"menurutku mencintaimu tidak harus memiliki mu"
Seungkwan POV
Setelah berdebat cukup lama, mingyu memutuskan untuk pergi tidur. aku berfikir mungkin ini sedikit aneh karena dia bersikap seperti anak kecil lalu merengek tidak jelas, memang sejak kapan aku mengatakan tidak menyukainya??
Sepertinya dia marah, ku melihatnya membalikkan badan nya menghadap tembok tanpa berbicara pada ku sama sekali, aku mulai melangkah mendekati ranjang tempat ia merebahkan tubuhnya disana, lalu duduk di pinggiran ranjang membuat kasur itu menahan beban sebelah.
"gyu kamu marah ya? ngomong dong salah ku apa?" tanya ku lirih berharap seseorang disana masih membuka matanya, saat itu yang ku dengar hanya helaan nafas nya saja lalu ia berbalik menghadap ke arah ku sambil tersenyum tipis.
"tidak ada sekarang pergi tidur, besok sekolah" suruhnya, aku langsung menurutiya dan tidur di sebelahnya, dengan posisi memunggungi nya.
Suasana saat ini menjadi benar benar terasa hening, aku sekali lagi mendengar helaan nafasnya mungkin kali ini jauh lebih dalam dari yang tadi. Aku berfikir apa hobinya sekarang selalu menghela nafas.
Sejauh aku mengenalnya mingyu adalah orang yang benar benar penyayang dan pengertian, menurutku dari jutaan orang di luar sana aku bisa sangat beruntung karena bertemu dengannya. Kalo diingat ingat masa kecil kami sungguh ingin sekali mengulang nya lagi. Berebut sabun saat mandi bersama bahkan tidur bersama tiap hari sabtu malam di markas besar kami dan membangun tenda di sana.
Aku menghela nafas pelan lalu membalik badan ku, agar aku dapat menatap mingyu kecil teman ku itu yang kini sudah beranjak dewasa saja. Ku lihat dia juga tengah menatap ku, kami terdiam sejenak lalu mingyu membuka suara berat nya.
"kenapa?" tanya nya
Aku tersenyum sejenak lalu menghadap langit langit "ceritain tentang orang yang kau sukai itu mingyu, tega sekali nggak ceritain"
Mingyu ikut menyamakan posisi tidur ku, "kau mau tau apa mau tau bangett?" godanya lalu terkekeh pelan, aku sedikit kesal lalu mencubit pelan lengan kekarnya itu.
"awww" rintihnya sambil mengerucutkan bibirnya itu, dia pikir dia terlihat imut seperti itu? sama sekali tidak.
"iye iye ku ceritain sedikit tentang dia" ucap nya yang mungkin sedikit sebal dengan ku.
"setau ku, selama ku hidup dia.. Dia yang paling cantik yang pernah ku lihat, sangat menawan dan rupawan. Menurut ku, dia adalah sosok yang sangat sempurna luar dalam, akhh kau harus melihat saat dia pake rok, itu manis banget, bisa gila liatnya. Kau tau? saat aku melihat nya rasanya seperti tidak kemungkinan aku memilikinya, setiap kali aku melihatnya aku selalu ingin belajar dengan rajin lalu menjadi orang sukses sehingga aku bisa membawanya kemana pun yang dia ingin asalkan selalu bersama ku" ucapnya sambil mengusak wajah nya kasar, kulihat senyumnya begitu cerah. aku benar benar berfikir gadis itu memang luar biasa sampai sampai mingyu seperti itu.
"sejak kapan kau menyukai nya?" tanya ku antusias karena tingkah nya yang lucu sekali, tapi sepertinya ada yang salah sama yang ku tanyakan padanya. Ku melihat yang wajahnya tadi benar benar sumringah berputar terbalik menjadi begitu datar.
"mungkin.. sudah sangat lama" ucapnya lirih,
"lah kok nggak cerita sih??" tanya ku heran, selama ini apapun yang di hadapi olehnya selalu saja ia berbagi cerita dengan ku, tapi mengapa yang ini tidak?
"lagian kalau aku kasih tau pun, kau ngga bakal bisa bikin dia jadi milik ku" jawabnya sedikit tegas.
"kenapa?" tanya ku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
P R E T T Y || GYUBOONON
Fanfiction"Only if you knew, how much I liked you" "ik, you really like him" "I'm not even half as pretty" "no! You're the most pretty" "Bukan nya tidak bersyukur tentang hidup hanya saja akan jauh lebih indah bila aku seorang perempuan, menjadi cantik denga...