"aku sama sekali tidak ada bedanya dengan dia, yang beda hanya perasaan ku dengannya"
Disini lah mereka berada, tepat di depan rumah yang cukup besar dengan lantai dua yang tak terlalu besar di atasnya, mingyu melangkah beberapa langkah di depan pintu rumahnya yang tampak gelap dari luar, ia membukanya perlahan, lalu memutar badannya kebelakang menatap seseorang yang tengah berdiri di belakang nya melangkah 2 langkah kesamping membiarkan si cantik masuk terlebih dahulu.
"mingyu, rumah mu gelap banget" tanya seungkwan basa basi yang sebenernya sudah hapal betul dengan keadaan rumah teman nya ini.
"yaa seperti biasa" ucap mingyu sambil menutup pintu rumah lalu menekan tombol saklar dan seketika rumah yang gelap itu tampak seperti paling bercahaya.
Pondasi yang kokoh dengan cat warna putih serta pernak pernik penghias seisi rumah tampak begitu mewah, sayang sekali keadaan rumah nya tak seramai yang orang tua nya bayangkan saat membangun rumah impian mereka ini.
"apa mereka masih sibuk bekerja?" tanya seungkwan, sambil menjatuhkan pantat nya di sofa empuk milik keluarga kim itu.
"yaa menurut mu?, mereka masih sibuk 3 hari kedepan jadi mereka tidak pulang bahkan hanya untuk mengabari ku saja mereka seperti tidak ada waktu" ucap mingyu sambil mengusap wajahnya kasar.
"pasti sangat melelahkan tinggal sendiri ya?" tanya seungkwan khawatir sambil mengusap rambut mingyu dengan lembut, nyatanya respon mingyu sangat bagus mendapatkan perlakuan lembut dari teman nya itu, mingyu yang tak ingin melewatkan kesempatan emas ini akhirnya menyandarkan kepala nya di bahu sempit seungkwan.
"hmm itu benar, kenapa kau nggak tinggal bersama ku saja gitu?" pertanyaan mingyu sontak membuat bola mata seungkwan membulat sempurna, mingyu yang menyadarinya hanya terkekeh pelan lalu bangkit dari posisi nya.
"aku hanya bercanda, walau beneran kamu tinggal disini kamu bakal lebih bebas" ucap mingyu setelah berdiri lalu berjalan menuju ke lantai atas tempat kamar nya berada, seungkwan yang melihatnya segera mengikuti langkah mingyu dari belakang.
Saat seungkwan membuka pintu kamar mingyu yang sempat tertutup lagi tadi, mingyu sudah membuka pintu jendela kamarnya keluar dari sana lalu duduk tepat di atas atap rumahnya dari sana ia dapat melihat banyaknya lampu yang menyala berkelap kelip bahkan bintang yang menyala terang diatas nya.
Mingyu sempat menoleh ke arah seungkwan yang sibuk tertegun dengan gaun tidur yang mingyu belikan tadi, cukup lama mingyu memperhatikan seungkwan dan disitu lah pikirannya berkeliaran "apa dia tidak menyukainya".
seungkwan bergeming kecil, walau sangat kecil suara itu dapat di tangkap dengan jelas di indra pendengaran mingyu "ini.. ini sangat cantik". Itu membuat mingyu menyungging senyum nya, ternyata benar seperti yang mingyu pikirkan.
"kalo kau menyukai nya, maka pakai saja" ucap mingyu yang langsung di toleh spontan oleh seungkwan.
"bolehkah??" tanya seungkwan ragu ragu.
"aku sudah pernah bilang padamu sebelumnya seungkwan, jadilah apapun yang kau mau bila bersama ku" seungkwan mengangguk cepat dengan apa yang di katakan mingyu lalu satu persatu melepas mantel kebesaran milik mingyu.
Mingyu kembali fokus pada langit langit disana mengukir berbagai bentuk yang terbenak dalam pikirannya terhadap bintang bintang yang seolah olat mebutuhkan garis agar membentuk gambar seperti yang mingyu pikirkan. Lagi lagi ia terlalut dalam pikirannya yang sebenarnya sama sekali tidak ingin ia pikirkan, lalu menghela nafas berat.
Seungkwan dengan ragu ragu naik keatas jendela ikut keluar dari jendela sama yang seperti mingyu lakukan saat ini, tempat itu adalah tempat penuh memori dari ia kecil hingga beranjak dewasa ini, tempat mereka membagi keluah kesah hingga tawa yang mereka bagi bersama, andai waktu dapat berputar dimasa itu, itu akan sangat menyenangkan menghabiskan masa bertumbuh dengan kim mingyu itu.
Seungkwan duduk tepat di samping mingyu sebelumnya membenarkan rok gaun tidurnya yang nampak lebar lalu duduk dengan posisi memeluk kedua kakinya di dada.
Mingyu POV
Aku sempat tertegun saat pandangan ku beralih pada seungkwan yang tengah menatapku, ya tuhan dia benar benar sangat cantik. Bila aku harus mendeskripsikan seungkwan, seungkwan seperti sebuah tokoh fantasi benar benar menawan.
entah sejak kapan aku mulai menyukai teman ku satu ini, ini terlalu menyakitkan bagi ku ketika aku yang sebenarnya seorang pria tertarik dengan teman pria ku juga, pikiran ku selalu terlalut begitu dalam bahkan sedih yang begitu tersayat melihat kenyataan ini, apalagi dia yang berada di sampingku menyukai orang lain.
aku sama sekali tidak ada bedanya dengan dia, secara fisik maupun non fisik, kami satu sama lain merasa saling cocok dan saling membutuhkan hingga tumbuh bersama seperti ini, yang berbeda hanyalah perasaan kami.
aku masih tersenyum menatap seungkwan hingga sedikit tersadar saat seungkwan memukul bahu ku pelan, aku sedikit menghela nafas berat lalu menopang tubuh ku dengan kedua tangan ku di belakang dan kembali menatap langit malam yang sempat terabaikan sebentar oleh makhluk manis di samping ku.
"seungkwan" panggil ku yang langsung di tatap oleh seungkwan, tanpa menunggu balasan ku mulai melanjutkan kalimatku.
"apa yang vernon punya yang ga ku punya?" sepertinya seungkwan sedikit terkejut dengan pertanyaan ku, walau seperti itu ia tetap mengusahakan pertanyaan ku terjawab padahal di sudah menggaruk ubun ubun nya pertanda bingung.
"sebenernya aku ngga punya alasan khusus karena menyukai vernon, yang aku tau dia adalah orang yang baik dan sangat rendah hati, aku sudah membuktikan semuanya" ku melihat wajahnya begitu berbinar ketika menyebutkan nama orang itu, dan sebuah fakta yang harus ku ambil dari ini, "apa aku tidak sebaik vernon?"
"kenapa tiba tiba tanya gitu dah?" tanya seungkwan menatap ku heran.
"ngga, hanya saja aku lagi suka sama 1 orang sih, mungkin aku bisa mengubah diri agar seseorang itu bisa sesuka itu juga sama seperti kau yang sangat menyukai vernon"
"jangan salah paham gyu, kamu udah baik banget malah, cukup 1 aja yang perlu kamu ubah, ubah perasaan nya biar suka ama kamu. Btw jahat banget kau nggak cerita ke aku anjir" ucapnya sambil memukul bahu ku agak keras.
Apa yang seungkwan katakan memang benar adanya, aku hanya perlu merubah perasaan mu agar menyukaiku. Bukan nya aku egois karena tak menghargai perasaan mu, aku hanya ingin perasaan mu hanya berpindah padaku secara perlahan entah kapan itu akan terjadi tapi aku benar benar berharap lebih, entah apa yang ku pikirkan saat itu reflek otak ku memikirkannya lalu spontan bibir ku mengatakannya.
"jadi kenapa kau nggak suka pada ku kwan?"
"ha? Aku suka sama kamu"
'friendzone anjir' batin ku yang terus begelud dengan wajah ku yang masih terus tersenyum menandakan...
"aku lagi tertekan anjir gausah nambah beban pikiran" ucap ku sambil meninggalkan seungkwan yang tampak kebingungan sambil menatapku masuk kedalam ruangan.
Mingyu POV Off
Seungkwan tampak kebingungan sambil mengikuti mingyu masuk kedalam kamar, berusaha mendekati mingyu yang tengah duduk di atas karpet impor itu.
"aku salah apa?" tanya seungkwan sedikit panik sambil terus memainkan ujung rok gaun tidurnya.
"karena kau ga suka pada ku" ucapan mingyu sedikit keras, seungkwan yang kebingungan hanya memiringkan kepalanya sambil mengerutkan kedua alisnya.
"aku suka kamu kok gyu"
"BODO AMAT"
KAMU SEDANG MEMBACA
P R E T T Y || GYUBOONON
Fanfiction"Only if you knew, how much I liked you" "ik, you really like him" "I'm not even half as pretty" "no! You're the most pretty" "Bukan nya tidak bersyukur tentang hidup hanya saja akan jauh lebih indah bila aku seorang perempuan, menjadi cantik denga...