07

112 18 6
                                    

"mungkin sudah cukup untuk mengalah dengan semua ini"




Setelah berdebat cukup panjang sepanjang jalan hingga berada di bus, akhirnya seungkwan mengalah juga setelah sampai di depan sekolah dengan mingyu yang masih terus terusan sibuk dengan dahi seungkwan, tak peduli berapa orang yang berlalu lalang menatap mereka.

"ehh seungkwan kenapa gyu?" tanya anak laki laki sebangsa dengan vernon yang kebetulan baru saja akan masuk kedalam sekolah.

"cuma kepentok kok" jawab seungkwan yang sejak 1 menit lalu menunggu jawaban dari mingyu yang masih fokus dengan dahinya.

"kenapa ga di uks saja sih?" tanya joshua lagi sambil ikut memperhatikan kegiatan yang di lakukan mingyu.

"entah lah josh, kata dia keburu kena debu" jawab seungkwan yang hanya di angguki paham oleh joshua.

"yasudah ku duluan ya, eh mingyu jangan lupa nanti main basket bentar ama kelas ku" pamit joshua anak kelas 12 IPA 3 sambil berjalan menjauhi mereka, dan hanya di beri ibu jari oleh mingyu.

Setelah beberapa menit akhirnya mingyu selesai dengan luka dahi seungkwan. 

"dah??" tanya seungkwan yang sedikit malas karena menunggu terlalu lama di depan gerbang.

"udahh yuk" jawab riang mingyu sambil kembali merangkul pundak seungkwan menuju kelas mereka.

"gyu!!" panggil seseoran yang kebetulas sekelas dengan joshua tadi, panggil saja scoups ketua kelas di kelasnya dan sekaligus kapten tim basket mereka.

mingyu dan seungkwan spontan menghentikan langkah mereka, scoups yang berniat memanggil mingyu beralih menatap seungkwan lalu menunduk pelan menatap si manis yang mingyu rangkul itu, dengan sigap tangan mingyu terentangkan diantara mereka agar scoups ta menatap pujaan hati nya ini terlalu lama.

"paan??" tanya malas mingyu.

"nanti ya jangan lupa kita tunggu di lapangan" jawab scoups yang tersadar dangan tangan mingyu tadi.

"yoi"

"ini kawan kecil mu kenapa deh??" tanya scoups yang kembali fokus kearah seungkwan yang membuang muka kesegala arah.

"bukan urusan mu" ucap dingin mingyu lalu kembali berjalan menuju kelas.

"dih???" otomatis scoups yang tak tau apa apa pun kebingungan di buat nya, apa yang salah dengan pertanyaan nya tadi.

Kita lupakan kapten basket yang tengah kebingungan itu, kembali lagi ke 2 kawan yang sekarang tengah berada di bangku masing masing setelah sampai kelas. 

Seungkwan menoleh kearah pria manis yang berjalan kearah nya sambil membawa buku, seungkwan menyipitkan kedua matanya lalu berdesis kecil, mengutuki dirinya karena tidak membawa uang lebih.

"kas" ucap singkat minghao yang mampu membuat seungkwan merinding seketika.

"eem hao aku tidak bawa uang lebih, bisakah ku bawa besok" minghao menghelas nafas berat lalu sedikit menggebrak meja seungkwan hingga membuat nya kaget.

"yakkkk kau tidak membayar berapa kali kwan?" tanya minghao yang sedikit menyentak. Mingyu yang melihatnya segera berdiri dari bangkunya berusaha menyelamatkan seungkwan namun..

"berapa kurang nya sini ku bayar?" tanya vernon yang tiba tiba bergabung di keributan itu.

"mau bayarin?"tanya sinis minghao, yang diangguki pelan oleh vernon.

"2000 won"

Seungkwan terlihat makin panik setelah uang yang vernon keluarkan telah membayar uang kas nya yang masih bolong itu, namun hanya di balas tepukan pundak dari vernon.

"aku akan membayarnya besok, terima kasih" ucap seungkwan yang langsung berdiri mengadap ke arah vernon.

"hahaha tidak perlu kok" jawab vernon dengan senyum lebarnya, jangan tanya lagi bagaimana hati seungkwan saat ini, benar benar sedang mencair.

Mingy yang melihatnya kembali duduk di bangku nya lalu membaca kembali buku yang sempat ia tinggalkan tadi.

hinga akhirnya bel pelajaran berbunyi.




'''

Setelah beberapa jam berada di ruangan itu, bel istirahat pertama mulai berbunyi menandakan waktu istirahat mereka telah di mulai.

Terlihat disana mingyu langsung berlari ke arah lapangan dengan cepat membuat seisi kelas dan orang yang ia lewati menoleh kearah nya dengan tatapan bingung, beberapa kelas hingga lorong yang ia lewati akhirnya beberapa orang yang tengah berada di lapangan menatap mingyu.

"eh kalem gan kalem" ucap hoshi yang telah menenteng bola basket yang siap ia giring.

"anu.. aku tidak ikut dulu" ucap mingyu yang masih berusaha menetralkan nafasnya.

"lahhh kenapa??" tanya wonwoo saat itu.

"ada keperluan lain hahaha" jawab lagi mingyu

beberapa anak dari kelas lain yang memang akan bermain basket dengan saling bertatapan, ada juga yang pergi meninggalkan kerumunan mungkin karen kecewa (?) , scoups menghampiri mingyu lalu menepuk pundak.

"yasudah" ucapnya.

"besok ikut yak" tambah jeonghan yang diangguki woozi dan jun.

"baikk terima kasih" ucap mingyu lalu kembali lari menuju kelas dengan cepat.


Mingyu POV

Aku berlari kencang ke arah kelas, tak sabar menyantap sarapan ku bersama seungkwan yang ku siapkan dari pagi tadi, aku tak peduli berapa banyak yang menatap ku karena berlari yang penting ku sampai dan waktu istirahat cukup untuk itu, entah aku sangat semangat ketika papan yang tepat ada di atas pintu bertulis nama kelas ku mulai terlihat, dengan cepat ku masuk ke dalam kelas itu.

Semua pandangan mengarah padaku, namun pandangan ku beralih pada sebuah bangku yang sekarang kosong tanpa seseorang disana.

"dimana seungkwan?" tanya ku saat itu kepada anak kelas yang masih menyantap makanan mereka.

"ku lihat tadi dia keluar bersama vernon" jawab dino.

Entah perasaan apa itu tapi mendengar nama vernon rasanya sangat sakit.

"kemana?" tanya ku lagi

"tadi dia pergi sebentar ke kelas pacar vernon lalu mungkin sekarang sedang berada di kantin" jawab dk.

Tak perlu mengobrol lagi dengan mereka, aku berjalan tertatih ke arah kantin yang kebetulan tak jauh dari sana. banyak pertanyaan yang terbenak dalam otak ku saat ini, apa dia pergi meninggalkan ku makan??.

hingga aku telah melewati beberapa ruangan dan tepat berdiri di mana aku bisa melihat seungkwan disana, dia tampak tersenyum dengan vernon yang sedang makan di depan nya, seharusnya aku senang dengan keadaan yang dialami seungkwan, karena.. bukan itukah yang ku mau? agar seungkwan bahagia. 

Bukan kah dia makan nasi goreng? Padahal dia bilang kalau akan makan nasi goreng buatan ku pagi ini, mungkin rasanya lebih enak dia makan bersama dengan vernon.

Apa aku perlu egois? Apa aku juga harus berusaha agar hati seungkwan menjadi milik ku? ini terlihat seperti memaksa tapi aku tidak bisa membiarkan nya. Sekali lagi aku menghela nafas ku berbalik arah membiarkan orang disana tak menatap ku.

Aku kembali berjalan ke arah kelas, menatap 2 kotak di atas meja ku setelah sampai, sebelum nya aku memang sangat lapar tapi sekarang menatap makanan yang ku masak sendiri saja rasanya muak. Aku segera menyambar paperbag disana lalu memasukan kedua kotak makan itu dan keluar kelas.

Mingyu POV Off

mingyu terlihat berjalan kearah tempat sampah yang tak jauh dari kelasnya dan membuang semua nya disana. Lalu kembali lagi ke lapangan agar pikiran nya ini dapat teralihkan kalo saja ia bermain basket dengan nya.

P R E T T Y || GYUBOONONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang