"Bukan tentang hal apa yang bisa bikin bahagia, tapi tentang siapa yang bikin bahagia, jadi siapa??"
Mingyu's POV
Malam yang terang mungkin karena lampu lampu di depan kami, aku tanpa sadar mengatakan apa pun yang tersirat dalam otak selama ini di pelukan nya, aku bertanya tanya apa aku merusak suasana malam ini? Apa aku membuat nya bingung dengan pertanyaan ku? Aku dapat melihatnya menggaruk lembut pelipis nya yang tampak tak gatal, itu terlihat manis.
Aku rasa dia benar benar sangat cantik malam ini, celana pendek dengan balutan stocking hitam dengan jaket biru muda yang menawan. Ingin mengatakan seluruh hati ku di hadapan nya saat ini dan mencium seluruh wajah nya. Ya tuhan apa yang ku pikirkan, tapi begitulah otak ku memprroses semua yang ingin ku lakukan saat ini.
Aku cukup lama menunggunya berbicara hingga suara manis tersebut kembali keluar dari bibirnya.
"Aku.. emm mingyu kau dan vernon punya masing masing porsi, maksudku aku bahagia dengan kalian berdua seperti itu yaa pahami sendiri" ucapnya lalu kembali duduk sambil membuka kotak makan yang ia siapkan.
"yaa aku paham kok, maksud dari kata porsi yang kau ucapkan.. aku sebagai teman, sebatas teman" balas ku, aku dapat melihat seungkwan sama sekali tak berhenti dari pergerakan nya dan lebih memilih menarik tangan ku agar aku duduk di sampingnya.
"berhenti berbicara omong kosong" ucap nya sambil meletakan kotak makan di pahaku.
Pertanyaanku hingga saat ini, apa seungkwan tau namun berpura pura? Apa perasaan ku tidak penting? Ayolah mingyu berhenti berpikiran seperti itu padanya, lebih baik makan saja makanan mu saat ini.
Aku melanjutkan makan ku hingga suara dering ponsel berbunyi cukup keras, itu bukan ponsel miliku itu milik seungkwan, dia segera mengangkatnya dan 1 nama itu membuatku ikut menghentikan makan ku.
"ya vernon ada apa?"
"apa kau sibuk malam ini?"
"aku sedang pergi bersama mingyu? Ada apa?"
"bisakah setelah itu kau pergi air mancur di taman kota? Aku akan menjemputmu"
"baiklah, tapi ada apa?"
Aku menutup kotak makan tersebut memasukkan seluruh camilan dan air minum ku kedalam ransel. Aku tak ingin mendengarnya lagi, baiklah apa yang akan kita lakukan setelah itu? Tentu saja pulang bukan begitu, aku akan bersiap siap mengantarnya menemui vernon, ya seperti itu.
"mingyu" panggilnya setelah mengakhiri telepon nya.
"baiklah ayo.. ayo kita pergi ke taman kota" ajak ku
"mingyuu, maaf" aku seketika berhenti lalu menatpanya dengan senyuman ku (?)
"kenapa? Tidak apa apa, kita bisa pergi kesini lain kali" ucapku meyakini nya, ia mengangguk lalu ikut menyiapkan barang barangnya.
Yaa mingyu, hari ini kau sudah mengalah 2 kali mari kita hitung nasib mu di hari selanjutnya. Apa kau ingin terus seperti ini? Membiarkan nya terus pergi begitu saja dengan bule yang bahkan baru akrab dengan nya beberapa hari lalu.
Aku menuntunnya turun dari tempat itu lalu melanjutkan perjalanan kami hingga taman kota, selama perjalanan kita tak banyak berbicara, aku hanya mendengarkan setiap celotehnya yang sedang bebicara di ponsel. Lebih baik memikirkan apa yang akan ku lakukan setelah ini, setelah orang disampingku pergi? Kembali di rumah duduk di atas sofa lalu merenung? Sungguh membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R E T T Y || GYUBOONON
Fanfiction"Only if you knew, how much I liked you" "ik, you really like him" "I'm not even half as pretty" "no! You're the most pretty" "Bukan nya tidak bersyukur tentang hidup hanya saja akan jauh lebih indah bila aku seorang perempuan, menjadi cantik denga...