-
"Daddy!!"
"iya sayang, kenapa?" terdengar suara serak dari seberang sana yang menjawab panggilan dari chenle.
tampaknya seseorang yang di panggil 'daddy' itu baru saja terbangun dari tidurnya.
"daddy baru bangun?" tanya chenle dengan nada polos, ngomong-ngomong anak itu sekarang sedang berada di kantin sekolahnya.
"ya, daddy kebangun gara-gara kamu nelpon"
chenle tertawa tanpa dosa, dari nada bicaranya chenle tau kalau daddynya itu sedang kesal karena acara tidurnya di ganggu.
"maaf daddy, aku cuma mau ngabarin kalau aku udah di sekolah" terdengar deheman kecil dari seberang sana.
"daddy kok tumben banget jam segini baru bangun, gak ke kantor apa?" tanya chenle lagi karena daddynya tak kunjung bersuara
"nanti agak siangan daddy ke kantor" chenle cuma membalas dengan kata 'oh' saja.
"kamu gak ada yang mau di bicarain lagi kan? daddy masih ngantuk sayang, mau tidur lagi" ujar mark lagi, bisa chenle dengar kalau daddynya tengah menguap keras di seberang sana.
"yaudah, tapi nanti aku boleh ke kantor daddy kan?" tanya chenle dengan nada memohon yang cuma di balas deheman sama mark
"emangnya siapa yang larang kamu ke kantor daddy? lagian biasanya kamu gak pernah izin, malah main nyelonong aja masuk ke kantor" chenle tertawa dengar jawaban daddynya.
Iya sih benar juga, sebelumnya kalau chenle ingin ke kantor daddynya itu, gak pernah tuh yang namanya izin. kalau mau datang ya tinggal datang.
"oke, nanti pulang sekolah aku langsung ke kantor daddy"
"hmm terserah kamu aja"
"kalo gitu aku matiin ya daddy" setelah mendengar jawaban ya dari daddynya, chenle segera mematikan telpon secara sepihak lalu berjalan keluar dari kantin untuk kembali ke kelasnya
(🌻)
"Chenle!" chenle menengok ke arah sumber suara, lalu berlalu pergi tanpa mempedulikan orang yang memanggilnya tadi.
"wei bego, gak denger kalau gue lagi manggil lo" chenle hanya menghela napas kasar sambil berbalik menatap 3 perempuan yang sekarang sedang menatap tajam ke arahnya. memutar bola matanya jengah, chenle malas meladeni tiga perempuan ular itu.
"kenapa?" Tanya chenle tidak niat,
"giliran dipanggil bego baru lu nengok" perempuan yang memanggilnya itu berdecih lalu tersenyum miring.
"gak usah banyak omong clar" chenle berujar datar, dia terlampau jengah dengan kelakuan tiga perempuan yang di anggap most wanted di sekolah ini karena mereka mempunyai pesona yang 'wow' menurut orang-orang.
'hadehh ini yang katanya most wanted sekolah? tukang buli gini masih aja di bangga-banggain' ujar chenle dalam hati, matanya masih menatap sinis ketiga wanita yang ada di hadapannya itu.
"oh, berani ngelawan ya lo sekarang?" clarissa menatap chenle dengan tatapan tajam, bukannya membuat takut. chenle malah semakin bersemangat ingin memberikan bogeman mentah di pipi yang tertutupi oleh bedak tebal itu.
"kalau gak penting, gue mau balik" chenle berbalik hendak melangkahkan kakinya, namun tidak jadi ketika merasakan tangannya di cekal oleh perempuan tadi.
"lepas" titah chenle, tapi bukannya melepaskan, clarissa malah semakin mengeratkan pegangan tangannya di tangan chenle.
"gak, sebelum lu nurutin kemauan kita" ujar clarissa sambil tersenyum miring, membuat chenle langsung menatap jengah wanita yang berlagak sok jagoan itu.
"gak, makasih" chenle menarik tangannya dari cengkeraman clarissa dengan sekali sentak hingga membuat perempuan itu terjatuh berlutut dihadapan chenle, chenle sedikit menunduk, mensejajarkan wajahnya dengan wajah clarissa .
"cuma mau ngasih tau, lu gak akan bisa jadiin gue sebagai target bullying lu, karena lu itu berada jauh di bawah gue" ujar chenle lalu kembali berdiri, menatap sebentar ke arah clarissa kemudian berjalan pergi.
"awas lo, jung chenle" bentak clarissa, chenle mengedikkan bahunya sambil terus berjalan meninggalkan mereka bertiga dan orang-orang di koridor yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka.
(🌻)
sekolah sudah sepi sejak 10 menit yang lalu, namun chenle tidak beranjak dari tempat duduknya. lebih memilih menikmati suasana sunyi ruang kelasnya.
Hingga telepon berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk ke ponsel mahal miliknya.
pak kim
| tuan muda, saya sudah di parkiran
setelah mendapat pesan dari supir pribadinya, chenle segera melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam ruang kelasnya, laki-laki manis itu berjalan dengan tenang di koridor yang sudah sepi. Berbelok menuju ke parkiran menghampiri laki-laki paruh baya yang tengah menunggunya.
"pak kim" panggilnya lembut, membuat laki-laki yang sedang mengobrol dengan satpam tadi menengok. Lalu berjalan menghampirinya.
"kita langsung ke kantor?" tanya pak kim sambil membuka pintu mobil untuk chenle, laki-laki manis itu mengangguk pelan sebagai balasan atas pertanyaan yang lebih tua.
setelahnya mobil Alphard itu melaju pergi meninggalkan parkiran sekolah chenle yang sudah sepi.
-
first chapter yg aku revisi, semoga revisinya gak mengecewakan ya
btw see u in the next chapter, byee<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy ; markhyuck [end]
Romance"dad aku pengen punya mommy baru" -chenle Kehidupan mark yang santai-santai saja tanpa adanya pendamping hidup Dan chenle yang merindukan kasih sayang seorang ibu. [ bxb, semibaku, romance, misgendering ] © mmahae