0.6

15.1K 952 20
                                    

-

"MOMMYY!!!" haechan menegakkan badannya lalu melihat ke arah sumber suara, itu adalah chenle

semenjak tau kalau daddynya dan haechan sekarang resmi menjadi sepasang kekasih, chenle selalu memanggil haechan dengan panggilan

haechan sendiri tidak keberatan dengan panggilan mommy yang chenle layangkan kepadanya, dia tidak terlalu mempermasalahkan hal semacam itu. lagi pula nantinya dia mungkin akan menjadi ibu sambung dari anak itu

"kenapa hmm?" tanya haechan, ia sekarang sedang sibuk mempersiapkan sarapan untuk pagi ini. oh iya, beberapa hari ini haechan memang menginap di rumah keluarga jung, atas permintaan chenle tentu saja

"mommy, kalau chenle bilang mau ketemu grandpa dan grandma dari mommy boleh tidak?" tanya chenle dengan suara pelan, takut kalau keinginan tidak di setujui oleh yang lebih tua

haechan melirik ke arah chenle yang tengah menatapnya dengan mata yang berbinar "chenle mau ketemu sama papa dan mamanya mommy?" tanya haechan mengulang apa yang di inginkan anak itu

"mau mommy!" balasnya dengan semangat, membuat haechan tanpa sadar tersenyum kecil

"aku mau kenalan sama grandpa dan grandma" ungkapnya dengan penuh semangat, sekali lagi haechan tersenyum di buatnya

"boleh, besok kita ketemu sama grandpa dan grandma ya. kebetulan juga mommy memang mau ke sana besok" ujar haechan sambil berjalan ke arah meja makan, meletakkan satu mangkuk besar berisi sup ayam yang baru saja dia buat. sedangkan chenle hanya mengekori haechan dari belakang dan duduk di salah satu kursi meja makan

"YEAY!" anak itu bersorak kegirangan di atas tempat duduknya, haechan tertawa kecil lalu ikut berjalan ke arah kulkas

"minta tolong panggilin daddy ya" chenle mengangguk cepat lalu berlari kecil menuju tangga yang mengarah ke lantai dua rumah besar itu, tepat di mana kamar daddynya berada

tok tok tok

chenle mengetuk pelan pintu berwarna hitam itu tapi tak ada balasan dari dalam sana, pasti daddynya ini masih tidur. akhirnya chenle memilih untuk membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam kamar milik daddynya itu

dan sesuai dugaannya, pria yang 20 tahun lebih tua darinya itu sedang asik bergelung di dalam selimutnya. chenle menghela nafas kecil kemudian berjalan menghampiri kasur milik daddynya

"DADDY!" teriak chenle ketika dirinya sudah berada tepat di samping sang ayah, bukannya kaget mendengar teriakan dari anaknya. mark malah semakin menenggelamkan dirinya di balik selimut tebal itu

"DADDY AYO BANGUN!" chenle kembali berteriak, tapi kini hanya sebuah deheman kecil yang mark berikan sebagai jawaban, membuat chenle seketika menatap mark dengan sinis

"aku hitung sampai tiga ya, kalau sampai hitungan ketiga daddy gak bangun. aku bakalan nyuruh mommy buat mutusin daddy pokoknya" dan berhasil, bahkan sebelum chenle mulai menghitung. mark sudah lebih dahulu keluar dari dalam selimutnya dan duduk di tepi kasur

"daddy bangun" ujarnya dengan suara serak khas orang bangun tidur, chenle tersenyum sumringah karena ancamannya berhasil

"sana cuci muka dulu dad, mommy udah nungguin tuh"

"ya, bentar" mark beranjak dari kasurnya kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci wajahnya. setelah selesai ia kembali berjalan ke arah chenle yang sedang duduk di atas kasurnya sambil memainkan handphone miliknya

"ayo dad" mark mengangguk kemudian berjalan beriringan dengan chenle menuju ke arah ruang makan

"kenapa gak makan duluan?" tanya mark pada haechan ketika dia dan chenle sudah sampai di meja makan dan ikut duduk bergabung bersama dengan haechan

Mommy ; markhyuck [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang