08

89 16 7
                                    


Setelah jam istirahat selesai mingyu kembali ke kelas dengan peluh yang telah membasahi sekujur tubuhnya, ia mendesah pelan saat seungkwan menoleh ke arah nya lalu melambaikan tangan nya. Ia ingin sekali marah tapi... apa daya mingyu.

"Mingyu apa kau tidak beli makan tadi?" tanya seungkwan di seberang bangkunya. Mingyu memutar bola matanya malas

'lihatlah dia bahkan lupa kalau aku masak tadi pagi untuknya'. Ucap mingyu dalam hati.

"Tidak, kenapa?" tanya mingyu yang sekarang telah duduk di bangkunya.

"huhh? A- " hampir saja seungkwan melanjutkan pembicaraan nya guru pelajaran selajutnya telah masuk kedalam kelas.

~~

Jam pelajaran mereka telah usai, dan sekarang sudah cukup petang sekitar jam 5 sore (?). mingyu terlebih dahulu keluar dari kelas berjalan cukup cepat agar tak jalan bersama dengan si manis yang sekarang sedang terburu buru memasukan semua alat tulis nya karena melihat mingyu meninggalkannya.

Mingyu menoleh kearah belakang, langkah nya makin cepat ketika seungkwan di belakang nya ikut berjalan cepat, mingyu berdecih lalu berlari sekuat tenaga tak tinggal diam seungkwan ikut mengejar dari belakang. Mingyu menoleh kebelakang dan mendapati seungkwan tengah tersenyum lebar sambil mengejarnya.

'sialan' mingyu mengumpat dalam hati lalu tak terasa dari belakang ada seseorang yang tengah memeluk perutnya dari belakang, mingyu cukup terkejut lalu menoleh kebelakang, disana seungkwan tengah memeluk nya lalu terkekeh. Kalian perlu tau apa yang terjadi dengan pria bongsor yang tengah menatap wajah chubby yang tengah mendongak kearahnya!

"ANJIR, jauh jauh" mingyu menjauhkan tubuh seungkwan lalu mengulus dadanya kasar.

"hihh lagian kenapa ninggalin sih" keluh seungkwan, sebelum mingyu membalasnya seseorang datang menepuk pundak, yang tentunya langsung membuat wajah mingyu suram.

"pulang bareng yuk" ajak vernon yang berada di antara mereka.

"g-" ucapan mingyu terpotong.

"AYOKKK" jawab antusias seungkwan.

Apa yang bisa mingyu lakukan sekarang? Tentu saja menurut dengan orang ini, akhirnya dia berjalan terlebih dahulu meninggalan kedua nya yang tengah berjalan mengikuti mingyu dari belakang.

Tak perlu lama lagi bus tepat berhenti ketika mingyu mengijakan kaki nya di halte, seperti tadi ia meninggalkan keduanya masuk terlebih dahulu lalu menepuk pundak sopir bus itu "tunggu sebentar pak, disana masih ada yang berjalan kemari" dan di angguki oleh sopir tersebut.

Jam pulang kerja, pantas saja bus terlihat ramai, hanya tersisa satu kursi disana, dan mingyu langsung mendudukinya bersamaan dengan datangnya dua orang yang ia katakan pada sopir tadi, mingyu kembali berdiri lalu mendorong punggung seungkwan menuntunnya untuk duduk di kursi yang ia duduki tadi, dan seungkwan hanya menuruti mingyu saja, posisi vernon yang tepat berdiri di samping seungkwan ia dorong dengan tubuh sisi sampingnya hingga bergeser dan posisi itu di singgahi oleh mingyu. Vernon hanya tersenyum tipis.

Setelah beberapa menit perjalanan, mingyu menggerakan tubuhnya yang terlihat lelah dengan posisi berdirinya sedangkan bus belum terlihat ada kursi yang kosong, menghela napas pelan lalu memejamkan matanya ia merasakan paha kirinya terasa berat, yah tentu saja sebuah kepala bersandar di pahanya, mingyu terkekeh lalu mengelus lembut rambut seungkwan. Vernon hanya mengamati nya dari samping lalu bersenandung kembali dengan alunan musik yang ia dengarkan dari earphones.

Sudah 10 menit seungkwan belum berpindah dari posisi nya begitu juga mingyu kecuali vernon, ia terlihat tengah bersandar di salah satu kursi yang kosong, bus benar benar kosong setelah pemberhentian halte di pusat kota tadi, dan mingyu belum bergerak sama sekali.

P R E T T Y || GYUBOONONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang