Bonschap 1.3

987 63 4
                                    

Request from: Rochamati

Matahari masuk melalui celah-celah gorden kamar Ten dan Johnny. Cahaya itu mampu membuat tidur Johnny terganggu

"Hngg... Jam berapa ini?" monolog Johnny saat itu.

Beruntung masih jam 06.30,Johnny masih bisa menyiapkan sarapan bagi suaminya dan anaknya.

Ten dan Johnny melakukan kegiatan panas semalam, sampai jam 4 subuh. Tubuh Johnny rasanya seperti hancur tidak berbentuk.

Ketika Johnny ingin beranjak dari ranjang tersebut, Ten malah mengeratkan pelukannya dan mendusel di perut Johnny.

"Are you wake up daddy?" tanya Johnny.

"Heem kau membangunkanku" sahut Ten dengan mata yang terbuka sempurna dan membulat sempurna.

"Baby..." panggil Ten dengan suara beratnya.

"Yess daddy?"

"Soal kegiatan kita semalam, aku rasa aku masih menginginkannya" ucap Ten .

"Lubang John masih sakit, ndak mau" ucap Johnny menolak.

"Aku tidak peduli babe, aku mau kau sekarang" ucap Ten dan kembali mengukung tubuh Johnny.

Dia dengan nakalnya mengisap kulit leher Johnny hingga menyisakan bercak merah menyala disana.

Tangan Johnny meremas-remas sprei yang ada di sampingnya untuk berbagi rasa nikmat yang dirasakannya.

Kepalanya mendongak keatas memberi akses bebas kepada Ten. Senyum Ten bangkit begitu saja ketika mendengar desahan indah Johnny.

"Hmphhh.. Daddyhh hngg"

Ten menegakkan tubuhnya dan kembali membungkuk lalu meraup bibir pink Johnny dengan rakus.

Ciuman itu berlangsung selama 5menit dan hampir membuat Johnny kehabisan nafas hingga dia pingsan

"MOMMY!!" teriak Hendery dari luar kamar.

"Sarapan pagi ndak ada, momm belum masak?" tanya Hendery.

"Sialan! Suruh Haechan memasak, dia bisa memasak" ucap Ten.

Hendery pun meninggalkan kedua orang tuanya itu. Ten kembali menatap Johnny dan mengusap pipi nya.

"Hmnn ahh CUMMM" teriak Johnny saat dia mencapai pelepasannya.

"Arghhh" lubang Johnny mengetat memijat kejantanannya.

Ten menggerakkan pinggulnya kasar dan membuat Johnny terhentak di ranjang tersebut.

Beruntung ranjangnha gak roboh karena genjotan kuat yang di berikan oleh Ten. Harganya 24jeti, udah bisa beli album-author

"Faster dadd ahhh ahhh"

"As you wish baby" ucap Ten sambil menggerakkan pinggulnya dengan cepat.

Tumbukan itu mampu mengenai titik ter nikmat milik Johnny, dia berkeringat, tubuhnya lengket.

Hingga pada tusukan yang terakhir Ten mengeluarkan cairan putih kentalnya di hole Johnny.

Johnny menutup matanya tanda kelelahan, beghh genjotan Ten gak ada tandingan. Pengen nyoba - author

Ten berdiri dari tempatnya dan menyelimuti tubuh Johnny lalu memakai pakaiannya dan turun melihat keadaan anak dajjal nya.

"Daddy!!!" teriak Hendery.

"Lu pagi2 udah treak aja, ape?" tanya Ten.

"Adek Echan panas" ucap hendery saat tadi melihat adik kesayangannya menggulung dirinya memakai selimut

BackwardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang