Happy weekend
-----------------------------------------------------------Shaemin, bayi mungil itu sedang tertidur dengan tenang digendongan sang ibu , entah memang sudah menerima atau masih mencoba untuk menerima kini mina mulai mau merawat shaemin seperti yang dilakukan oleh seorang ibu untuk anaknya, walaupun ia belum memberikan asinya secara langsung kepada shaemin tapi kini mina mulai banyak berubah
Sedari tadi chaeyoung sibuk mencari mina karena wanita itu tidak ada dikamar mereka, lalu ia mencarinya ke dapur namun ia tak juga ada disana
"Mina" Panggilnya namun tak ada jawaban, chaeyoung takut jika mina akan mulai kembali bekerja diperusahaannya hari ini padahal jelas-jelas ia sudah melarangnya
"Aku disini sayang" Sebuah suara menjawab panggilannya dengan begitu lembut berasal dari kamar tamu, ah kini dia tau bahwa mina sedang bersama shaemin dan dengan cepat ia pun menghampiri mereka
"Ada apa huh? kenapa berteriak pagi-pagi?" Setelah menidurkan shaemin di ranjang bayi, mina berjalan menghampiri chaeyoung yang sudah berdiri diambang pintu kamar
Sebuah dasi disodorkan kepada mina sambil tersenyum menggemaskan "Tolong" Chaeyoung memohon seperti anak kecil, pria itu bukan tidak bisa mengikat simpul dasi hanya saja ia ingin mina yang melakukannya
Sambil menggeleng-geleng kepala melihat sikap manja chaeyoung , mina mengambil dasi yang chaeyoung sodorkan untuk memakaikan kepadanya "Aku akhir-akhir ini seperti mengasuh dua orang bayi" ujar mina yang masih sibuk mengikat simpul dasi suaminya itu
Bagaimana mina tidak berkata seperti itu jika akhir-akhir ini ia dibuat heran oleh tingkah chaeyoung yang selalu manja padanya, padahal selama ini yang ia tau chaeyoung adalah seorang pria yang tegas dan sangat dewasa
Chaeyoung hanya terkekeh malu mendengar apa yang dikatakan mina "Sekarang berikan ciumanku" Satu tangan chaeyoung menarik pinggang mina agar lebih dekat dengannya, tanpa meminta izin ia dengan cepat melumat bibir manis istrinya dan mina pun membalasnya
Mina melepaskan tautan bibir mereka, karena jika tidak itu akan berlanjut "Sudah, sekarang kau harus pergi bekerja"
Mengangguk mendengarkan perintah mina, chaeyoung kemudian berjalan untuk mencium shaemin sebelum ia berangkat ke kantornya, namun lengan ditahan oleh mina dan langkah terhenti "Tidak , kau tidak hanya menciumnya tapi kau juga akan menganggu tidurnya" mina melarang, karena jika tidak chaeyoung pasti akan menciumi seluruh wajah shaemin yang akan membuat bayi itu terbangun
Memasang raut wajah cemberut, chaeyoung menghentak-hentakkan kakinya ke lantai "Minari hanya satu ciuman saja" rengeknya kepada mina agar diperbolehkan mencium shaemin
"Tidak , kau bisa melakukannya nanti Setelah pulang bekerja" mina menariknya agar mejauh dari ranjang shaemin
"Jangan lupa makan siang dan aku akan menelepon untuk mengingatkanmu nanti, jangan terlalu sibuk bekerja, aku mencintaimu" ujar mina sambil mengecup singkat pipi caeyoung yang terlihat menggemaskan karena wajah cemberutnya
"Aku juga mencintaimu" balas chaeyoung dengan wajah cemberutnya, sebelum akhirnya ia berangkat ke kantor
.
.
Berjalan memasuki gedung perusahaannya , chaeyoung disambut ramah oleh para karyawan dan juga sektretarisnya "Selamat pagi tuan" sapa irene sambil menunduk sopan kepada bosnya itu
"Pagi kembali, apakah aku ada pertemuan penting hari ini?" Tanya chaeyoung kepada irene
"Tidak tuan, hanya rapat biasa dengan karyawan untuk melihat perkemabangan perusahaan" jawab irene dan chaeyoung mengangguk paham
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENARIO (Michaeng) ✔
FanfictionSon chaeyoung baru saja menyelesaikan study dan kembali ke negara asalnya , Namun siapa sangka setibanya dia di negara asalnya dia harus menuruti permintaan sahabatnya untuk menikah dengan istri dari sahabatnya itu . Apakah yang akan terjadi setelah...