia membalas lagi dengan ucapan yang sama "maafkan rambutku." Dengan menggunakan satu emoticon tertawa.
Aku senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monologku
Short StoryUntuk kamu yang mustahil untukku miliki. Ini hanya sebuah monolog yang sebenarnya tidak penting untuk kamu ketahui. -28Agus22 -28Agus23