03

171 23 0
                                    

Sekitar beberapa menit mereka sampai di halte dekat sekolah mereka, yaa benar saja mingyu tertidur di bahu seungkwan susah payah seungkwan menyeimbangkan posisi duduk nya dan menahan rasa kebas di bahu kanan nya.

"woe gyu bangun ngapa, mati rasa ni tangan ku. Kau kata kagak bakal tidur anjirr cepet bangun kagak" ocehan seungkwan sedari tadi agar nak bongsor di samping ini segera terbangun.

Hingga kesabaran nya menipis, dengan senang hati tangan mulus itu menggeplak wajah mingyu yang tampan.

Plak!

"sakit asw" mingyu reflek terbangun sambil mengelus wajah tampan nya.

"ya lagian di bangunin kagak bangun bangun kek orang mati"

"kalian cepat turun, aku tidak ada waktu lagi" sekarang suara sopir bus itu juga ikut meramai kan acara perdebatan mereka. Sontak tatapan mereka bertemu lalu berlari kecil keluar dari bus.

Hanya perlu beberapa langkah saja agar mereka bisa sampai tepat di depan gerbang sekolah, siapa warga sekolah yang tak mengenal mingyu? Kepandaian nya dalam bidang non akademik serta ketampanan nya membuat dia dikenal banyak orang di sekolahnya bahkan sekolah lain.

Seungkwan memang selalu kemana mana dengan mingyu hingga semua orang juga mengenal sahabat manis nya satu ini.

°°°
Mereka mulai menyusuri lorong untuk masuk kedalam kelas 12 IPA 4. Saat memasuki ruangan tersebut seperti biasa mereka adalah orang pertama yang datang awal.

"btw kwan, aku mau nany-" omongan mingyu terpotong ketika seseorang yang tak biasanya berkeliaran jam segini sudah berada di kelas.

Tentu saja sorot kedua mata mereka mengikuti arah orang itu berjalan.

"lah non, tumben dah dateng pagi" tanya mingyu sebari berjalan mendekati bangku milik siswa dengan wajah khas bulenya itu.

"mak ku anjir marah marah, jadi berangkat pagi bae dah" jawaban vernon hanya di angguki paham oleh mingyu yang sedari tadi sudah melirik ke arah seungkwan sambil menyungging senyum.

Sungguh dalam benak seungkwan ingin sekali mencakar wajar teman nya itu, "apa kau liat liat setan" ucap lirih seungkwan yang mungkin saja tidak terdengar oleh vernon.

"eh tau kagak malam ini ada bazar?" tanya vernon memutuskan keheningan.

"tau lah, yakali kagak, sebenernya ada niatan kesana sih" jawab gercep mingyu yang sekarang sudah berbenah posisi menjadi duduk di bangku nya yang tentu saja berada di samping seungkwan.

"berangkat bareng gas kagak nih?" tawar vernon yang sambil menoleh kearah kedua nya.

Sejujurnya hati seungkwan cukup berbunga bungan dengan tatapan seperti itu tadi.

Benar, vernon orang nya. Orang yang di sukai oleh seungkwan, kalau di tanya kenapa seungkwan menyukai nya tentu jawabannya tidak tau, vernon benar benar membutakan segalanya. Bahkan rasa nya pada vernon sudah ia pendam sejak pertama kali ia mengijakkan kaki nya di kelas ini saat kelas 10.

°°°
Tahun lalu,

Awal tahun ajaran baru, seungkwan baru saja lulus dari pendidikan smp nya dan sekarang berada di sma. Tak seperti anak lain saat pertama kali sekolah di antar orang tua seungkwan tentu saja hanya berangkat dengan mingyu sahabat karib nya ini.

Hingga mungkin waktu memberi kesempatan mata seungkwan menatap pemandangan di seberang sana, seolah matanya mengeluarkan lope lope bila ada di dunia imajinasi.

Seungkwan tak tau sejak kapan memiliki rasa dengan teman sekelasnya itu, namun seungkwan sangat baik menjaga rahasia milik nya beruntung mingyu selalu ada untuknya sebagai tempat berkeluh kesah.

P R E T T Y || GYUBOONONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang