•일곱•

155 30 4
                                    

Asahi menatap ujung sepatunya yg kotor,padahal didalam ruangan tapi kotor.

Tangannya meraih sesuatu pada saku hoodienya,ya sebelum dia masuk ke sini ia memakai hoodie makanya ia masih memakai itu.

Jika Hyunsuk dia memakai kaos oversize sedangkan Yoshi dibaluti jaket dan juga Junghwan.

Haruto,hoodie dan Jeongwoo kaos,Doyoung sweater polos.

Kertas, kertas yg ia robek pada buku Yedam.

Tidak terlalu penting sih,tapi jika ditemukan pasti Sutradaranya atau penjahat akan membuang buku itu.

Apa permainan akan berakhir begitu saja?tentu tidak. Permainan akan berakhir jika si pemilik atau si pencipta game ini musnah atau mati.

Jika salah satu dari mereka pemiliknya gimana? soalnya sehabis salah satu dari mereka pergi, permainan ini eror hmm.

Asahi menatap kertas itu, Junghwan...

Asahi bingung apa iya Junghwan itu?

Ya Asahi yg menemukan dan yg melihat Yedam dibunuh,ia tak pasti tapi dari suaranya...

Asahi tersentak kala Doyoung menepuk lengannya,"Bang."

Asahi menoleh dan menyembunyikan kertas itu ke saku hoodienya.

"Gue mau mati aja kalau gitu,gue nyesel gue gak suka peran gue."

Asahi menggeleng,"bukan salah lo."

"Lo tau peran gue?" tanya Doyoung

Asahi menggeleng,"belum pasti."

"Lo-"

Asahi mengangguk,"Gue percaya lo bisa jaga rahasia itu."

Doyoung menatap Asahi tak percaya dengan cepat ia berdiri dan berlari.

Tapi sebelum itu Doyoung terdiam dengan tubuh kaku dan merasakan perih di bagian lehernya dan menghunus sampai depan.

"Gue tau lo emang gak bisa dipercaya,Sorry gue harus bunuh lo."

Setelah itu tubuh Doyoung ambruk ke lantai dan hilang.

Asahi menghela nafas dan memasukkan pisaunya kembali ke saku celananya.

Terkadang dia tak suka begini.


































Yoshi tersentak dia segera menunjukkan buku permainan itu ke Hyunsuk.

"Liat,nama Doyoung hilang kaya nama temen kita yg lain..."

Hyunsuk terkejut dan segera menatap tulisan itu lamat-lamat,sejenak Yoshi dan Hyunsuk bertatap-tatapan dan segera berdiri.

Di pertengahan jalan mereka bertemu dengan Haruto dan Jeongwoo.

Dengan cepat Yoshi berteriak,"Oy! Haruto! Jeongwoo!"

Untungnya mereka menoleh tapi masih diam di tempat.

"Nama Doyoung hilang,apa tandanya dia juga gugur?" ucap Hyunsuk kala sampai di depan mereka.

Reflek mereka mundur, Yoshi terkejut dan mengangguk paham."Jangan curiga ma kita."

"Kenapa?" tanya Jeongwoo antar tak suka dan agak gimana gitu.

Yoshi menghela nafas,"Gue rasa gue juga bakalan gugur." ujarnya menunjuk tulisan namanya yg pudar setengah.

Nafas mereka tercekat,"Bang...lo?"

"Gue normal kalau lo mau tau."

Jeongwoo dan Hyunsuk bertatap-tatapan,"Lo yakin?"

Yoshi mengangguk,"Kayaknya sebentar lagi deh."

tap.tap.tap

Mereka celingak-celinguk mencari langkah kaki orang itu.

"Asahi!lo kan yg mau bunuh-"

Jleb!

"Sorry,"

Mereka terkejut dan menoleh,ada Haruto yg sedang menusukkan pisaunya ke dada Yoshi.

"Haruto!lo apa-apaan?!" kesal Jeongwoo sambil mendorong Haruto sampai tersungkur.

Hyunsuk terdiam,"Lo!lo penjahatnya kan?!"

Haruto terkekeh,"tepat sasaran."

Asahi terdiam menatap tubuh Yoshi yg terbujur kaku dengan mata membola,tangan Asahi bergerak untuk menutup mata Yoshi.serem.

Dia juga terlambat.

Jeongwoo berdiri dan menatap tak percaya sahabatnya.

"Lo!kok lo sejahat itu?!"

"Ini karena permainannya bukan gue sendiri!"

bugh!

Jeongwoo meninju Haruto seperti kesetanan.

"Lo!lo manusia biadab yg-"

srek..

Asahi menarik kerah Jeongwoo dan sedikit menjauh,"Jangan deket-deket mereka,mereka dalangnya."

"Maksud lo bang?"

Asahi menatap Hyunsuk dan Haruto bergantian,ada rasa tak percaya tapi bagaimana lagi?.

"bang Hyunsuk Sutradara,Haruto penjahat
kedua."

nah loh!
d

ikit cuma 500+words

DRAMA [Treasure]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang