PERNIKAHAN KEDUA PART 2 🤵🏻‍♂️👰🏻‍♀️

91 6 0
                                    

"Dek terimakasih kamu mau menemani ku mulai kini, semoga kamu akan selalu menjadi tempat ku kembali dan pulang ya dek."

"Mas sama-sama, semoga mas selalu jadi tempat ku bersandar dan perpegangan untuk ngadapin semuanya di masa depan."

"Amin."

Acara pedangpora dan resepsi yang melelahkan telah berakhir dan kini hanya tinggal acara sederhana di halaman rumdin eddis yang di hadiri warga makodam panitia dan sodara dekat. Disaat tamu mulai pada pulang semua keluarga dekat berkumpul di ruang tengah dengan para ajudan para jenderal dan keluarga. Ke akraban yang tercipta begitu hangat, dan yang menjadi bintang utama adalah pasangan pengantin baru yang berada ditengah pusaran keluarga besar itu.

"Ibun tadi ibun bilang akan cerita tentang ibun dan ayah, tadi oma sudah cerita tentang oma dan opa itu sweet banget sekarang Iyas mau tau donk tentang Ibun dan Ayah".

"Alah bang beneran mau denger dari ibun atau dari ayah?"

"Ehm tadi oma yang cerita ya, boleh ga abang yang request bun?"

"Ibun tau kamu mau ayah yang cerita kan."

"He iya bun."

"Mas cerita lah anak-anak yang minta."

"Abang bener mau ayah yang cerita".

"Iya yah cerita donk kenapa kok bisa ayah bucin sama ibun".

"Eh jomblo ikut aja nimbrung,"jitak Eddis pada putra terakhirnya.

"Ibun ga kira2 sakit bun."

"Eddis usil mu itu loh, dah mau jadi oma juga masih aja berantem ma anak bujang."

"Iiih bunda baru juga nikah mereka dah mau di panggil oma aja siiih"

"Inget umur eddis dah setengah abad loooh kalian."

"Syukur lo." Celetuk Raka pada sang adek yg kena omel sang bunda.

"Ya udah deh ayah mulai cerita."

"Dulu Ayah itu danpoltar dan ibun kalian itu masih baru lulus SMA saat pertama kali kami bertemu, dan Ibun kalian orang pertama yang pasang badan saat ayah kalian ini di sakitii oleh orang yang keji. Bahkan kalo bahasa sekarang lagi kondisi patah hati, ibun kalian yang nampar perempuan yang mutusin ayah kalian ini. Ibun kalian bahkan sadarkan ayah hanya dengan botol air mineral kosong yg dilemparkan tepat kekepala ayah. Berdasarkan dengan amarah dan pembelaan itu malah Tuhan menunjukan Ibun kalian lah yang ayah butuhkan bukan apa yang ayah inginkan, waktu berlalu ibun kalian itu terlalu banyak fansnya sampe pada masa tarunanya ayah harus kena dikerjain pakde raka. Belum lagi menghadapi fans ibun mu dari yang biasa aja sampai garis keras, susah namun inilah seninya meyakinkan hati pasangan." Penjelasan ayah Kusya berhenti dan membuat semua orang menanti, dan Ibun Eddis menambahkan.

"Tak semuanya seindah itu perjuangan kami begitu tragis hampir membuat ayah kalian harus memilih cinta atau kariernya, namun ayah selalu ingatkan Ibun apapun yang belum ada penjelasan dari ayah jangan mengambil kesimpulan sendiri. Kami menjauh karena fans garis keras ibun dan fans yang tergila-gila dengan ayah kalian. Hampir karena diamnya kami bertemu kembali setelah 4 tahun terpisah jarak dan waktu merubah banyak hal dan satu yang tak berubah yaitu cinta."

"Ibun adalah wanita super yang luar biasa untuk ayah, ayah tau ayah tidak akan menjadi seperti sekarang apabila bukan karena ibun kalian. Ibun lah yang menyerahkan nyawanya untuk menyelamatkan ayah dari fans gila ayah. Akibat luka tembak ibun kalian koma selama 8 bulan, dan sakitnya lagi ayah harus melihat perkembangan ibun dari balik layar VC. Sampai akhirnya saat ayah kembali setelah tugas luar negeri, ayah dikabarkan ibun kalian meninggal dunia. Namun ayah ga percaya, sampe om-om kalian temen-temen ayah yang jemput di bandara langsung membawa ayah kesebuah lokasi yang dimana ayah pernah berjanji akan kembali bersama ibun kalian disana dan akan mengikat janji setia selama hidup kami. Ayah dan Ibun menikah tanpa proses seperti kamu bang bersama ayu, karena Ibun kalian berjalan sendiri mengurus semuanya dengan bantuan pakde Raka dan Opa Endra dan opa Syam. Maka sekarang Ayah harap kalian akan semakin kuat hubungannya dengan apa yang sudah kalian lewati ini." Ucap Ayah Kusya.

"Ayu sini lah mendekat ke Ayah." Ayu mendekat dan duduk menjejeri Ayah Kusya.

"Dek Ayu, abang mu itu macam ayah sulit menyampaikan kata cinta, namun dari setiap perlakuannya adek ayu akan merasakan sebenernya dia itu cinta atau tidak sama adek. Ay boleh ayah jujur, Abang mu ini bukan didikan Ayah, sikap bijaknya dan penyayangnya semua adalah didikan papah mu, maka ayah harap dia akan bisa buat Ayu bahagia. Apabila Ayu ga bahagia sama abang, bilang langsung sama Ayah karena Ayu putri ayah. Kalo abang yang salah suruh dia ga usah pulang ke rumah dinas tidur aja dikantornya." Dengan usapan lembut pada Jilbab Ayu kusya menyampaikan dengan santai.

"Makasih ayah, terimakasih telah mencintai ayu seperti papa mencintai ayu, andai papa masih hidup maka papa akan bahagia melihat apa yang ayah lakukan saat ini." Tak terasa Ayu menitikan airmata namun belum sampai jatuh, air mata itu sudah di usap oleh Iyas.

"Ayah bikin istriku nangis, Ibun ayah harus dihukum tidur luar bun."

"Eeeemh perlu di pertimbangkan."

"Iiih kok cuma dipertimbangkan sih bun."

"Karena Ayah membuat Ayu menangis, bukan membuat ibun yang menangis. setidaknya ayah mu berani jujur mengakui tentang apa yang dia pendam dan dia alami, Ibun akan hukum ayah tapi kalo kamu berani jujur tentang dirimu bang sama Ayu."

"Jujur apa bun?"

"Ya sudah kalo ga perlu jujur gpp sih, tapi Ay nanti tidur sama ibun aja ya biar ayah sama abang mu."

"Ih ga bisa donk bun, masa udah resmi semuanya tidurnya masih misah mending aku tidur di barak bujang bataliyon."

"Ya sudah sana tidur sama wahyu dan yang lain."

"Ibun iiih gmna donk."

Ayu hanya tersenyum melihat kepanikan Iyas yang begitu sangat kentara saat di ganggu oleh ibun dan ayah apalagi saat di timpali Ilyas semakin panik lah Iyas untuk menyampaikan hal yang tak pernah ia jujurkan kecuali pada Ilyas.

DOA DALAM DUKA (3D)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang