•다섯•

164 34 0
                                    

Setelah tugas mereka masing-masing selesai.

Mereka membagi beberapa kelompok untuk berdiskusi.

Seperti, Hyunsuk Jihoon dan Yoshi Asahi. Awalnya Asahi tak mau tapi dipaksa Jihoon yasudah.

Jeongwoo Haruto Junghwan Doyoung.

"To,menurut lo,siapa pembunuh bang Yedam?" tanya Jeongwoo sambil memainkan rambut Junghwan.

Haruto mengangkat bahunya tak tau,"Kalo lo bang?" Doyoung yg sejak tadi melamun pun tersadar,"oh hah?oh iya gue sih mikirnya bang Jihoon atau bang Yoshi,bisa juga bang Hyunsuk."

Mereka mengernyit heran,"kok bisa? alasannya?" tanya Jeongwoo

Doyoung tersenyum,"Mungkin lho ya, lagian gue gak mau tiba-tiba mati karna nuduh orang langsung."

Junghwan terdiam,masa mereka bertiga mencurigakan? menurutnya tidak tapi kalau bang Hyunsuk sih rada aneh.

"Lo woo?"

Jeongwoo menghela nafasnya kasar,"entahlah,gue gak mau curiga ke siapa-siapa,tapi permainan ini buat gue jadi jahat."

"Hah?"

Jeongwoo mendongak,lalu tersenyum,"kalian juga jahat kan?"

iya lah nuduh temen berujung mati.














































Hyunsuk mendesis,"Maksud lo apa?!"

Jihoon terkekeh,lalu mengangkat buku milik Yedam.Lebih tepatnya buku kuno yg dibawa Yedam.

"Ini disini ada clue."

"Huruf S tiga dari belakang itu gak cuman gue!" kesal Hyunsuk

Jihoon mendengus,"Yoshi?gak ngaca?dia aja gak tau apa-apa,gue curiga ini beneran lo rencanain."

Asahi dan Yoshi hanya diam,lagian mereka bingung mau ngapain.

"Maksud lo apa?!yg ada lo kalik!lo yg nemuin itu pasti itu cuman akal-akalan lo doang kan?!"

Jihoon mengepalkan tangannya kuat-kuat,"Gue nemu di bawah tangga rumah lo!yg kudu di curigai itu lo!lo sengaja nyimpen begituan? biar salah satu dari kita kepancing?."

"Mana nyimpennya ketara banget,biar gue kepancing?," lanjut Jihoon

Hyunsuk menjambak rambutnya frustasi,"Serah lo!lagian kalau lo gak buka kotak itu terus lo baca mantra nya, mungkin gak akan kaya gini!"

Jihoon tersentak,"Bukan gue!tapi Asahi."

Asahi mendongak dia menatap mereka dengan raut tanpa ekspresi.

"Ck!" decak Hyunsuk

Yoshi mendengus,"kalian kalau ribut terus gue tendang."

"Tendang aja,kalo bisa sampai keluar dari sini!" timpal Hyunsuk.

"Kalian ada atau nemu clue gak?" tanya Yoshi yg dijawab gelengan dari mereka.

"Sebelum kalian dibunuh kalian kalau tau sesuatu tolong kasih tau salah satu dari kita,entah lewat apapun." ucap Yoshi.

"Bener juga,eh yg liat Yedam dibunuh siapa?" tanya Hyunsuk.

Mereka menggeleng ada yg pura-pura ada yg tidak.

Hyunsuk menghela nafas,"kalo gini...susah."

Asahi diam menatap salah satu dari mereka,"Bang Jihoon baik gak sih?" batinnya






































Sekarang mereka berkumpul di tempat awal,ada yg menatap satu sama lain bermusuhan.

"Ck!mana sih si monitornya!" kesal Hyunsuk,pms mas?.

"Hallo,maaf ya.Ok baiklah hmm jadi tadi sudah kan hadiahnya? digunakan baik-baik ya bagi yg mendapatkannya."

"Baiklah sekarang kalian waktunya menebak siapa yg bunuh Mashiho,karena itu masih misteriii"

Mereka menghela nafas, bagaimana caranya?bukti?tidak ada.

"Baiklah clue nya adalah J."

"What the hell?!

Mereka bertatapan kalau begini berarti Jihoon, Jeongwoo,Junghwan?.

"Ayo waktu kalian 10 detik untuk berpikir!"

"Edan emang!"

Hyunsuk tersenyum,"Jihoon."

"Lo dendam ma gue?!" kesal Jihoon sambil ingin berancang-ancang mendekat ke Hyunsuk tapi dicegah Asahi dan Yoshi.

Hyunsuk mengangkat bahunya,"gue cuman vote dengan abjad J."

"Heh!masih ada Jeongwoo Junghwan! kenapa gue?"

Yg disebutkan sedikit terkejut,mereka tak mau mati begitu saja.

"Gue Junghwan." ucap Haruto.

"Loh kok gue bang?"

"Lo udah pernah nuduh gue waktu itu,jadi?satu sama." ucapnya

"Gue bang Jihoon." ucap Doyoung,dia cuman ngasal.

Jihoon sudah pasrah,mau bagaimana pun dia akan mati.

Jeongwoo terdiam, dia tak mau mati begitu saja.

"Jeongwoo,maaf tapi gue milih lo." ujar Yoshi.

Jeongwoo mengangguk,tak apa pikirnya.

Asahi terdiam, menatap orang yg berinisial J,ada sedikit rasa tak mau memilih tapi bagaimana lagi?.

"Gue...bang Jihoon." ucapnya

"Gue...bang Jihoon." ucap Jeongwoo.

Junghwan tersentak, tinggal dirinya yg belum memilih.

"Gue...diri gue sendiri." ucapnya final.

Jihoon menghela nafas lalu beralih menatap Hyunsuk,"Sorry suk gue udah bikin lo kesel dan nuduh lo,semoga tuduhan gue salah." tak lupa senyuman terbit di bibirnya lalu ia memeluk lelaki itu, Hyunsuk hanya diam dia seperti ditabrak oleh tebing tinggi.

Kenapa dia sejahat ini menuduh Jihoon?temannya?.

Jihoon beralih ke Junghwan, Junghwan sudah berkaca-kaca, istilahnya dia tak mau abangnya pergi lagi, ia merasa menyesal.

"Bang.. hiks jangan."

Jihoon menggeleng,dan memeluk teman yg sudah ia anggap adik, Haruto dan Jeongwoo pun ikut karna diajak Jihoon. Sedangkan Doyoung hanya memalingkan wajahnya.

"Gue sayang sama kalian,gue harap kalian gak mengecewakan, gue pamit."

Jihoon berjalan sambil melambaikan tangannya dan berdiri di tepat bundaran itu.

Mati-matian Jihoon menahan tangisannya dan rasa sakitnya.

"Bye -akh..." rintihnya pelan

Ternyata ada gas racun disekeliling Jihoon membuat pemuda itu menghirup gas itu dan meninggal.

Gas itu tak sampai ke yg lain hanya Jihoon yg merasakannya.

Sesak itulah yg dirasakan mereka,mereka Sutradara dan juga penjahat. Merasa gagal menjadi teman.

Dan juga Jihoon, ia merasakan nafasnya tercekat dan penglihatannya buram.

"Gu..e pam..it!"

Park Jihoon Dead

DRAMA [Treasure]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang