#1 [NOMIN] Yellow Lily ; on going

07 ; A Tragedy

꒰🌼꒱﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌꒰🌼꒱
   YELLOW LILY
꒰🌼꒱﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌꒰🌼꒱

SELAMAT MEMBACA

n. Chapter ini akan sedikit panjang. Siapakan mental dan netralkan emosi kalian sebelum membaca.

Playlist [Fmv Jaemin — Hal Hebat]

— Dinata's House

Pagi ini sangat berbeda di kediaman Dinata. Tidak ada caci-maki seperti biasanya dari sang Ibunda.

Mark— lelaki itu membawa Delano untuk sarapan bersama di meja makan untuk pertama kalinya.

Tidak ada yang menolak, tidak ada yang protes dengan semua itu.

“Hei, kau harus makan yang banyak."

Delano menggeleng, membuat Mark mengerutkan dahinya.

“Tidak! Kau harus makan banyak mulai sekarang. Dan Kakak yang akan mengawasi makanan mu!” mutlaknya.

Sebuah kemajuan pesat, semenjak kemarin dan hari ini sang Kakak begitu perhatian padanya.

Jisung— si bungu Dinata menatap tidak suka adegan yang ada di depan matanya.

Ia tidak suka dengan Delano!

“Aku selesai!” katanya.

Kemudian berlalu, meninggalkan meja makan. Delano menatap kepergian sang adik dengan pandangan bersalahnya.

“Perusak suasana!” itu Taeyong.

Mark menggenggam tangan sang adik dengan begitu erat di bawah meja makan.

Berusaha mengatakan, bahwa semuanya bukan kesalahan nya.

“Cukup bunda!”

Taeyong— laki-laki manis itu menatap tak percaya ke arah si sulung.

“Apa maksud mu Mark?”

“Tolong jangan selalu hakimi Delano. Dia tidak sepenuhnya bersalah dengan kelahirannya di muka bumi ini," katanya tenang.

“Dia bersalah! Dia bersalah karena telah berani lahir dari rahim ku!” katanya.

Jeffrian— ia masih berdiam. Sungguh, jujur saja ia sangat bosan dengan pertengkaran yang selalu seperti ini.

“Cukup! Cukup diami dia jika kalian tidak suka dengan nya!”

Jeffri mengangkat bicara, ia sudah muak!

“Lihat dia! Dia sudah lelah, Delano juga tidak ingin terlahir seperti ini Taeyong!”

“Dia pun tidak berharap terlahir tuli dan kesulitan berbicara!”

“Dia bukan aib keluarga! Seharusnya kita tidak menghakimi dia! Kau sebagi Ibu, harusnya paham bagaimana tulus hatinya menyayangimu!”

Semuanya bungkam— memang benar adanya, anak mana yang mau terlahir dengan kondisi cacat? Aku tanya, anak mana yang mau terlahir dengan kondisi cacat?!