"Seungkwan?" panggil Mingyu sekali lagi.
Seungkwan berusaha tak terlalu peduli ia mengunyah dan sekali kali berdehem menjawab panggilan pria itu, karena Seungkwan tak lagi mendengar Mingyu memanggilnya ia tak ada pilihan lagi selain menjawab nya bukan, Mingyu sepertinya terlihat serius.
"ya.. kau memang mengatakan sesuatu padaku semalam" jawab Seungkwan sambil terus melanjutkan sarapan nya, jujur saja masakan Mingyu memang terbaik. Tak ada balasan dari Mingyu setelahnya, keduanya sibuk makan dan berpikir di saat yang bersamaan, hingga suara ponsel Seungkwan memecahkan keheningan ini.
"ada apa vernon?" tanya Seungkwan sesaat setelah mengangkat telepon nya, ia sesekali melirik mingyu yang terlihat menghentikan makan nya, keduanya saling bertatapan walau mereka tak berinteraksi satu sama lain. "tidak usah kerumah mingyu, dia baik baik saja kok" sebenernya mingyu tak begitu mendengar pembicaraan mereka, namun setelah namanya terpanggil ia tersadar dan kembali fokus ke makanan nya yang sempat ia tinggalkan sesaat.
"vernon jadi terlihat sangat peduli pada mu akhir akhir ini" ucap mingyu sesaat setelah seungkwan mematikan ponsel, seungkwan tersenyum tipis
"tidak juga, kita juga jarang berhubungan berbicara dengannya juga hanya saat kita bertemu" mingyu hanya mengangguk pelan, lalu beranjak meninggalkan meja makan setelah suapan terakhir, berjalan santai seolah olah di rumah sendirian tanpa menatap seungkwan yang sedang tergesa gesa makan agar segera selesai.
Banyak yang di pertanyakan dalam benak seungkwan sekarang, mulai dari tingkah laku mingyu dan...., sepertinya hanya itu. Tapi ini suatu perubahan besar tidak pernah mingyu memperlakukan nya seperti ini kecuali jika mereka bertengkar, apa dia sedang marah pada seungkwan? Mungkin saja dia sedang memikirkan CSAT, akhir akhir ini mingyu juga jadi rajin sekali pergi ke tempat bimbel, pikir seungkwan yang terus mengakar kemana mana.
Seungkwan berjalan menuju kamar mingyu setelah suapan terakhirnya, mengetuk pintu kamar mingyu yang tak tertutup itu, hanya lirikan yang ia dapat 'apa dia lelah?'. Mingyu menghela napas berat lalu menoleh kearah seungkwan dengan senyum khas nya.
"karena kita sekarang membolos, mau pergi jalan jalan?" tanya mingyu tiba tiba, tentu saja membuat anak manis di hadapan nya ini bingung dengan perubahan singkatnya.
Mingyu's POV
Aku terkekeh pelan saat melihat respon nya, itu menggemaskan, aku tersadar akan sikap ku yang terlalu berlebihan sejak bangun tadi. Harusnya tak ku lakukan, walau aku samar samar mengingat kejadian semalam, itu membuatkan marah pada diriku sendiri dan pada dirinya, aku yang berpura pura lupa total dengan kejadian semalam dan dia yang mencoba menutupinya. Kurasa aku bisa ambil positif dari kejadian ini, sepertinya aku sudah di berikan kesempatan.
Setelah bersiap dengan penampilan ku, menatap pantulan wajah ku sebentar di cermin lalu memuja bertapa tampan nya pria di hadapanku, aku langsung bergegas turun tangga merangkul bahu mungil nya yang terlihat pas dengan lengan ku, yaa kami akan pergi ke halte lagi. Sejujurnya aku muak dengan orang tua ku, mereka kaya, mereka punya banyak mobil tapi tak ada satupun mobil yang bisa ku kendarai entah apa tujuan mereka aku kan menyebutnya pelit!!.
"habis kerasukan apa kau?" aku menunduk menatap anak manis di rangkulan ku
"entahlah aku sedang senang saja" jawab ku sambil berjalan menjauh dari pagar hitam rumah ku sambil terus merangkul anak manis yang berusaha melepaskan rangkulan nya padaku.
"dasar, aku sempat mengira kau sedang marah pada ku tadi, kau tau?aku hampir saja menangis" ucapnya yang menghentikan langkah tiba tiba, sebenernya aku bingung harus merespon dengan terkekeh gemas, atau mengelus rambutnya, atau aku cium saja?
"aku tidak marah aku hanya sedikit lemas karena efek semalam" jawab ku dengan senyum canggung, tidak apa untuk berbohong di situasi saat ini.
Mingyu's POV Off
Mereka melanjutkan perjalanan mereka hingga sampai di halte yang tak terlalu jauh dari kediaman mereka berdua, halte yang sama tempat mereka akan berangkat sekolah. Seungkwan merasa bosan ia terus menggerakan kaki nya tak sabar karena harus menunggu bus 20 menit lagi, hingga ia duduk di sebelah mingyu menatap nya dengan wajah bertanya tanya.
"omong omong kita mau pergi kemana?" tanya seungkwan
"hmm? Mau ke pantai ga? Udah lama kan kita ga ke pantai bareng, musim panas kek gini emang harusnya kita ke pantai sih"
Tepuk tangan tiba tiba dari seungkwan " WAH WAHH AKU PENGEN BANGET BISA KE PANTAI AMA MINGYU LAGI" ini adalah respon yang mingyu suka, apa boleh sekarang juga dia pacarin anak manis yang masih tepuk tangan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
P R E T T Y || GYUBOONON
Fanfic"Only if you knew, how much I liked you" "ik, you really like him" "I'm not even half as pretty" "no! You're the most pretty" "Bukan nya tidak bersyukur tentang hidup hanya saja akan jauh lebih indah bila aku seorang perempuan, menjadi cantik denga...