ichiraku ramen<3

1.5K 134 4
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.



di jalanan

"ibu marah gara gara ayah dattebasa."

"ini juga gara gara kau dattebayo."

sejenak sunyi...

"ingin makan sesuatu?" tanya naruto.

menma diam.

"tak mau ya?" tanya naruto lagi.

menma berjalan meninggalkan naruto dan berhenti di depan pintu gerbang.

"baiklah, aku ikut. jadi mau makan dimana?"

"yosh! aku tau tempat makan yang sangat enak!" ucap naruto dengan semangat.







"huh... ramen ya..?" ucap menma yang pupus ekspektasinya.

"tidak baik makan hamburger terus." ucap naruto.

"hah?? apa bedanya denganmu yang makan ramen terus??"

"ini ramen bukan sembarang ramen, ichiraku ramen adalah ramen terbaik." ucap naruto dan membuka pintu kedainya.

"selamat datang- oh hokage ketujuh, lama tak berjumpa."

"haha iya.."

"ingin pesan apa?"

"dua ramen spesial, dan.. uh.. ini.." ucap naruto lalu mengeluarkan selembar kertas dari sakunya.

"ini ada kupon hadiah naruto-ku, apakah masih bisa?"

"tentu saja!"

menma hanya terheran heran dengan ayahnya, bisa bisanya njem itu kupon hadiah pernikahan masih ada dan baru dipake.

"wah, wangi ini membawa banyak kenangan.. semuanya baru dan berkilau sekarang. tapi di sinilah ayah dan ibumu makan saat kencan pertama." ucap naruto.

"bukankah seharusnya ke tempat yang lebih mewah ketika kencan pertama?" ucap menma.

"eh- tidak, ibumu bilang 'aku mau makan ramen' " ucap naruto dengan nada agak panik.

"benarkah? aku tak bisa membayangkan jika ibu sangat menyukai ramen."

"sudah ku bilang, memang begitu."

"baiklah baiklah."

"ngomong ngomong, bagaimana misi mu?" tanya naruto.

"yah begitulah, terkadang membosankan, tapi tak apa."

"oi, kau tak boleh menyepelekan misi-ttebayo."

"iya, aku tau."

"ramen spesial datang."

"wah, arigatogozaimasu." ucap naruto.

"itadakimasu." ucap ayah dan anak itu dan mereka menyuap ramennya.

"wah enak!" batin menma.

"menma." panggil seseorang.

menma dan naruto menoleh.

"eh chocho?" ucap menma.

"choji? kau membawa putrimu untuk makan di sini juga?"

"ya begitulah."

"aku dan papa akan mengadakan kontes makan ramen bulanan kami." ucap chocho.

"eh, kau melawan putrimu?"

"jangan ikut campur naruto, kontes ini sangat berharga bagi orang orang gemuk."

"ah.. ya.."

choji dan chocho pun pergi ke tempat duduk mereka.


"aku akan memecahkan rekor ratu rakus legendaris!" ucap chocho dan menma mendengarnya.

"ratu rakus legendaris? siapa itu?" ucap menma yang membuat naruto tersedak.

"uhuk- hei, sudahlah. ayo makan lagi sebelum mi itu lembek." ucap naruto sambil haha hihi.

"baiklah."

mereka melanjutkan makannya dan akhirnya selesai.

"terimakasih atas hidangannya."

menma menghabiskan kuah ramen hingga tak ada sisa.

"waahh." ucap menma.

"enak 'kan?" tanya naruto.

"eh, ini biasa saja." ucap menma dengan pipi yang agak memerah.

"baguslah. sudah ayah bilang, ayah memiliki banyak kenangan di sini. tempatnya mungkin sudah banyak berubah, tapi tempat ini menyimpan banyak kenangan dari masa lalu."


mereka pun ke kasir..

"terimakasih sudah datang, nanadaime."

"huh.. sebenarnya siapa ratu legendaris itu?" menma masih bertanya tanya akan itu.

"eh, kau belum memberi tahu anakmu?" pertanyaan ini dilontarkan untuk sang hokage.

"em ya.. menma.." ucap naruto sambil menunjuk suatu gambar di dinding kasir.

[rekor mangkuk terbanyak dari uchiha sasuke]

"ibu??!" menma terkejod, terkaget hingga mulutnya terbuka lebar.






.
.
.
.
.
.
.
.

oke gais, sampe sini saja dulu yh. besok sy up lagi, jadi tungguin terus yaaa, jangan lupa vote!

The Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang