LEMBAR HIDUP BARU🥹💕😍

65 4 0
                                    

Cinta bukan sebuah kata yang mudah dipahami, namun dapat di pahami dengan hati dan perhatian.
Amarah pun salah satu sifat cinta, namun amarah meluapkan luka dan kepedihan yang terpendam begitulah Ayundya berdamai dengan keadaan yang selalu membuatnya terluka. Begitu bodoh ia rasakan cinta yang ia harapkan dan yang ia butuhkan berada di sekelilingnya namun ia berduka karena cinta Johan yang sementara.

"Ayu .... Apakabar?"

"Bang Johan Ayu rindu, kenapa abang jahat tinggalkan Ayu sendiri sebelum pernikahan kita terjadi. Apa abang tau apa yang orang katakan pada Ayu, Ayu lah penyebab abang pergi selamanya?" Air mata mengalir deras tatapan rindu dan cinta terpancar seketika.

"Dek abang pergi karena sudah waktunya pergi, dan abang harus kembalikan kamu pada sang penjaga hatimu, dia akan buat kamu bahagia melebihi aku."

"Dari mana abang bisa pastikan aku bahagia atau tidak dengan mas Iyas, dia tinggalkan aku sejak kecil. Dia ga pernah ada saat terpuruk ku, bagaimana kamu yakin dia orang yang pantas dengan ku."

"Dek siapapun yang pantas untuk mu bukan dari diriku yang memandangnya, namun semua telah tertulis apa yg menjadi hak dan yg bukan. Dan aku hanya di beri hak menjaga mu sementara sebelum engkau menyadari cintanya."

"Bohong... abang bohong dia ga pernah cinta sama adek, abang, papa, mama semua tinggalin Ayu karena memang Ayu anak terkutuk."

"Dek luka mu karena cintaku akan tersembuhkan dengan adanya dia bersama, bahagialah sayang bersamanya karena dia adalah aku, di dalam dirinya terdapat darah ku yang mengalir hingga saat ini. Aku harus pergi dek jangan lupa senyum ya."

"Bang, Bang Johan jangan pergi abang!!!!"

Ayu terbangun sebelum azan subuh berkumandang dan ia merasakan begitu nyata setiap mimpi yang ia rasakan malam dan pagi ini. Ia sadar semalaman ia menangis dan meminta Iyas keluar dari kamar, dan setelah membersihkan diri karena bersiap untuk solat subuh, Ayu mencari sang suami untuk membangunkan dan mengajak solat berjamaah, dengan niatan dia akan berdamai dengan semua yang pernah ia rasakan.

Iyas yang tertidur di sofa kerja yang terkoneksi dengan kamar pengantin mereka membuat Ayu mencarinya untuk mengingatkan kewajibanya solat subuh.

"Mas Ayes bangun sudah solaat subuh belum?" Ayu membangunkan namun Iyas hanya mengigau mengatakan meminta maaf pada Ayu.

"Masyaallah mas demam."

"Ndak dek mas gpp, maafin mas ya dek."

"Dah ga usah bilang macem-macem mas sekarang adek bantu masuk kamar istarahat, adek ke dapur dulu bikin bubur buat mas. Mas harus sembuh 3 hari lagi mas harus masuk kantor. Dah adek turun dulu ya mas."

Ayu dengan sigap menyiapkan semua kebutuhan Iyas untuk mengompres dan makanan. Ayu merasa bersalah dengan apa yang ia minta tadi malam malah membuat hukuman terberat bagi orang yang dia cintai.

"Aku kenapa sih, bodoh banget malah bikin mas ayes sakit. Ya Allah maafkan aku yang melukai hati suamiku, Ya Allah berikan aku waktu untuk mengabdikan hidup ku untuk orang yang aku cintai. Hamba Mu ini memohon pada Kuasa mu Ya Allah karena Engkau Sang Maha Cinta. Hamba mohon berikan kesempatan hamba untuk Menebus semua kesalahan Hamba pada Mahluk Mulia yang Engkau Jaga Hatinya Untuk Hamba ini." Air mata menetes disetiap batin yang berkata dan mulutnya yg menyebut Asma Allah.

"Nduk kenapa kamu menangis?"

"Ibun, gpp kok Ayu minta maaf ya bun Ayu bukan menantu yang baik dan istri yang baik buat mas Ayes. Mas Ayes sakit bun???" Luka, duka dan air mata menyatu dalam pelukan dua perempuan yang berbeda generasi ini.

"Ayu kamu sudah ingat tentang mas mu Ayes."

"Ingat bun, semalam mas Ayes sudah jujur semuanya sama Ayis dan semalaman Ayis merutuki hidup Ayis, namun ternyata Ayis lupa sudah melukai mas Ayes sejauh ini."

"Nduk, cinta bukan masalah luka atau duka, namun bagaimana kita mengobati dengan hal yang awalnya melukai."

"Makasih bun, selalu bimbing Ayis ya bun."

"Sama-sama sayang sudah selesaikan buburnya dan bawa makanan minuman serta obat untuk meredakan demam suami mu itu, hati2 ya nak dia memang tentara pangkatnya Mayor namun kalo sakit dia melebihi anak SD jadi jangan kapok ya."

"Insyaallah ndak bun, ini cara bakti Ayis ke mas Ayes dan permohonan maaf Ayis ke mas ibun."

"Nanti kalo harus panggil dokter Ayis bilang ibun ya."

"Iya ibun Ayis naik dlu ya." Ayu pun berlalu menuju kamarnya dan tak selang lama muncul Ayah Rama di belakang Ibun Eddis.

"Kamu kenapa sayang?"

"Mas bikin adek kaget, adek terharu mas melihat perjalanan hidup Iyas, abang begitu menjaga cintannya, abang bertahan dengan doanya dan membuat ia bersatu dengan cintanya. Dan adek baru percaya Cinta adalah penyembuh luka terbaik, Ingatan Ayis kita kecil tentang cintanya dan yang selalu kita liat dulu akan menjadi putri kebanggaan Ayah Ramakusya dan Ibun Eddis dia ingat semuanya mas."

"Alhamdulilah bagus donk trus kenapa kamu menangis sayang?"

"Adek menangis karena adek mengingat memori perjuangan kita bersama dengan duri dan luka karena cinta, namun luka dan duri itu pun menjadi penawar sakit yg terbaik."

"Maafin mas ya dek, luka yang mas kasih ga akan pernah terobati sampai kapan pun, bahkan mas selalu terluka setiap melihat luka itu membekas seumur hidup mu sayang."

"Mas itu bukan luka karena cinta namun itu bukti dari cinta yang harus mas pahami bahwa itu bukan sebuah penyesalan, luka ini adalah sebuah kebanggaan adek karena adek tetap menjadi penawar bagi cinta kita mas."

"Makasih sayang." Saat Kusya akan mencium Eddis muncul Ilyas siusil kecil.

"Ini dapur yah bukan ranjang, lagian ini jam sarapan bun Ilyas laper."

"Setan kecil ini dari dulu ga CS sama Ayah sebel ayah."

"Hahahha maaf yah."

"Abang kemana Ibun?"

"Kamu ga lupa kan abang mu habis nikah?"

"Oooh iya berarti habis sunah Rosull ya Bun?"

"Otak mu dek Mesum terus, Abang mu sakit demam katanya Ayu."

"Biasanya yang sakit kan yang cewe ya bun Kok ini yang sakit abang sih bun?"

"Ampun deh otak mu dek, di Akmil bikin otak mu makin liar wahhh parah nih yah anak bujang mu satu ini."

"Iiih Ibun kok ga CS siiih, kan Adek CS nya ibun."

"No no no kalo seumur hidup sama cowo siapa yang ga curiga coba?"

"Hahaha sukur ibun aja ga belain kamu dek."

Lembar baru terjalin cerita cinta akan makin banyak bersemai untuk indahnya kebahagian dan kehidupan yang kedepan. Penasaran lanjutannya kan tungguin ya.

DOA DALAM DUKA (3D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang