bekal

1.4K 137 5
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.








naruto melawan shin dan shin pun tau ia tidak bisa mengalahkan hokage ketujuh ini sendirian. tiba tiba suatu makhluk dengan satu mata bermata sharingan datang menghampiri shin.

"inilah kekuatan ekor sembilan milik hokage ketujuh, yang dikenal sebagai shinobi terhebat dimasanya. bisa melihatnya secara langsung itu adalah bonus yang tak terduga." ucap makhluk itu.

shin pun mengangguk.

"kita mundur dulu, shin. kau tak bisa melawannya sendirian." ucap makhluk itu lalu berteleportasi menggunakan matanya.

"dia menghilang." ucap saruto yang terkejut.

"teknik teleportasi?"

setelah naruti merasa aman, ia kembali dengan mode normalnya.

"saruto, kau tak apa?"

"aku baik baik saja pa, tadi itu siapa? katanya ia dari klan uchiha." ucap anak bungsu naruto.

naruto pun menghampiri anaknya dan mengelus surai hitam saruto.

"tak usah khawatir, papa akan melindungimu-ttebayo." ucap naruto.

saruto tersenyum..

"oh ya papa, tadi aku ingin mengantarkan bekal untukmu." ucap saruto dan memberikan kotak bento itu kepada naruto.

"karena kau sudah mengantarnya, bagaimana kalau kita makan bersama?"

"waaahh, ya!" ucap saruto dengan senang.




"terimakasih untuk makanannya!" ucap naruto dan saruto.

"terimakasih ya saruto, kau sudah mengantarnya."

"tak masalah, ngomong ngomong papa, apa kau merindukan mama?" tanya saruto.

naruto agak terkejut dengan pertanyaan saruto.

"tentu aku merindukannya." jawab naruto.

"sudah kuduga, aku juga merindukannya.."

"benar juga, sasuke sudah berkelana selama setahun. baiklah aku akan bercerita tentangnya."

saruto terlihat tertarik dengan cerita naruto tentang ibunya.

"ia sangat populer di akademi, sama sepertiku. ia juga menarik, sama sepertiku. ia juga selalu mendapat nilai tertinggi dalam ninjutsu, sama sepertiku."

"bukannya yang mendapat nilai tertinggi hanya satu orang ya?" batin saruto.

"tapi ia waktu dulu bermuka masam, antisosial, arogan dan kasar, tak sama denganku." ucap naruto.

"EHH BENARKAH?? mama yang ku kenal
apakah dulu seperti itu? memang sih kalau marah ia sangat menyeramkan." batin saruto.

"bisa dibilang, dulu kita adalah rival, dan terkadang masih begitu sampai sekarang."

"pantas saja aku sering melihat papa dan mama tiba tiba berlomba.." batin saruto untuk yang ketiga kalinya.

"saruto.. saat aku melihatmu, aku jadi ingat mama mu waktu muda dulu."

saruto terdiam dan pipinya memerah.

"matamu sangat mirip dengan sasuke. dia memang tampan.. atau cantik ya? aku jadi makin merindukannya." ucapan naruto lama lama jadi makin ngawur. gini nih akibat orang bucin ditinggal ngerantau sama bininya.

"e-eh? papa??"







.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

heyy bestiess, chapt ini kayak cerita dad and child gitu jadinya tau lucu bgt gemesss. jangan lupa vote yaa, see yaa!

The Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang