Chapter 6: Level Two

57 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





11:15 Kamar 504

Sinar matahari terasa bagaikan cahaya kematian bagi Grace dan Marcel. Sedangkan Malvin, dengan santainya minum dalam kondisi yang begitu panas ini.

"Tenggorokan gue kering... Tolong air...", bisik Grace bagaikan ikan asin yang masih dijemur.

"Apakah kita udah meninggal?", tanya Marcel sambil menghadap cahaya matahari.

"Udah nggak usah lebay!", sahut Malvin dari kejauhan.

"Grace, jangan mati! Jawab gue!", lanjut Marcel yang sudah berhalusinasi.

"Dibilangin jangan lebay!", teriak Malvin sambil menendang kaki Marcel.



Malvin melihat ulah dua idiot ini, kondisi mereka sudah tidak tertolong lagi. Akhirnya Malvin mengeluarkan rencana cadangannya.

"Nih air... Minum!", sahut Malvin yang menyodorkan gelas ke arah Marcel dan Grace.

Dengan sigap Grace dan Marcel menggenggam gelas yang diberikan Malvin. Mata mereka terlihat berbinar-binar, seperti mendapat hidayah untuk hidup.






15 Menit kemudian, Wajah duo idiot ini berbinar-binar menerangi kamar apartemen Malvin. Rasanya begitu menyegarkan, seperti baru terterpa tiupan angin yang kencang.

Melihat duo idiot ini, Malvin sepertinya menyesal memberikan mereka air untuk minum. Marcel yang begitu bersemangat langsung menarik dan mengajak Grace untuk memikirkan masa depan mereka. Malvin melihat duo idiot ini dari kejauhan dengan tatapan yang menjijikan.

Untuk kesekian kalinya, sebuah dorongan yang kuat dalam diri Malvin membuat dia ingin menarik rambut Marcel kembali. Tetapi semua itu hanya bisa Malvin pendam dalam dirinya.


Marcel masih bersemangat untuk memikirkan masa depannya dengan Grace dan Malvin. Namun, tiba-tiba Grace terdiam dan merasa kelelahan.

"Marcel... Jangan tarik tangan gue. Gue capek.", kata Grace yang sudah lemas.

"Ngapain lo capek? Kita harus seneng-seneng dong.", tanya Marcel dengan girangnya.

"Seneng-seneng kepala bokap lo! Gue lemes, belom makan seharian lebih woy!", teriak Grace yang kesal.

"Emang itu salah gue?", tanya kembali Marcel.

TRIAD: Eight Level to HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang