Tujuh tahun kemudian ..
Kanada.
Seorang anak laki-laki berusia enam tahun sedang berloncat-loncat diatas tempat tidur untuk membangunkan sang ayah yang masih tertidur
Ia tak berhenti melompat sampai kemudian sang ayah mulai mengerjapkan matanya karena tidurnya terganggu, sang ayah bangkit dari tidurnya dan menangkap anak itu membuatnya berhenti melompat
Tangannya tak tinggal diam, ia menggelitiknya sang anak yang kini terduduk diatas pangkuannya ' Ayah tolong hentikan itu ' meggunakan bahasa tubuh, sang anak meminta ampun kepada ayahnya
"Shaemin kau tau, kau sangat nakal sekarang siapa yang mengajarimu huh?" Tangan chaeyoung masih belum berhenti menggelitik shaemin, sama seperti shaemin ia juga berbicara menggunakan bahasa tubuh
Shaemin tumbuh menjadi seorang anak yang hebat, anak itu kini berusia enam tahun. Chaeyoung mendidik dan membesarkannya penuh kasih sayang, rasanya tak percaya melihat shaemin tumbuh dengan sangat cepat
' Ayah son hentikan itu dan cepat bersiap-siaplah hari ini adalah hari keluarga semua anak-anak pergi bersama orang tua mereka, ayo kita harus melakukan hal yang sama ' meski shaemin berbicara menggunakan bahasa isyarat, cukup bagi chaeyoung untuk memahaminya.
Tak hanya memakai bahasa isyarat, shaemin juga sering menulis dibuku jika berbicara dengan orang lain yang tak mengerti dengan apa dikatakannya
"Hanya kita berdua?" Chaeyoung berhenti menggelitiknya, ketika shaemin mengatakan 'keluarga' hatinya sedikit sakit, karena shaemin besar tanpa seorang ibu
' Tentu saja tidak, akan ada seseorang yang akan ikut bersama kita ayah ' senyum merekah dibirnya, shaemin bangkit dari pangkuan chaeyoung
"Katakan pada ayah siapa itu?" Tanya chaeyoung penasaran
' Tidak-tidak, itu adalah rahasia dan sekarang ayah mandilah ' tangan chaeyoung ditarik paksa oleh shaemin agar cepat untuk bersiap-siap
"Baiklah-baiklah" melihat shaemin yang begitu bersemangat chaeyoung merasa bahagia 'Chan aku akan membawa shaemin menemuimu, tunggulah sebentar lagi' batinnya
.
.Selesai bersiap-siap, chaeyoung menghampiri shaemin yang berada diruang tamu, anak itu sedang memasukkan beberapa snack kedalam tasnya, chaeyoung memeluknya diam-diam membuat shaemin merasa sedikit kesal kepada ayahnya karena selalu saja menganggunya jika ia sedang serius
' Ayah son, aku harus mengemasi semua barang-barang ini jangan menganggu ku dulu nanti kita akan terlambat ' kesal shaemin
Chaeyoung terkekeh melihat tingkah lucu shaemin ketika sedang kesal, suara bel berbunyi dan chaeyoung langsung berjalan membuka pintu, ia tersenyum ketika melihat seorang wanita berdiri didepan pintu "Hai" sapanya
"Hai juga" sapa wanita itu kembali "Bolehkan aku masuk?" Chaeyoung mengangangguk membersilahkannya
Shaemin yang sedari tadi sibuk mengemasi barang-barangnya, tidak menyadari ada yang datang "Dia sangat bersemangat" kata chaeyoung kepada wanita itu
Shaemin kembali dipeluk dari belakang, ia mendengus kesal karena mengira bahwa ayahnya mengganggunya lagi, pelukan dilepas dan ia berbalik, raut wajah kesal seketika berubah menjadi sebuah senyuman ketika melihat siapa yang memeluknya ' Bibi somi ' ia kembali memeluk somi
Diam-diam chaeyoung sangat berterimakasih pada somi karena telah membantunya merawat dan membesarkan shaemin
"Oke shaemin coba kita lihat apa saja yang kau bawa" karena sudah terbiasa somi juga pandai berbicara menggunakan bahasa isyarat jika sedang bersama shaemin, namun jika masih ada kata yang tak bisa dikatakan somi akan menulisnya agar shaemin dapat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENARIO (Michaeng) ✔
FanficSon chaeyoung baru saja menyelesaikan study dan kembali ke negara asalnya , Namun siapa sangka setibanya dia di negara asalnya dia harus menuruti permintaan sahabatnya untuk menikah dengan istri dari sahabatnya itu . Apakah yang akan terjadi setelah...