Selamat membaca ..
-----------------------------------------------------------"SOMI KAU TIDAK MENJAGA ANAKKU DENGAN BAIK" chaeyoung dan mina kini berada dikantor polisi, tak ada henti-hentinya sedari tadi chaeyoung terus memaki somi, bahkan ia tak menghiraukan petugas yang menyuruhnya untuk tidak membuat keributan "Pak tenanglah dulu"
Chaeyoung menatap petugas dengan tatapan tajam "BAGAIMANA AKU BISA TENANG JIKA ANAKKU BELUM DITEMUKAN!"
Memilih untuk diam dan menangis tanpa, tiba-tiba saja mina jatuh pingsan membuat chaeyoung khawatir, ia berlari kearah mina "Mina" tangannya mengguncang pelan tubuh mina, tapi percuma
Chaeyoung mulai panik, ia mengangkat tubuh mina membawanya ke mobil "Chaeyoung aku akan iku-"
Tatapan tajam chaeyoung membuat somi berhenti melanjutkan kalimatnya "JANGAN MENUNJUKKAN WAJAHMU DIHADAPANKU! CARILAH ANAKKU SAMPAI KETEMU JIKA TERJADI APA-APA PADA SHAEMIN KAU AKAN MENANGGUNG AKIBATNYA!" setelah mengatakan hal itu chaeyoung meninggalkan kantor kepolisian dan somi kini diselimuti rasa takut dan rasa bersalah bagaimana bisa ia sangat ceroboh membiarkan shaemin ditaman sendiri ketika ia hendak membelikan ice cream untuk mereka berdua
Chaeyoung semakin pani melihat mina belum juga sadar, ia mengendarai mobilnya secepat mungkin membawa Mina kerumah sakit
"Dokter tolong!" Seorang dokter langsung menggambil alih pemeriksaan mina, chaeyoung terus menggenggam tangan mina yang kini sudah terbaring diatas ranjang rumah sakit, pikirannya saat ini benar-benar kacau karena memikirkan shaemin dan mina, dua orang yang sangat dicintainya
Chaeyoung menatap sang dokter, menanti sebuah jawaban "Dia hanya kelelahan, sepertinya dia memikirkan banyak hal sehingga membuatnya stress"
"Dia sedang hamil, jika dia stress maka itu akan berdampak buruk untuk bayi yang ada didalam kandungannya"
"Saya akan membuatkan resep obat, anda bisa mengambilnya diresepsionis nanti dan satu hal lagi, saya akan kembali jika istri anda sudah sadar" dokter itu meninggalkan chaeyoung dan mina
"Terima kasih dokter" Kini tatapan chaeyoung menjadi sendu, tangannya mengelus kepala mina "Aku berjanji akan membawa shaemin kembali pada kita" luapan emosi yang ditahannya sedari tadi berhasil membuatnya meneteskan air mata "Minari ku mohon sadarlah, jangan membuatku khawatir seperti ini" ia menutup kalimat terakhirnya dengan mencium kening mina
Setelah itu chaeyoung langsung menghubungi sana, orang tuanya dan juga orang tua mina, kemudian orang terakhir yang ia hubungi adalah bambam untuk membantunya mencari shaemin
Pada saat bambam menjawab panggilannya, chaeyoung langsung memberitahu jika shaemin hilang dan bambam tau pasti siapa orang dibalik hilangnya shaemin
'Aku akan menemui mingyu' bambam memutus panggilannya begitu saja, chaeyoung mengerti maksud dari ucapan bambam barusan, ia berniat menyusul bambam jika mina sudah sadar
Tubuh yang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit itu mulai menggeliat, matanya yang terlihat sembab akibat menangis terbuka secara perlahan "Chaeyoungie" suaranya begitu lemah seperti tidak lagi memiliki semangat apa-apa
"Mina, tunggu aku akan panggilkan dokter"
"Chaeyoungie jangan tinggalkan aku" perasaannya sangatlah gundah dan ia kembali menangis, chaeyoung mengurungkan niatnya untuk memanggil dokter ia mendekap tubuh mina berusaha menenangkannya
"Apakah shaemin sudah ditemukan?" Chaeyoung bingung harus menjawab apa, takut jika mina semakin khawatir karena memikirkan shaemin, dan itu akan membuatnya semakin stress "Mina dengarkan aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENARIO (Michaeng) ✔
FanfictionSon chaeyoung baru saja menyelesaikan study dan kembali ke negara asalnya , Namun siapa sangka setibanya dia di negara asalnya dia harus menuruti permintaan sahabatnya untuk menikah dengan istri dari sahabatnya itu . Apakah yang akan terjadi setelah...