AYUNDYA DAN CINTA❤️👰

302 12 0
                                    

"Ya pah assalamualaikum".

"Waalaikum salam ndok, bisa pulang ke jogja ndok papa opname."

"Loh ini oma Dyah, iya oma Yunda langsung ke jogja oma. Tapi kondisi papa baik2 aja kan oma."

"Papa mu sedang ditangani sama dokter ndok oma sama  om mu di rs."

"Ya oma tunggu Yunda ya oma wassalamualaikum."

"Waalaikum salam ndok ati2."

Sambungan telpon jogja semarang itu pun terputus. Banyak yang mengatakan aku itu perfectionist dan ga bisa diluluhkan padahal aku juga seorang wanita dan manusia cara pandang saja yang berbeda.

Oh ya perkenalkan aku Ayundya Kuncoro. Teman dan keluargaku memanggilku dengan sebutan Yunda, aku seorang anak sematawayang dari seorang Satya Dyah Kuncoro dan Velicia Dyah Kuncoro. Ibu meninggal sehari setelah melahirkanku, membuat ku menjadi wanita yang lebih tangguh dari yang lain walau aku tetap merasakan perbedaan. Namun aku tak pernah kehilangan kasih ibu karena Oma Dyah Kuncoro yang selalu mengasihi dengan cinta ibu.

Namun aku tetap sadar oma tetap lah oma, oma bukan ibu. Sudah 2 tahun terakhir ini papa Satya terkena penyumbatan jantung. Aku yang berprofesi sebagai dosen Teknologi Informasi di UIN Semarang harus menjalani perjalanan bolak balik semarang jogja untuk mengurus papa tersayang yang ku punya. Kehidupan ku terbilang normal sebelum adanya cinta. Yunda yang tangguh lemah dengan cinta seorang perwira pertama lulusan AAU bernama Lettu Pnb Johanta Ekkim. Pria dengan karakter yang ramah, pengayom, dan humoris yang sangat berbanding terbalik dengan ku. Johan bukan hanya seorang pria pertama yang mendapatkan tempat spesial di hati ku selain papa. Tapi Johan juga yang mencairkan hati ku yang keras menjadi air dan menyadarkan ku bahwa aku wanita dan manusia yang dapat lemah dan menangis.

Terngiang saat terakhir sebelum Johan berpamitan akan terbang .

"Ayu, mas berangkat terbang dulu ya. Doakan mas sukses bawa pesawat ini ya."

"Hati-hati ya mas Johan jaga diri baik-baik ya. Jangan lupa pesenan Ayu ya mas."

"Iya bawel bunga Eddelweis kan. Andai Eddelweis ga ku bawa tapi aku pastikan cinta mas ke kamu se abadi eddelweis karena tak akan lekang oleh masa dan waktu walau maut yang memisahkan."

"Iiih mas apaan sih mas kalo ga bawa eddelweis ga apa-apa kok mas tapi ga usah ngomongin maut serem tau. Kalo ada malaikat lewat gimana kita kan lagi pengajuan mas. Ga lucuuu tau aku ditinggal mati lagi pengajuan kamu tega.😭😭"

"Makanya doakan mas terus ya Ayu semoga kita dipersatukan terus dalam jodoh yang kekal."

"Amin mas."

"Ya sudah ya Yu mas tutup telponnya dulu nanti kalo dah sampe mas kabarin kamu."

"Siap pilot ku ati2 ya."

"Siap bu dosen jangan galak-galak."

"Dah ahhh mas bawel bye Yunda harus ngajar lagi Assalamualaikum."

"Waalaikum salam cantiiik."

Setelah kontak akhir Johan dengan Yunda. Johan tak mengabari selama 12, aku mencoba berfikir positif hingga seorang yang sangat dekat dengan Johan yaitu Arya menelpon.

"Dek Yunda, ada kabar tentang Johan."

"Bang gimana kabar mas Johan?"

"Kamu harus tenang ya dek. Kamu juga harus ikhlas untuk Johan."

"Bang jangan bertele-tele cepet ada apa?"

"Dek Yunda Johan meninggal dunia pesawat yang ia kendarai jatuuh dan Johan juga jatuh karena tak sempat melontarkan diri dari pesawat. Johan sedang di evakuasi dan akan di terbangkan ke semarang untuk di otopsi dan persiapan pemakaman."

"Apa bang jatuh abang bercanda kan, abang cuma ngeprank kan. Bang kalo iya itu ga lucu bulan depan kami menikahh looh bang."

"Ini kenyataan dek aku ga akan berani main-main dengan nyawa dek. Ikhlaskan Johan ya dek. Kamu ke rumah orang tua Johan ya dek."

"Ga mungkin mas Johan ga mungkin ninggalin aku begini."

"Papa mas Johan pah mas Johan jahat pah." Aku pun limbung jatuh di pelukan papa Satya.

"Yunda tenang dulu ini ada apa?" Semua suara papa terasa lenyap dan akupun tak sadarkan diri.

Flashback off

Mimpi ini yang membawaku terbangun dari tidur setelah enam tahun berlalu namun ternyata bayang kelam itu belum juga memudar. Cinta yang dulu menghangatkan hatiku, namun kini yang ada air mata yang membekukan kembali hati ini. Aku sangat berbeda dikala bersama teman-teman atau dengan keluarga. Aku adalah wanita yang sangat penyayang bagi keluarga. Namun menjadi wanita yang sangat keras dan tak tersentuh oleh teman-teman ku apalagi lelaki. Ini semua karena luka cinta yang hadir dalam hidup ku.

Papa adalah satu-satunya cinta yang ku punya. Sejak kepergiaan Johan bahkan terkadang papa menghiburku dengan hal yang receh dengan berlaga sebagai pasangan antara aku dan papa. Namun aku tau papa Satya merasakan kehilangan yang kurasa. Bukan hal mudah untuk menerima seseorang yang bahkan tak bisa mengerti kita.

"Om papa mana, bagaimana kondisi papa om?" Muka yang datar menjadi ciri khas ku untuk menutupi kesedihan yang ada.

"Yunda tenang ya papa lagi di tangani dokter, om disini karena oma sedang menemui seseorang dikantin." Ujar Om aji menjelaskan.

"Om Yunda susul oma di kantin ya kabarin Yunda kalo papa dah kelar diperiksa dokter."

"Ia dek sana kamu tenang ya." Aku berlalu menuju kantin sambil menyeka air mata yang ada di ujung mata.

Perlahan tapi pasti aku melihat oma sedang berbincang dengan seorang pria berambut cepak, bertubuh tegap dan tempat. Astagfirullah aku mengaguminya sesaat sampai aku memanggil oma.

"Oma kenapa disini?" Bertanya dengan pura-pura tak melihat lawan bicara oma.

"Oh Yunda sudah datang. Yunda kenalkan ini Iyas cucu dari teman oma. Iyas ini kenalkan cucu oma yang tercantik Yunda." Aku memandang lelaki itu dengan datar dan begitu juga sebaliknya kami bersalaman dan saling memperkenalkan diri.

"Iyas salam kenal Yunda."

"Yunda salam kenal juga."

"Oma ayok masuk papa sudah selesai pemeriksaan dokter. Om Aji kasian sendirian." Bujuk ku pada oma.

"Iya ayo masuk Yunda. Ayo Iyas ikut aja nanti biar ketemu sama om Satya." Ajak oma pada Iyas.

"Oma saya langsung kembali kesatuan karena ada apel pagi. Salam saja untuk om Satya, smoga lekas sembuuh. Nanti setelah kegiatan saya akan mampir lagi menjenguk om Satya oma." Jelas pria yang lebih tua dariku sekitar 10 thn. Dengan hati2 sebelum pergi mencium tangan oma dan melambaikan tangan ramah ke arah kami. Hati ku menghangat melihat tingkah lakunya yang sederhana namun sangat bersahaja dan sangat mengayomi perempuan.

"Yunda ayo masuk, om Aji sudah menunggu." Beberapa saat aku tergagap dari lamunan ku. Ternyata Iyas pria yang sangat humble dan berkarisma, walaupun sebelum mengenalnya terkesan angkuh.

DOA DALAM DUKA (3D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang