0.8

9K 541 10
                                    


-

haechan terbangun dari tidurnya ketika alarm yang berada di kamarnya berbunyi, sedikit meregangkan tubuhnya lalu melihat ke arah jam yang baru saja menunjukan pukul 05.20 pagi

beranjak dari kasurnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka, haechan malas untuk mandi pagi. jadi, dia hanya mencuci wajahnya saja

setelah selesai dengan kegiatan cuci mukanya, dia pun turun ke lantai dasar rumah orang tuanya, sepi. ya mau bagaimana lagi sekarangkan weekend tentu kebanyakan penghuni rumah ini memilih bergelung dengan selimut mereka masing-masing ketimbang harus bangun pagi-pagi

berjalan ke arah kamar tamu di mana mark dan chenle berada, tersenyum kecil ketika dua orang yang ia sayangi itu masih tertidur lelap

tidak ada niat untuk membangunkan mereka, haechan lebih memilih berjalan menuju ke arah dapur, bermaksud menyiapkan sarapan pagi untuk mereka semua

ketika sampai di dapur haechan langsung membuka kulkas, melihat isinya dan mempertimbangkan makanan apa yang ingin dia masak. hingga pilihan haechan jatuh kepada nasi goreng dan telur dadar saja. setelah mempersiapkan semua bahannya, haechan mulai memasak

laki-laki cantik itu begitu fokus pada kegiatannya sampai tidak sadar ada yang sedang berjalan menghampirinya. haechan sedikit tersentak kaget ketika dua buah tangan kekar melingkar apik di pinggang rampingnya, mendengus kecil ketika tau siapa pelaku yang memeluknya sekarang ini

"morning babe" ujar mark yang hanya di balas deheman oleh haechan

"mas lepasin dulu, aku mau masak" ucap haechan lembut, sedangkan sang pelaku tak menghiraukan perkataan haechan. malah dia menduselkan wajahnya di perpotongan leher haechan, membuat yang lebih muda merasa kegelian

"mark jung" ucap haechan lagi, mark akhirnya menurut melepaskan pelukannya takut kalau calon suaminya ini marah kepadanya, dia lalu berjalan ke arah meja makan dan duduk di salah satu kursi yang ada

"sayang, mau mas bantu?" tanya mark yang di balas gelengan oleh haechan

"aku bisa sendiri, mas" jawab haechan, mark mengiyakan saja, karena memang tidak ada yang bisa dia bantu. laki-laki itu lebih memilih memfokuskan diri pada handphone yang ada di genggamannya

haechan berjalan ke arah meja makan setelah selesai memasak, meletakkan nasi goreng dan telur dadar tadi ke atas meja lalu menyiapkan alat makan mereka

"mas tolong bangunin chenle ya, aku mau manggil bunda sama ayah dulu" mark yang tadi sedang fokus ke ponselnya pun mengalihkan pandangannya ke arah haechan kemudian mengangguk kecil

berjalan pergi menuju ke arah kamar tamu di mana dia dan chenle tidur tadi malam, membuka pintu berwarna hitam itu dengan gerakan pelan lalu berjalan ke arah kasur di mana anak semata wayangnya berada

tersenyum kecil melihat chenle yang masih terlelap dalam tidurnya, terlihat sangat lucu. tangan mark bergerak mengelus lembut surai anaknya itu. kemudian menepuk lembut pipi gembil chenle beberapa kali

"bangun sayang" panggil mark sambil masih menepuk pipi bulat itu, tidak lama anak itu membuka matanya lalu menatap mark yang sedang tersenyum ke arahnya

"daddy" Panggilnya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"ayo bangun kesayangan daddy, kita sarapan bereng" chenle mengangguk pelan beranjak dari kasurnya lalu berjalan ke arah kamar mandi yang berada di dalam kamar itu, mencuci muka sebentar lalu kembali menghampiri mark yang sedang merapikan kasur mereka

Mommy ; markhyuck [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang