Acara sarapan pagi yang tak pernah ada keistimewaan di dalamnya, hanya keheningan yang melanda mereka, mungkin sejak kedua orang tua nya tau kalo seungkwan seorang gay (?). Seperti biasa seungkwan akan pergi ke sekolah setelahnya.
Langkahan kaki yang mulai menjauh dari rumah nya itu perlahan berhenti di pinggir jalan membongkar isi tas nya mencari sesuatu yang dapat membuatnya lebih menarik pagi ini. Wajah imut tersenyum ketika tangannnya menyentuh benda itu lalu mengeluarkan nya dari sana.
Memoles bibir plum nya dengan liptint warna natural yang membuat nya terlihat jauh lebih manis, sembari menatap pantulan wajahnya di pantulan kaca besar milik rumah tetangganya.
"SEUNGKWAN!!" tangan besar tiba-tiba entah dari mana mencengkram bahu seungkwan hingga membuat nya menatap sinis orang yang barusan mengejutkannya.
"apa kau menunggu ku hmm?" panggil saja laki laki ini mingyu, teman se kelas dan teman se komplek nya, seungkwan hanya menggeleng gelengkan kepala nya heran dengan kelakuan teman nya satu ini, ada saja kelakuan nya tiap hari yang membuatnya ingin mencabut gigi mingyu.
"hah? Aku gak nungguin tuh" ucap acuh seungkwan sambil begitu saja meninggalkan mingyu setelah memasukan liptint kesayangan nya itu.
"hahahaha kamu cantik banget deh, heran banget kalo kamu cowo" kali ini ucapan itu terdengar di telinga seungkwan setelah ribuan kali telah di ucapkan mingyu.
Yaa benar, hanya mingyu dan kedua orang tua nya yang tau kalau seungkwan adalah gay, mingyu cukup paham dan mengerti dengan seungkwan, mereka sudah bersama selama bertahun tahun lahir dan tumbuh di komplek yang sama kesana kemari bersama seperti kakak adik (?)
"gak bosen ngomong aku cantik mulu?"
"ya nggak lah yakali" balas mingyu sambil merangkul pundak sempit milik teman baik nya ini, dan di terima dengan baik oleh seungkwan.
"tau kagak ming.."
"kenapa? dipukulin lagi ya? Ada yang sakit gak? Dimana? Ada yang luka" tatapan khawatir menjalar di wajah tampan mingyu setelah menghentikan langkahnya sambil meremat kedua bahu temannya ini, dan hanya di balas cekikikan gemas dari lawan bicaranya.
"nggak sih, aman kok. Tapi aku kecewa in mereka lagi kan hahahaha, kenapa deh aku harus suka ama cowo" mingyu dengan sedikit keras menarik bahu seungkwan lalu melanjutkan perjalanan mereka dengan posisi yang sama sebelumnya.
Mingyu terdiam beberapa saat hingga akhirnya mengucapkan beberapa kata setelahnya.
"bukan salah mu kwan, tuhan menciptakan cinta di setiap makhluk nya bahkan makhluk nya bisa mencintai siapa saja sesuai perasaan mereka dan itu terjadi pada mu, tidak apa kwan!" sebuah tepukan pelan melayang pada pucuk kepala seungkwan.
Seungkwan terdiam tak dapat menjawab nya hingga mereka tiba di halte tepat bus itu berhenti disana. Mereka menaiki nya dan duduk bersebelahan karena beberapa kursi masih kosong di sana.
"pergi ke kantin ntar makan apa dah? Aku pengen makan bakso, gimana kalo kamu?" tanya seungkwan mencairkan suasana yang mulai hening sejak bertanya tadi.
"lahh ku mahh ngikut, kapan dah aku makan kepisah ama seungkwan" balas mingyu.
"ya iya sih, nggak enak kan makan nggak ada aku hahahahha"
"anjir, nggak salah sih. Kalo makan ku nggak habis kan ada kau yang ngehabisin"
"aku dah berasa tempat pembuangan anjir sejak mingyu ngomong begitu" ucap seungkwan lalu mengalihkan pandangan nya ke arah jendela bus menatap arah jalan.
"lohh bercanda doang boolet, ntar ku traktir sosis dah di kantin"
Wajah sumringah langsung reflek menatap mingyu "bener yaa jangan boong kamu, janji!!" ucap seungkwan sambil menyuguhkan jari kelingking nya di hadapan mingyu yang terkekeh gemas dengan teman sub nya ini.
"iya iya aku janji deh, cepet bener kalo dah masalah makanan" ucap mingyu sambil menautkan jari kelingking nya di jari kelingking seungkwan lalu menggerakan nya naik turun.
"ya iyalah, lepasin anjir jari mu gede" berontak pelan seungkwan.
"jari mu kecil bat dah, cocok buat ku genggam" goda mingyu yang di balas tatapan sinis dari lawan bicaranya.
"matamu"
Mingyu hanya terkekeh sekali lagi karena ekspresi manis teman nya ini
"kenapa kau nggak demen ama aku aja dah kwan, aku jamin kau nggak bakal kesusahan kayak gini" seungkwan sontak membulatkan mata nya lalu menatap kembali mingyu yang tersenyum manis kearahnya. Tak ada tanda tanda seungkwan akan berbicara mingyu menyandarkan kepala nya di kursi penumpang menutup mata lalu menghela nafas lirih.
"aku bercanda jangan terlalu serius kwan"
"yee sapa juga yang nganggep serius omongan mu" bantah seungkwan.
"bagus deh kalo gitu" balas mingyu sambil terus mejamkan matanya lalu bersandar pada bahu sempit milik teman nya ini.
"habis ini nyampek, jangan ampe ketiduran gyu"
"kagak, biaran aku di posisi ini dulu kwan, hangat, nyaman. Heran banget ama vernon yang nggak ngelirik kamu sama sekali" mingyu semakin menyungging senyum lantas perkataan nya tadi di upahi elusan hangat dari tangan sahabat nya di kepalanya itu.
"karena.. Aku cowo"
KAMU SEDANG MEMBACA
P R E T T Y || GYUBOONON
Fanfic"Only if you knew, how much I liked you" "ik, you really like him" "I'm not even half as pretty" "no! You're the most pretty" "Bukan nya tidak bersyukur tentang hidup hanya saja akan jauh lebih indah bila aku seorang perempuan, menjadi cantik denga...