Hai happy reading ..
-----------------------------------------------------------Seminggu sudah sejak shaemin lahir , mina masih juga bersikap biasa saja bahkan ia tak terlalu memperhatikan bayi kecil itu . Chaeyoung sudah berbicara kepadanya , namun jawaban yang chaeyoung terima membuat ia sangat kecewa
FLASHBACK
Mina masih tertidur dengan tenang , sudah tidak ada lagi orang didalam ruangan itu hanya ada chaeyoung dan mina , shaemin juga suda dipindahkan ke ruang khusus bayi
Chaeyoung duduk disisi ranjang mina , memandangi wanita itu yang tertidur dengan sangat tenang , hingga tiba-tiba mina mulai membuka matanya
"Kau suda bangun? bagaimana perasaanmu?" dengan tangan yang mengelus lembut pipi mina , chaeyoung bertanya dengan suara yang sangat pelan
Namun bukanlah sebuah jawaban yang ia terima , tapi suara isakan kecil dari mina "Hei tenanglah semua akan baik-baik saja" ujar chaeyoung
"Kenapa? kenapa chaengie? kenapa dia harus terlahir seperti itu?" mina bertanya dengan suara yang sangat lirih
Hati chaeyoung sakit mendengar pertanyaan mina , wanita itu ternyata masih juga belum menerima semuanya
"Minari kau tau? shaemin adalah anak yang istimewa , buktinya saja tuhan membuatnya terlahir berbeda dari anak-anak lain dan aku yakin dia akan tumbuh menjadi anak yang hebat" chaeyoung mencoba membuat mina agar lebih merasa tenang dengan keadaan mereka saat ini
"Tapi aku tak menginginkannya" jawab mina yang masih menangis
Empat kata itu berhasil membuat chaeyoung mengepalkan tangannya , kali ini mina benar-benar sudah kelewatan pikirnya "Mina bayi itu tidak salah apa-apa dia anakmu!bukalah matamu untuk melihat itu karena sekarang kau adalah seorang ibu!" tumpah sudah semua yang chaeyoung pendam dalam hatinya
"Tapi dia tidak bisa berbicara!" Kali ini mina berteriak
"Kau!" satu tangan chaeyoung tangan reflek terangkat untuk menamparnya , tapi itu tidak terjadi karena ia lebih memilih berjalan begitu saja meninggalkan ruangan itu dengan perasaan yang sangat marah dan membiarkan mina menangis sendiri
"Chaeyoung" mina memanggilnya begitu lirih tapi percuma saja karena pria itu sudah meninggalkannya , mina menangis sejadi-jadinya melihat sikap chaeyoung yang selama ini tak pernah ia lihat
FLASHBACK END
Chaeyoung tetaplah chaeyoung , biar bagaimanapun ia tetap mencintai mina sebagai istrinya "Mina berikanlah asi untuk shaemin sepertinya dia sangat haus" Mina tak menolak namun yang membuat chaeyoung merasa kecewa adalah , mina lebih memilih memompa asinya dan mengisinya kedalam botol susu bayi untuk diberikan kepada shaemin
"Mina tidak bisakah kau berikan asimu secara langsung untuk shaemin , kenapa selalu memompanya?" tanya chaeyoung meskipun ia sudah tau bahwa mina tak akan menjawab pertanyaan itu
Mina menyerahkan sebotol asi kepada chaeyoung untuk diberikan kepada shaemin "Setelah ini kau bisa meminta bibi untuk memandikannya , aku mau ke kamar untuk beristirahat"
Lagi-lagi hatinya sakit mendengar mina berbicara seperti itu , namun yang mampu ia lakukakan adalah menahan semuanya agar tidak berakhir dengan perkelahian
Chaeyoung memberikan asi yang sudah ada didalam botol susu bayi itu kepada shaemin , senyuman tersungging dibibirnya saat melihat bayi mungil itu dengan tenang menikmati asi ibunya "Shaemin-ah , percayalah bahwa ibu akan menyayangimu seperti ayah menyayangimu , kau tidak pernah sendiri karena ayah akan terus bersamamu" ujar chaeyoung sambil mengelus lembut pipi shaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENARIO (Michaeng) ✔
FanfikceSon chaeyoung baru saja menyelesaikan study dan kembali ke negara asalnya , Namun siapa sangka setibanya dia di negara asalnya dia harus menuruti permintaan sahabatnya untuk menikah dengan istri dari sahabatnya itu . Apakah yang akan terjadi setelah...